1 jam kemudian chika pun terbangun terlebih dahulu, chika yang ingin meregangkan otot-otot tertahan sesuatu dibagian dada nya, ternyata Ara yang masih menyusu sesekali menghisap nya.
"Gemes banget sih bayi aku"ucap Chika mengelus rambut ara
Ara pun perlahan membuka matanya dan hal yang pertama ia lihat adalah payudara yang ia pikir milik bundanya.
"Shit sayang jangan di gigit"ucap Chika saat Ara tak sengaja menggigit puting nya
Ara terkejut mendengar suara sang kekasih dan melepaskan puting chika dari mulutnya langsung terduduk menghadap chika.
"Kok di gigit sih"ucap Chika memasang kembali bra nya dan mengancingkan seragamnya, sontak membuat Ara menutup matanya.
"Ngapain di tutup gitu matanya?"heran chika
"N-ngga"gugup Ara menutup wajahnya yang memerah membuat Chika terkekeh
"Mau nyusu lagi?"tanya chika menggoda Ara
"Emang boleh?"tanya Ara pelan
Chika tanpa menjawab pertanyaan Ara pun langsung duduk dipangkuan Ara dan mengalungkan tangannya di leher Ara.
"Tapi pelan-pelan ya"ucap Chika diangguki oleh Ara
Chika mencium bibir Ara dan melumat nya Ara pun membalas lumatan chika.
Tangan Ara mulai menelusup ke dalam seragam chika, meremas sesuatu yang kenyal di dalam sana.
"Aaahkk"
Ara melepaskan ciumannya dengan kedua tangannya yang masih setia meremas payudara chika dari balik bra-nya.
tangan satunya malah berpindah pada paha chika dimana gadis itu masih memakai rok di atas lutut membuat Ara tergoda. Chika membalasnya dengan senyuman dan kembali mencium bibir ara.
Lumatan ara semakin agresif hingga chika di buat sesak, ia berpindah mengecup leher jenjang chika membuat sang empu mendongakkan kepalanya ke atas.
Ara menatap wajah chika yang tengah menikmati cumbuan nya, bibir bawahnya di gigit semakin menambah ke seksian gadis itu.
"Boleh?" Tanya ara.
Ara meminta ijin terlebih dahulu pada Chika karena bagaimana pun Chika berhak menolak atau mungkin menerimanya.
Dengan malu-malu Chika mengangguk, ia sudah kepalang nikmat bahkan di bawah sana sudah berkedut meminta di manjakan.
Mendapat persetujuan itu ara menarik seragam chika dan menyisakan bra nya, kedua payudara besar membuat ara menelan susah payah air liurnya.
"Jangan di liatin gitu" ucap Chika merasa salah tingkah dengan tatapan ara pada payudaranya.
Ara tersenyum dan mulai meremas kedua payudara chika secara bersamaan.
"Aaahhkk" desah Chika.
Ara menarik bra chika ke atas hingga terlepas dari tubuh Chika membuat kedua payudara itu tak tertutup lagi.
Ara memajukan bibirnya untuk mencium payudara chika, ia jilat dan bahkan ia gigit dengan pelan.
"Aashhk sakitt"
Tangan Ara satunya meremas payudara chika yang menganggur, sedangkan mulutnya sibuk menyedot nipple payudara chika meminta sesuatu keluar dari sana.
"Aashkk pel anhh ra"
Plop
Ara melepaskan bibirnya dari payudara chika dan beralih menatap wajah Chika yang memerah karena nafsu.
"M-maaf"ucap Ara sambil menunduk
"Kenapa,hm?"tanya Chika mengangkat dagu Ara agar melihat nya
"Maafin aku udah nyentuh kamu"ucap Ara bersalah
"Gapapa sayang,kan aku juga yang mau"lembut chika
"Mau lanjut?"tambahnya
Ara menggeleng, mendadak nyalinya menciut membuat Chika terkekeh
"Tadi aja berani"ucap Chika mencium bibir Ara sekilas
"Kan tadi kamu yang godain aku"ucap Ara membela diri
"Iya deh, sekarang pasangin apa yang tadi kamu buka"ucap Chika membuat Ara menelan ludah kasar.
Ara pun memakai kan kembali bra dan seragam chika tanpa melepas pandangan nya dari payudara besar Chika, sesekali Ara menelan ludah nya dengan kasar hingga seragam chika terpasang kembali membuat Ara bernafas lega.
"Kenapa,hm?mau nyusu lagi?"tanya chika terkekeh
"Nanti"ucap Ara langsung memeluk pinggang chika
"Kamu emang sering nyusu sama bunda?"tanya chika
"Iya kalo lagi manja atau ngga bisa tidur"jawab Ara
"Owh gitu, sekarang kamu punya aku jadi kalo mau apa-apa bilang sama aku jangan ke bunda terus kasian bunda"ucap Chika mengelus rambut ara
"Iya sayang, makasih ya udah mau Nerima sifat aku"ucap Ara
"Sama-sama"ucap Chika mencium kening Ara
___________________________
NEXT PART SELANJUTNYA
YOU ARE READING
CHIKA UNTUK ARA!!
Teen Fiction"Raa" "Ara" "Ini gimana mobil nya nggak bisa di kontrol"ucap ana terus mencoba mengerem laju kendaraan nya "Eugghh kok bisa kak"ucap Ara "Ngga tau Ra, rem nya blong"panik ana "Mana di depan lampu merah terus perempatan lagi"lanjutnya "Kakak tenang j...
