kesepuluh

718 65 17
                                    

Author mode rajin.



















   Selesai dengan urusannya sanemi pun tancap gas ke rumah inosuke, lah terus si bapak douma kemana? Masih di tekape, ngobrol lah ama tu cabul.

Walau ga dijawab....gimana mau ngejawab coba.....pelaku tersebut sudah terkapar pingsan dengan banyak luka di bagian tubuhnya.

"akhirnya penyok lu, untung kaga bini gua yang datang. Kalau bini gua dateng elu mah cuma tinggal nama doang, gua dengan senang hati mengukir batu nisan lu." douma menendang orang itu, masih nafas sih cuma ga sadar diri doang.

"mari kerumah ibu mertua~ biarkan saja anak perawan itu bersama pacarnya, gua harap di perawanin si inosuke hehe." douma tanpa akhlak berujar seperti itu.
Kalau sanemi denger bisa-bisa besoknya si inosuke ga bisa jalan😃.
Adegan 'itu' nya masih lama ye harap sabar.






























Sanemi sudah sampai dirumah inosuke, dengan ijin douma sanemi pun nyelonong masuk kerumah inosuke.

Sanemi lihat bagaimana wajah serius inosuke menonton film dengan minuman coklat yang ia pesan di pangkuannya.

Tanpa basa-basi sanemi pun menerjang inosuke dan mencium pipi pacarnya.
"serius amat sih nontonnya? Sampai ga sadar bahwa aku kesini." ujar sanemi.

Inosuke reflek mengalungkan tangannya ke leher sanemi, karena posisi inosuke tertindih badan sanemi.
"yasudah selamat datang kakak pacar." ujar inosuke dengan senyumannya.

Sanemi terkekeh gemas dengan jawaban inosuke
Sanemi lagi-lagi mencium-cium pipi inosuke.

Posisi mereka sekarang yakni tangan sanemi memeluk pinggang inosuke dan inosuke bersandar di dada sanemi.
Terkadang sanemi mendusel di leher inosuke, inosuke kegelian hanya bisa menyentil dahi sanemi.

Setelah film berakhir, berganti dengan kartun My Little Pony.
Mata inosuke berbinar karena itu kartun kesukaannya.

"kak sanemii lihatt bukankah twillight sparkle cantik?! Astagaa." tak sampai disitu, inosuke terus mengoceh tentang twillight sparkle.

Sanemi hanya memandang inosuke sembari mengangguk dan menyahuti yang ia paham saja.

"kak sanemi suka karakter siapa di my little pony?" tanya inosuke.

Sanemi berpikir dan menunjuk salah satu kuda berwarna putih
"yang itu, namanya siapa dek?" tanya sanemi.

"uwahhh itu Rarity! Dia adalah karakter ter slayy uhuy dan glamor, pokoknya girly beut."
Inosuke dengan wajah yang semangat menuturkan karakter tersebut ke sanemi.

Sanemi hanya tersenyum simpul mendengar jawaban inosuke, sanemi mengusap pipi inosuke.
"pipi mu lembut sekali sayang, dan wanginya bayi sekali astaga kamu bayi gede ya?" sanemi mencium dan menggigit pipi inosuke.

Inosuke meringis karena gigitan sanemi
"kyaakk kak sanemi hentikann! Sakitt." galak inosuke walau jatuhnya imut di mata sanemi.

Jujur pipi inosuke lembut sekalii rasa ingin sanemi menggigit pipi kekasihnya lagi.
Mata sanemi terjatuh di bibir inosuke bibir berwarna peach itu ingin rasanya sanemi memakannya.
"pipinya saja manis dan lembut, apalagi bibirnya....oke sanemi kendalikan diri." batin sanemi.

Sanemi tidak sadar bahwa tangannya membelai bibir inosuke, inosuke sadar akan usapan itu.
Inosuke menonton kembali kartun tersebut dan mendadak iklan.

Inosuke kesal dengan mengerucutkan bibirnya dia mengoceh kenapa iklan sangat cepat sekali.

Sanemi terkekeh dan ia masuk kepelukan inosuke, masih iklan bukan? Mending peluk ayang eak.
Inosuke membelai rambut sanemi yang berada di pelukannya.

"kak sanemi..." inosuke.

"hm?" sanemi.

"coba bayangkan kalau apel jatuh di kepala kakak, apa yang kakak pikirkan?" tanya inosuke.

