kesembilan

735 66 13
                                    

Holaaa para pembaca cerita ini, author mau menyampaikan bahwa author sangat hepi skalehhh.
Cerita ini nembus 1k pembaca dongg yagustiii ak sangat hepi.

Terimakasih kepada kalian yang sudah membaca dan memvote cerita author.
Pokoknya lope lope buat klean
(´∀`)♡

Dahlah alay sekali author satu ini, mending memasuki cerita saja cekidot.














     Jam pulang sudah, para murid tentunya akan pulang kerumah masing-masing atau ga ngaret.

"oe inosuke apa hari ini lu di jemput?" tany zenitsu dan hanya wajah murung yang inosuke berikan.

"gua gak tau zen...gua bakal nunggu sini agar papa gua yang jemput." inosuke masih takut dengan kejadian tadi.

Sedangkan zenitsu sudah di jemput kaigaku, tanjiro dan nezuko pun di jemput oleh ayah mereka.
Walau sebatas jalan kaki tetapi ada yang melindungi bukan?

Zenitsu ditarik oleh kaigaku berharap adiknya ini segera pulang
"zenitsu ayo lah, kakek khawatir nanti." ujar kaigaku.

"bentar aelah, lu minta tolong aja ama pacar lu ya? Bay cintaku mwah." zenitsu di tarik paksa oleh kaigaku.

Benar juga inosuke langsung keruangan guru dan tepat hanya ada sanemi di sana

Tetapi kurasa ia lembur....masa gua suruh dia nganterin gua pulang? Apa kata emak ku nanti? -batin inosuke.

Sanemi sadar inosuke berada di ambang pintu
"kenapa ino? Kemarilah." ajak sanemi dan langsung saja inosuke masuk ke ruangan itu.

"kak sanemi apa gua eh aku boleh minta tolong?" inosuke tumbenan ngomong gini.
Ini kalau di denger ama kawannya udah di ketawain mampus.

"boleh sayang ada apa memang?" sanemi menghadap ke arah inosuke.

"humm boleh telepon kan ayahku? Aku takut pulang sendirian...aku masih mengingat no telepon ayahku!" ujar inosuke dengan nada menggebu-gebu.

Sanemi berpikir apakah anak ini jika berbicara apa ga napas ya?
Sanemi tersenyum ke arah inosuke  dan mengeluarkan hp nya.

"kamu ga bawa hp ya? Seharusnya bawa sini bilang nomor telepon ayahmu." ucap sanemi, inosuke mengucapkan no telepon ayahnya dan akhirnya tersambung.

Sanemi yang berbicara ke ayah inosuke alias bapak douma
Ini kenapa ga inosuke aja yah yang ngomong?

Sanemi: biar deket ama papa mertua hehe.

Hehe sekarepmu ae.

"inosuke kamu bisa menunggu di gerbang sekolah, ayahmu akan menjemputmu." ujar sanemi sembari mencubit pipi inosuke.

"jangan main cubit! Iya iya aku akan keluar dan terimakasi kak sanemi." inosuke pergi dari ruangan itu.

Sanemi terkekeh gemas dengan tingkah pacarnya
"gua nikahin boleh ga si....."

"SIAPA YANG INGIN ANDA NIKAHI HAH?" oke sanemi lupa bahwa ia belum mematikan teleponnya dengan ayah inosuke.
Kena semprot kan jadinya.















Beberapa menit sudah inosuke menunggu papa nya menjemput dan akhirnya datang pula.

Inosuke dengan senang memasuki mobil papa nya, tetapi entah kenapa wajah papa nya ini kek....kesel gitu.

"pa? Papa kenapa? Kesambet?" tanya inosuke.

"papa lalai ya? Sampai kamu kena pelecehan?" ujar douma membuat inosuke kaget, ini bapaknya tau darimana.

"papa tau dari guru yang telepon papa tadi, huh maafin papa ya? Gara-gara papa yang ga bisa anterin kamu malah kamu kena pelecehan." ujar douma.

"tak ape lah pa ino ada yang nyelametin kok." ni anak malah bergurau padahal jantung inosuke disko gegara douma ngomong gitu.
Takutnya bapaknya ini kumat malah menggal manusia kan ga lucu.
Pokoknya si douma ga boleh tau ciri-ciri pelaku tersebut, ga bernyawa nanti si cabul itu.

