04

1.4K 105 3
                                    

Mew dan kao tiba disalah satu cafe yang tak begitu jauh dari pusat kota dan perusahaan mew. Mew tetap membawa alex menemaninya untuk meeting. Alex saat ini tengah tertidur didalam dekapan mew. Hal ini mengundang tatapan para pengunjung.

"Ahh, lihat deh suamiable banget" jerit salah satu wanita pengunjung disana.

Mew hanya diam tanpa menggubris suara suara yang terdengar jelas di telinganya.

"Astaga, seseorang itu sangat berkarisma dengan anak digendongannya" dan masih banyak lagi kata kata yang memuji sikap mew yang sangat bertanggung jawab.

Mew dan kao menuju meja yang sudah di booked oleh kao. Mew duduk dengan posisi mendekap alex. Mew mencoba membuat alex tetap tertidur supaya tak mengganggu meeting. Mew berharap rekan kerja nya tidak keberatan saat mew harus membawa anaknya untuk meeting siang ini.

Acara meeting pun berjalan lancar sampai pada pertengahan alex mulai gelisahan dan terbangun dari tidurnya. Mew cukup panik melihat alex yang sudah terbangun. Padahal sebentar lagi meetingnya akan selesai dan mew merasa tidak enak kepada rekan kerjanya.

"Maafkan saya pak telah membuat anda tidak nyaman" mew meminta maaf atas ketidak profesional dalam berkerja.

"Tak apa tuan mew. Tak ada yang salah membawa anak dalam bekerja karena dulu aku pernah juga dalam posisi ini. Betapa bahagianya saat itu, tapi sekarang untuk dia sudah dewasa bertemu saja susah" ucap rekan kerja mew melihat mew dan putranya.

"Iya pak. Biasanya alex saya dititipkan pada mae tapi sedari kemarin alex selalu menangis jika berjauhan sedang saya"

"Sepertinya putramu sangan merindukan pho benarkan anak manis?" Tanya rekan kerja mew.

Alex hanya membalas dengan bertepuk tangan menampilkan senyuman dengan dua gigi didepan yang sudah tumbuh.

Mew melanjutkan semua dan selesai setelah sejam berbincang dan rekan kerjanya bermain dengan alex. Mew meminta kao untuk kembali ke kantor lebih dulu. Mew mengatakan takkan kembali dan kao bisa kembali setelah semuanya selesai.

Mew dan alex hanya tinggal berdua menikmati senja sore di cafe dengan bercanda dan tertawa. Mew meletakkan putranya diatas meja dan menyuapi alex dengan cake yang dipesan. Alex sangat menyukai cake tersebut dan tak bisa berhenti memakannya.

Mew melihat anaknya yang ingin memakan makanannya sendiripun membiarkan alex melakukan apa yang diinginkan. Alex memberantaki cake yang ada dihadapannya dan memberikannya kepada mew dengan tangan kecilnya. Mew tertawa melihat alex ingin menyuapinya tanpa merasa jijik mew memakan roti yang ada di tangan alex. Alex tertawa dan bertepuk tangan dengan bahagianya.  Mew bersyukur memiliki alex dikehidupannya.  Alex adalah harta dan dunia mew sekarang.

Mew memfoto alex dengan keadaan berantakan. Mew tertawa anaknya begitu pintar dan aktif. Mew bahagia walaupun bow pergi meninggalkan mew dan putranya. Mew akan berusaha membahagiakan putranya bagimanapun caranya mew janji pada dirinya sendiri.

Mew membersihkanbtangan dan wajah alex dari cake dan cream yang menempel. Mew akan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Mew tak mau maenya khawatir karena cucunya bersama dengan mew seharian. Saat akan beranjak dari kursinya ada seorang anak mendekati dan memanggilnya.

"Uncle ... alex" sapa jimmy melihat kearah mew.

Mew mencoba mengingat siapa anak didepannya ini. Sejujurnya mew lupa siapa anak itu tapi mew tak asing dengan anak itu. Hingga orang dewasa mendekati anak itu dan berkata.

"Jimmy" panggil gulf.

"Mommy, alex" tunjuk jimmy kepada alex.

Gulf hanya tersenyum melihat mew dan alex ada cafennya. Benar cafe ini milik gulf yang didirikan sekitar 3tahun belakangan ini. Gulf suka sekali membuat cake dan menyalurkan hobinya dan membuka cafe untuk menyambung kehidupannya dengan jimmy.

MEWGULF - MY DESTINY | END✔Where stories live. Discover now