"kalau seger ya kakak makan lah dek, kalau busuk dibuang." jawab sanemi.

"nahh satu pemikiran, terus kenapa kalau kepala ilmuan yang kena malah mikirin rumus? Kek...gabut amat sampai bikin rumus." sambung inosuke.

"tapi beliau hebat loh, rumusnya dijadikan ilmu pengetahuan sampai sekarang." sanemi.

"hhhh apalah daya aku yang tak paham." inosuke.

"tidak apa kok kamu ga sendiri, yang jelas kakak ga termasuk." sanemi tersenyum kearah inosuke.

"mbohh sok banget si pinter ini." inosuke membekap wajah sanemi memakai bantal yang ada di sofa.

"arkk dekk kakak sesek ih." sanemi menghempaskan bantal itu dan mencekal tangan inosuke.

Inosuke tertawa lepas melihat wajah memerah sanemi gegara sesek.
"mukanya plis hahahahahaha."

Sanemi tidak terima di begitukan langsung saja menggelitiki inosuke
"mamam tuh."

"awh hahahah kakk hentikan ihh hahaha geliiikk." inosuke tertawa akibat ulah sanemi.

Tanpa mereka sadari kotoha sudah dari tadi merekam kelakuan mereka
Sedangkan douma masih terkesima dengan kisah cinta anaknya sembari menutup mata kaema, soalnya masih kicik.

"aduhh calon mantu mainnya jangan gitu dong, belum di ranjang udah ganas gitu." ujar kotoha setelah merekam kejadian uvvu itu.

Sanemi dan inosuke gugup ini emak emak kalau ngomong to the point sekali.
"santuy santuy saja lah.... Mending kita makan uhuyyy." ajak douma.



















Keesokan harinya di jam pelajaran sanemi sekarang, dan sebelum sanemi datang wali kelas mereka terlebih dahulu menghampiri.

"baiklah anak-anak hari ini kelas kalian akan mendapatkan murid baru, tolong jangan di buli ya? Silahkan nak berkenalan dengan setan disini." ujar muzan selaku wali mereka.

"tentu saja, halo semua namaku Shuyu aku pindahan dari sekolah sebelah harap harap kita bisa berteman." ujar murid baru tersebut.

"auranya terlihat." bisik aoi ke ume.

"aura lonte." balas ume dan tentu diangguki aoi.

Bahkan tak segan-segan shuyu memberikan whink ke genya, dan dengan sigap muichiro memberikan jari fucek ke shuyu.
"pelakor didepan waspada waspada." muichiro.

Shuyu akhirnya duduk di belakang bahkan sempat-sempatnya tersenyum ke obanai seorang, mitsuri udah siap-siap lempar sendal jepitnya obanai.

Pelajaran matematika pun dimulai alias pelajaran yang di ajarkan sanemi.
Sanemi sebisa mungkin terlihat profesional mengajarkan para murid terzeyengnya ini.

Hingga akhirnya
"pak sanemi~ bisa ajarkan aku tidak?" shuyu angkat tangan sembari menggoyangkan dadanya.

"bagian yang mana?" sanemi menghampiri shuyu

Shuyu pun menunjuk bagian yang ia tak pahami, sanemi menjelaskan tetapi shuyu malah nanya terus jatuhnya genit.

Inosuke udah panas bruhh tanjiro yang di sampingnya hanya bisa mengipasi inosuke dengan kertas.

"kyaaa pak sanemii penjelasanmu sangat mudah di mengertiii, aku menyukai bapakk!" ujar shuyu.

Dan duar seluruh isi kelas terdiam dan menatap shuyu.
"pantas di buli." ucap kanao.

"dilarang genit ya setan!" inosuke mode galak dan menatap shuyu tajam.

"ihhh aku ga genit kok cuma memuji, kamu gaje deh." shuyu.

"eh buset congornya di benerin dulu lu anak baru." ucap nezuko.

"apasi? Salah ya kalau aku suka sama pak sanemi?" ujar shuyu sok tersakiti.

"SALAH BANGET LAH ANJG." serempak satu kelas itu.

Sanemi hanya bisa menghela nafas
Sabarkanlah sanemi ini.

"pelakor didepan hajar saja." muichiro.

















TBC.

Shuyu cuma karangan author aja ya? Kalian bisa membayangkan muka shuyu kek gimana.

Sekian terimakasih mwa.

i'm wife? || SaneIno[TAMAT]Where stories live. Discover now