26

964 80 2
                                    

Kebahagiaan keluarga kecil mew gulf sangat terlihat. Mew yang bahagia memiliki gulf dihidupnya begitu juga dengan gulf bahagia bisa memilki mew dan kedua anaknya. Mew tak pernah sebahagia ini memiliki keluarga yang lengkap. Walaupun ada saja hinaan kepada keluarganya tak membuat mew melepaskan gulf. Justru mew dab gulf saling menguatkan satu sama lain.

Tak terasa kehidupan mereka berjalan begitu cepat. Sekarang alex sudah lancar berbicara dan berjalan. Bahkan, jimmy sudah mulai bersekolah. Tak terasa pula pernikahan mew dan gulf sudah menginjak 3 tahun dari mereka mengucapkan janji sehidup semati. Semuanya bahagia walaupun gulf belum juga dinyatakan hamil tak membuat mew mengurangi rasa cintanya kepada gulf.

Ketika kehidupan gulf sangat tenang dan damai muncul seseorang yang sangat lama menghilang. Bahkan gulf lupa jika keberadaannya tak lagi diperlukan. Gulf bertemu dengan bright saat di supermarker. Tak ada alasan bagi bright memunculkan diri dihadapan gulf. Bright menyapa gulf dengan smrik yang tak gulf ketahui.

"Hai gulf" ucap bright.

Gulf yang mendengar suara yang tak asing ditelinganya mencoba menoleh kebelakang dan membelalakkan matanya. Bright adalah sahabat gulf selama ini tetapi mengetahui bright memiliki rasa kepada gulf membuat gulf tak lagi bisa sesantai biasanya berbicara dengan bright.

"Bright"

"Bright? Bisanya kau memanggilku bai gulf" ucap bright sedikit menyindir.

Gulf hanya diam tak menjawab pertanyaan dari bright.

"Lama tak jumpa gulf. Bagaimana kabarmu dan jimmy?" Tanya bright sekedar basa basi.

"Kami baik bright"

"Bisa kita bicara gulf?" Tanya bright.

"Katakan saja disini bright. Aku harus segera kembali ke rumah"

"Sebentar saja. Takkan lama"

Gulf mulai berpikir ada perasaan tak enak yang dirasakannya. Tapi gulf juga tak enak hati menolak bright. Bagaimanapun brightlah yang selama ini menolongnya. Dalam semua keadaan terpuruk bright selalu di sisinya dan tak pernah meninggalkannya.

"Baiklah" ucap gulf.

Bright berjalan terlebih dahulu dan gulf mengikuti dibelakang.

Perasaan yang tak sama sekali nyaman membuat gulf mengirim pesan kepada mew.

"Phi, aku bertemu dengan bright. Dia mengajakku bicara. Perasaanku tidak enak phi jik dalam setengah jam aku tak memghubungimu segera cari aku na. Aku hidupkan GPS telponku"

Sambil berjalan gulf mengirim pesan kepada mew. Gulf hanya merasa akan ada hal buruk menimpanya kali ini. Gulf tahu bright memiliki perasaan padanya dan gulf tahu bagaimana bright yang sesungguhnya.

Sampai di parkiran, brightmenyuruh gulf masuk kedalam mobilnya. Bright akan mengajak gulf bicara ditempat yang sudah direncanakan oleh bright.

Bright takkan tinggal diam setelah berjuang melawan penyakit kankernya. Semua berkat win, bright berterima kasih kepada win yang sudah mau berjuang menemaninya. Tetapi obsesi bright kepada gulf tak luntur sama sekali walaupun bright tak ingin win meninggalkannya.

Gulf mulai gelisah karena jalan yang dilewati tak sama sekali gulf kenal. Gulf mulai meremas ujung bajunya menghilangkan kegugupannya. Dengan berani gulf mencoba membuka suara.

"Kita akan kemana bright? Aku merasa asing dengan jalan ini" tanya gulf.

"Kita akan bicara ditempat itu. Kau tenang saja. Jangan membantah!"

Gulf kembali diam dan berusaha mengambil telpon didalam sakunya. Bright yang melihat itupun tahu jika gulf akan menghubungi suaminya itu.

"Jangan kau hubungi suami bodohmu itu!" Bentak bright kepada gulf.

Gulf sangat takut dan tak pernah mendengar bright membentaknya sebegitu menyeramkannya.

Bright dan gulf tiba di sebuah rumah yang berada sangat jauh dari perkotaan sekitar 1 jam menempuh perjalanan dnegan menggunakan mobil. Brightturun dan membukakan pintu untuk gulf. Menarik tangan gulf sedikit kasar dan membawanya masuk.

