enam belas

367 50 0
                                    


Pukul sembilan belas lewat dua menit. Kiran dan juga Sadewa memasuki sesi ke tiga acara mereka, yang mereka adakan khusus teman-teman terdekat mereka saja.

Suasana tidak kalah seru walaupun tamu undangan yang datang sudah berkurang drastis dari acara akad dan juga resepsi siang tadi.

Sadewa dan Kiran memasuki ruangan dengan disambut barisan memanjang teman-temannya yang masing-masing dari mereka memegang kembang api. Dengan riuh ricuh sorakan riang gembira yang mengawal langkah mereka berdua. 

Kirana dan Sadewa benar-benar tidak bisa berhenti untuk tersenyum bahagia.

Kedua pasang suami istri itu saling bergandeng tangan ketika melewati para teman-temannya dan tak lupa melemparkan senyuman hangat untuk menambah suasana bahagia malam ini.

Midi dress berwarna broken white itu sangat cocok dipakai Kiran. Rambutnya yang disanggul dan sebuah mini veil yang terbuka di kepala gadis itu menambah kesan manis tersendiri untuk Kiran. Begitu juga dengan Sadewa suaminya, pria itu terlihat lebih santai dari kedua sesi acara sebelumnya. 

***

"Terimakasih buat temen-temen dan keluarga yang sudah menyempatkan hadir. Kami berharap malam ini, kita dapat berbagi kebahagiaan dan menikmati acaranya, ya," Sadewa menutup perkataannya dengan kata terimakasih.

Suasana mendadak semakin ramai kala sorakan-sorakan heboh menghampiri indra pendengaran mereka.

"Kamu capek nggak?"

Sadewa menatap Kiran yang ada di sebelah kanannya.

"Kiran capek mas, tapi seneng."

Kiran tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya sama sekali. Ya, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa badannya sudah terasa pegal-pegal jika mengingat rwntwtan acara yang sudah mereka lalui sepanjang hari ini.

"Nanti aku kasih vitamin aja kalau gitu."

Ucapan Sadewa diintrupsi kala Seva dan Miranda menghampiri Kiran. Malam ini tidak ada panggung sama sekali. Mereka hanya sekedar mengadakan pesta outdoor dengan dihiasi lampu-lampu tumbler yang cantik. Sangat bersyukur bahwa hari ini cuaca terang benderang.

"Wah lagi ngobrolin apa nih?" Miranda tiba-tiba berbicara dengan senyuman aneh, dan jangan lupakan dengan alis sebelah kiri yang dinaikan seolah menggoda pasangan pengantin baru itu.

"Kalo gitu, kalian ngobrol aja dulu. Aku ke depan sebentar ya." Laki-laki itu memberikan ruang untuk kiran dan kedua sahabat baiknya.

Sadewa menyempatkan mengecup kening sang istri sebelum pergi dari sana. Dan hal itu mendapatkan reaksi yang tidak biasa dari Seva dan Miranda.

"Btw, nanti malem Kiran bakal dikasih vitamin apa ya Mir sama suaminya?" Seva juga sepertinya tidak akan bisa melewatkan kesempatan untuk menggoda sahabatnya kali ini. Kapan lagi coba, kan?

"Iya nih Ran," Kata Mira menimpali.

"Yee, gue juga kagak tau. Gue cuma bilang capek. Terus si doi bilang mau kasih vitamin. Yang dokter kan dia bukan gue, gimana sih lo pada?"

"Sev, gue udah. Miranda juga udah, lo kapan?" Pertanyaan Kirana mengudara. Membuat Kiran dan Miranda tertawa renyah, sedangkan sang empunya memberengut sebal.

"Santai elah," Ucap gadis itu kesal dengan mengibaskan tangan seolah pernikahan bukanlah hal yang terlalu krusial untuk sekarang. 

"Baru juga putus kemaren," sambung Seva kembali.

"Awas ya lo balik-balik lagi sama tu cowok. Tapi gue sebenernya udah kapok beneran deh sama kisah cinta kalian. But, gue juga mau ngucapin terimakasih, gara-gara kejadian reunian waktu itu gue bisa ketemu sama suami gue."

Let's Get MarriedKde žijí příběhy. Začni objevovat