Tapi sayangnya douma sudah mengetahui ciri-ciri yang melecehkan putranya.
Sanemi yang memberitahukan semua bahkan sempat memberikan foto pelaku.

Memang sih pelakunya sudah di penjara tetapi douma tidak puas, masa cuma di penjara? Di siksa dong enak aja putra manisnya dijadikan korban.











Saat sampai dirumah inosuke turun dari mobil tetapi papanya malah tancap gas lagi.
"kemana lagi tu abg tua?" ucap inosuke tanpa dosa.

Saat memasuki rumah ia merasa rumahnya sepi
Inosuke melihat ada secarik kertas yang ada di meja.
Kertas itu bertuliskan bahwa mama kotoha dan kaema sedang berada dirumah nenek.

"jahat kali anjay gua ga diajak piks gua nak pungut." ucap inosuke dengan nada sok tersakiti padahal mah demen rumahnya sepi.

Inosuke memakai pakaian simple aja si dengan rambut yang di ikat satu kini ia makan dengan lahap di meja makan sembari menonton animek.

Tapi inosuke merasa kenapa papa nya lama sekali pulang.

Akhirnya ia bertanya ke pacarnya.
Kok malah tanya pacar si ino?

Inosuke: suka suka gweh lah.

Inosuke:
|| kak sanemi, apa kakak sama papa aku?

Si ubananku:
|| engga sama aku dek
|| kenapa memang? Papa kamu ga dirumah?

Inosuke:
|| iya, sendiri dirumah nih:(

Si ubananku:
|| aku temenin nanti ya? Setelah ada urusan sekarang ambil pesenan yang ada di depan, udah aku yang bayar.
|| jaga diri baik-baik dirumah sayang.

Inosuke terbangun dan keluar dari rumahnya dan benar saja, di pagarnya sudah tergantung beberapa makanan seperti corndog, piscok, dan ada minuman rasa coklat.

Inosuke:
||TERIMAKASIH KAK SANEMII.















"jadi kau pacarnya? Eh buset." ternyata oh ternyata douma dan sanemi berada di kantor polisi dengan alibi menjenguk pelaku yang melecehkan inosuke.

"eh? Iya om hehe." sanemi gugup dong harus jawab apa, di depannya ada calon bapak mertua.

"anaknya shinazugawa kan?" tanya douma dan diangguki oleh sanemi.
"kotoha pasti senang mendengarnya hehe." celetuk douma tiba-tiba yang membuat sanemi bingung.

Tapi bodo amat lah sanemi ini, dia kesini hanya untuk menghajar pelaku itu.
Douma pun memiliki tujuan yang sama yakni mematahkan kaki si cabul.

Setelah mendapatkan izin, ternyata si cabul itu di penjara hanya sendirian.

Dengan santainya douma dan sanemi mendekati orang itu.
"hai sialan kita bertemu lagi." ujar sanemi dengan tatapan seramnya.

"eh? Si buruk rupa ini yang melecehkan putraku? Ewh tanganmu saja sudah terlihat kotor." ucap douma dengan senyumannya.

"apa yang kalian inginkan hah?!" gertak orang itu.
"pake nanya." douma.

"gua menyentuh anak laki laki tadi karena tubuhnya menggoda toh tak salah diriku menyentuhnya." santai orang tersebut berbicara.
"jika bisa aku ingin memerko--" belum sempat orang itu menyelesaikan ucapannya.

Douma dengan tatapan datarnya langsung menghantam orang tersebut dengan tinjunya.
Orang tersebut bahkan terhempas
Belum sampai disitu sanemi pun mencekik leher orang itu.

"ingin memerkosa pacar gua? Ke neraka aja lu cepet." sanemi ikut membogem wajah orang itu.

Riweuh tenan itu tetapi kenapa polisi disana ga ada yang menghalau?
Di sogok douma ama sanemi sih mereka:D

Douma dan sanemi berjanji tidak akan membunuh orang itu....palingan hanya otak pecah doang.



















TBC.

i'm wife? || SaneIno[TAMAT]Where stories live. Discover now