Gulf membuang telpin genggamnya di dalam mobil dengan keadaan menyala. Gulf yakin telponnya akan bertahan sampai mew suaminya datang menyusulnya.

Di kantor berbeda dengan mew yang baru saja menyelesaikan meetingnya. Mew kembali ke ruangannya dan merebahkan tubuhnya diatas sofa. Perasaan lelah dan ada sedikit yang membuatnya gelisah. Dengan cepat mew mengambil telpon genggamnya ingin menelpon istrinya.

Mew melihat pesan dari gulf dan buru buru membukanya. Mew cukup terkejut hampir 2 jam dari pesan yang gulf kirimkan. Mew yang panik bergegas membuka GPS di telpon gulf. Untungnya saja telpon gulf belum mati dan mew segera melacaknya. Setelah mendapatkan dimasa posisi gulf, mew bergegas menghubungi tangan kanannya. Tak ada yang tahu bahwa mew juga berurusan dengan dunia bawah tanah. Walaupun mew tak langshng terjun ke dunia gelap itu tetapi mew selalu mengontrol anak buahnya. Mew memang tidak mau mengitori tangannya untuk membunuh ataupun melakukan hal kejam.

Mew bergegas menelpon first dan meminta membawa pasukan untuk membantu mencari gulf. Mew sudah menganggap first seperti adiknya sendiri karena saar first terlantar mewlah yang mengulurkan tangannya menghidupi first. Jika tidak ada mew mungkin first juga tidak lagi di dunia ini.

"First, bawa anak buahmy bantu aku mencari istriku" ucap mew to the point.

First yang mendengar hanya menganggukan kepalanya dan segera mengumpulkan anak buah kebanggaannya. Takkan first biarkan musuh dengan mudahnya lolos begitu saja.

"Kumpulkan semua pasukan. Kita cari nyonya besar. Ingat tidak ada belas kasih sedikitpun!" Tekan first kepada anak buahnya.

"Baik tuan"

First pergi bersama 20 anak buahnya menuju lokasi yang dikirimkan oleh mew. First sangat menyayangi mew bahkan nyawa akan first berikan kepada mew. First menganggap mew apalah phonya. Apapun perintah mew first tidak akan membantah atau menolak.

Butuh waktu cukup lama untuk mereka semua tiba di lokasi. First dan anak buahnya lebih dulu datang dan menyisir semua sudut gedung tua itu. Tidak ada yang menjaga dan tak ada yang mencurigakan. Hanya ada sebuah mobil yang terparkir. Mencoba membukanya dan menemukan sebuah telpon genggam.

First mengeceknya dan ternyata itu adalah telpon genggam milik nyinya besarnya. Berarti nyonyanya ada didalam dengan seseorang yang menculiknya. Tak mau membuang wkatu first meminta anak buahmya masuk untuk mengecek keadaan didalam. Tak mau gegabah dan membuat tuannya cedera.

Anak buah first perlahan masuk untuk mengecek situasi didalam dan menemukan suara yang begitu keras disebuah ruangan. Perlahan kay melihat ada seseorang duduk di kursi dengan keadaan diikat dan seseorang tengah menampar orang itu. Melihat itu kay dengan cepat melaporkan kepada first. Saat kay keluar ternyata tuan besar sudah bersama dengan first sepertinya first tengah menjelaskan kepada mew supaya tidak gegabah.

"Permisi, tuan besar tuan first. Saya melihat didalam ruangan ada seorang pria tengah diikat di kursi dan seorang pria yang terus menampar pria itu" ucap kay jujur dengan apa yang dilihat.

Mendengar ucapan anak buah first mew segera mengeluarkan telponnya dan menunjukkan sebuah foto kepadanya.

"Apa orang ini yang kau lihat?" Ganya mew.

"Benar tuan besar. Bahkan keadaannya cukup parah" ucap kay menundukkan kepalanya.

Saat mew ingin melangkah masuk, anak buah first datang dan melaporkan keadaan didalam gedung. Setelah semuanya aman, first menatap mew.

"Phi, biarkan aku didepan dan kau dibelakangku. Aku tak mau kau tergoreng sedikitpun. Aku janji akan menyelamatkan istrimu dan membunuh pria itu!" Ucap first dengan aura yang mematikan.

"Lakukanlah, aku percaya padamu"

First melangkahkan kakinya berjalan masuk dan ikuti anak buahnya. Melihat sebuah ruangan yang ditunjuk oleh kay. Mew mendengar jeritan kesakitan istrinya membuat mew semakin emosi dan akan menghabisi bright.

Tbc

Jangan lupa cote, comment, follow

Bye🌻🌞

MEWGULF - MY DESTINY | END✔Where stories live. Discover now