kedelapanbelas

544 57 44
                                    

    Acara pertunangan pun di mulai, yang di hadiri keluarga dua belah pihak saja.
Undang temen entar dulu, tunggu nikah kemungkinan si sanemi pejabat  kotanya diundang:)

Inosuke udah deg-degan parahh, bahkan kemejanya ia mainkan terus.
Kotoha bukannya menenangkan sang anak tetapi Kotoha malah menertawakan inosuke.
"Mampus kau nakkk." Kotoha as mamak biadap.

Beralih ke sanemi yang di goda habis habisan oleh genya.
Sanemi mukanya sudah memerah drastis bahkan sanemi tak segan segan menampar genya.
Genya bukannya berhenti malah terus mengejek sanemi.

"Bang pokoknya kalau main harus mantep, sekali jleb langsung 2 ye." Genya.

"Lo pikir gua pabrik?! Enyah Lo anjir!" Gertak sanemi.

















  Acara pun di mulai, dari sesembahan dan segalanya.
Dimana bagian pemasangan cincin.

Tangan keduanya sama sama kejer
"Huaaa papaa mamaa ini hawanya kok panass bangettt." Batin inosuke.

"Sanemi anak ibu dan ayah, sanemi kuat kuat! Ini tidak menyeramkan seperti kembarannya shidou." Batin sanemi.

Ini anak siapa ini nyasarrr.

Sanemi memegang jari jemari inosuke dan memasangkan cincin ke jari inosuke.
Sanemi mencium tangan inosuke.
Riuh tepuk tangan pun terdengar.

Inosuke pun melakukan hal yang sama, bahkan Douma memfoto banyak sekali soalnya kejadian langka, si inosuke kalem adem ayem.

"Kak....jantung aku dj an." Bisik inosuke ke sanemi.

"DJ apa dek?" Tanya sanemi.

"Kamu calling calling, aku lagi pusing." Jawab inosuke.

"Kamu misscall aku, aku lagi nongkrong.. gitu ga sih liriknya?" Tanya sanemi.

Inosuke mangut doang soalnya ia juga ga tauu.

Kini dimana keluarga Shinazugawa dan Hashibira berkumpul.
Douma tak henti henti memeluk inosuke
"Anak cantikkuu udah mau dimiliki orang lainn, nanti sering main ya? Ga pernah denger kalian bertengkar lagi deh(⁠༎ຶ⁠ ⁠෴⁠ ⁠༎ຶ⁠)" mewek si douma.

"Lebay ah." Kotoha.

Orang tua sanemi hanya tersenyum maklum melihat douma memeluk inosuke.
Sanemi iri guys, soalnya ga di kasih meluk inosuke Ama bapaknya.

"Aku cuma tunangan pa...belum nikah." Cape inosuke tuh.

"Yakan kamu tinggal bareng sekarang ama sanemiii." Rengek douma, ingin rasanya inosuke melelang bapaknya ini.

"Nanti kita sering main kok pa tenang aja." Sanemi.
Aet papa ga tuh.



























   Sanemi dan inosuke sudah membeli rumah di salah satu komplek, tetapi sebelum kesana sanemi dan inosuke sempat pergi ke mall untuk membeli beberapa peralatan rumah tangga.

Sanemi bawa keranjang ama bayarin doang, sisanya mah inosuke yang pilih.

Sampai di tempat wangy wangy bayi.
Sanemi heran kok inosuke kesini, bayi aja belum jadi....buat siapa?
"Buat siapa dek?" Tanya sanemi.

"Besok giyuu ama tanjiro kan nikah ya aku kasih kado ini aja, nikahan kawannya dilupain tcih tua." Ejek inosuke membuat sanemi hanya tersenyum penuh kesabaran.

"Mau beli apa lagi? Ada lagi?" Tanya sanemi.
Mendengar itu inosuke menarik sanemi ketempat lain.

Terdapat banyak topeng disana bahkan inosuke sudah hilang dalam sekejap, sanemi menghela nafas lelah.

Beberapa menit kemudian sanemi di kejutkan oleh topeng babi yang menyeramkan.
"WOE anjir! Ngagetinn." Ngegas sanemi, yang memakai topeng itu tertawa dan membuka topengnya.

"Baaaa whahahaha takut pula dirimu, aku beli ini!" Girang inosuke.

Sanemi hanya ngangguk doang, daripada di tolak kan kasihan yakan?
Tenang aja ga bakal bikin sanemi boros kan mall nya atas nama keluarga Shinazugawa dan diturunkan ke anak pertama.

Keluarga Shinazugawa ini adalah pengusaha kaya turun temurun, perusahaan pun di bagi dan diatur setiap keluarga Shinazugawa, tidak memandang gender pokoknya jika ia keluarga Shinazugawa di haruskan mendapatkan perusahaan yang harus ditanggung.

Jadi...sanemi menjadi guru hanya untuk mengisi waktu luangnya.
Ini gabut berpaedah cuy.





























TBC.

Sekian terimakasih mwa

i'm wife? || SaneIno[TAMAT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat