31

758 69 7
                                    

Mae gulf berusaha membujuk mae mew untuk memperbolehkannya masuk ke dalam kamar. Usaha yang dilakukan mae gulf akhirnya berhasil. Mae mew membukakan pintu kamrnya dan mempersilahkan mae gulf masuk kedalam kamar.

"Wahh, pantas saja kau betah didalam kamar" sindir mae gulf.

"Kau menyindirku?" Ucap mae mew menatap mae gulf.

"Jelas bukan. Kau betah menjauhi anak menantu dan suamimu karena keinginanmu tak terkabulkan. Kau egois jeng"

"Kau bilang aku egois? Mereka yang egois bukan aku"

"Lihatlah" tunjuk mae gulf diseisi kamar.

"Kenapa memang?"

"Kau merajuk karena gulf memintamu pulang. Sedangkan, gulf memikirkan perasaan phonya. Bagaimana bisa pho dan maenya tinggal terpisah dan mae nya hanya mementingkan dirinya"

"Aku mengkhawatirkan gulf, asal kau tahu"

"Aku tahu kau khawatir kepada menantumu tapi kau lupa kewajibanmu sebagai istri"

"Kau menyalahkanku!"

"Untuk apa aku menyalahkanmu. Aku kemarin karena putraku sudah sangat merindukan mertuanya. Gulf sampai sampai menceritakan semuanya dan menangis. Kau tahu gulf tidak akan mengadu padaku. Bahkan waktu gulf dan kao punya masalah sedikitpun tak pernah gulf menceritakannya padaku. Tapi kali ini gulf mengadu pada aku dan phonya kalau maenya ini menjauhinya. Bahkan gulf berpikir kau sangat membencinya" ucap mae gulf.

Mendengar semua  ucapan dari besannya ini membuat mae mew merasa bersalah kepada menantunya.

"Aku tidak membenci gulf. Aku sangat menyayanginya bahkan rasa sayangku lebih besar daripada mew"

"Kalau begitu, ayo keluar kita masakkan mereka makanan. Ku rasa gulf dan bayinya sudah tak bisa menunggu. Kami sengaja ingin makan malam disini"

Tanpa pikir panjang mae mew menarik tangan mae gulf untuk turun dan memasak makanan kesukaan menantunya.

Mae gulf hanya tersenyum tak sulit ternyata membujuk singa betina satu ini. Sebab hatinya yang lembut membuatnya khawatir menantunya kelaparan.

Melihat mae mew dan mae gulf turun,  pho mew tersenyum karena akhirnya bisa melihat wajah istrinya. Melihat kedua maenya turun gulf bangkit dan menyusul ke dapur untuk membantu.

"Mae" panggil lirih gulf menatap kedua maenya.

Kedua mae itu menoleh kearah suara yang memanggil mereka. Tanpa aba aba gulf langsung memeluk mae mew dengan erat dan menangis di bahu renta mae mew.

"Maafkan gulf mae. Gulf tidak bermaksud mengusir mae na. Gulf hanya khawatir pada pho hiks" gulf masih menangis mencurahkan rindunya.

Mae mew merasa bersalah benar kata nyonya trai bahwa gulf mengkhawatirkannya. Mae mew mengusap punggung menantunya dengan lembut.

"Maafkan mae na. Maafkan tingkah laku mae. Mae menyayangimu na. Sudah cup cup tak perlu menangis lagi"

"Tapi gulf takut mae membenci gulf. Mulai sekarang kalau mae mau gulf tinggal bersama mae. Gulf akan ajak phi mew dan anak anak tinggal disini. Biarkan kami yang pindah supaya pho dan mae tidak berjauhan"

"Tidak sayang. Mae yang akan pindah bersama phomu. Kalau phomu tidak mau biarkan dia sendirian disini"

"Tapi kalau pho mencari yang lain bagaimana dengan mae" tanya gulf dengan polosnya.

"Tinggalkan saja tua bangka itu. Mae bisa hidup tanpanya"

"Auh auh auh, siapa tua bangka yang kau sebut" ucap pho mew.

"Tentu saja kau. Karenamu menantuku khawatir padaku. Malam ini aku ikut mereka. Jika kau tak mau tinggal saja disini"

"Kejamnya istriku"

"Pho ikut saja na. Nanti pho bisa bersama dengan mae. Pho tidak boleh mencari yang lain gulf tidak mau punya mae baru" entah dari mana gulf hisa berpikiran seperti itu.

"Auhh, luk tak ada yang bisa menggantikan maemu itu hati pho. Dia satu satunya dan hanya dia pemiliknya"

"Mae dengar jadi mae tidak boleh berpikiran pho akan meninggalkan mae na"

"Auh, menantuku memang terbaik" ucap pho mew memeluk gulf.

Keadaan sudah kembali membaik. Pho dan mae mew pun sudah berbaikan. Mae mew tetap akan ikut pulang dan pho mew mengalah mengikuti keinginan istrinya. Tak mau hal seperti kemarin terjadi. Pho mew harus menuntaskan semuanya sendirian dan itu tidak enak sama sekali. Setiap pho mew ingin dirinya harus bermain solo dan yah ketika semua membaik lebih baik pho mew mengalah supaya bisa kembali mengunjungi sangkar untuk kejantanannya.

Setelah makan malam bersama mereka semua berkumpul di ruang tamu. Jimmy dan alex asyik bermain bersama menjadi pusat perhatian ketiga pasangan suami istri. Gulf bersyukur kebahagian mengelilingi keluarga besarnya.

"Mommy, jimmy dan alex sudah ngantuk na" ucap jimmy menggenggam tangan alex.

"Iya amihh, ayek antuk na" timpal alex.

Semua yang dilakukan alex adalah aharan jimmy. Jimmy selalu mengajarkan kasih sayang pada alex dan semua tidakan jimmy akan diikuti alex. Maka dari itu jimmy tidak pernah mau marah atau memukul alex. Nongnya tidak boleh kasar harus baik dan perhatian.

"Anak mommy mengantuk?"

Jimmy dan alex hanya menganggukkan kepalanya.

"Mau menginap di mansion oma?" Tanya gulf.

Mendengar itu jimmy lompat kegirangan bisa menginap disini. Sedangkan alex sudah sangat menahan ngantuknya.

"Ayo, daddy antara ke kamar daddy. Nanti kita tidur bersama" ucap mew.

"Ayo daddy. Kasihan nong sudah seperti zombie" ucap jimmy tertawa.

"Selamat malam oma opa. Alex dan jimmy tidur dulu na payyy" ucap jimmy yang menggandeng tangan alex.

Setelah mew dan kedua anaknya naik keatas dan hanya tinggal 5 orang saja disana.

"Besan, kami juga mengantuk. Tolong ya kamar mana yang bisa kami gunakan" ucap mae gulf.

"Pilihlah sendiri" ucap mae mew.

"Sebaiknya kita istirahat ini sudah malam"

"Gulf naik dulu na mae pho. Selamat malam"

Mereka semua masuk kedalam kamar masibg masing untuk beristirahat. Pho dan mae mew juga masuk kedalam kamar. Pho mew bahagia akhirnya bisa segera menggagahi istrinya yang tidak disentuhnya selama 3 bulan.

Tanpa basa basi pho mew mendorong mae mew keatas kasur dan langsung menindihnya.

"Kau kenapa pho?" Tanya mae mew.

"Kau masih tanya kenapa? 3 bulan kau menganggurkannya. Ku rasa dia sudah berjamur sekarang karena tak bisa mengunjungi sarang nya"

"Aku lelah" ucap mae kew singkat padat jelas.

"Tidak bisa, kau harus tanggung jawab. Kau akan ku buat mendesah dan tak bisa berjalan besok pagi"

"Aku tak mau" tolak mae mew.

Tapi pho mew tak mau kalah tetap melanarkan aksinya. Pho mew terus mencium dan melumat bibir sexy istrinya dan tanggannya yang tak bisa diam terus menelusuri tubuh istrinya. Pho mew seperti hilang kendali karena sangat merindukan tubuh istrinya. Tak perlu berlama lama pho mew teurs menggagahi istrinya.

Kita lihat apa yang akan terjadi pada nyinya jong keesokan harinya.

Tbc

Jangan lupa vote, comment, follow

Bye🌞🌻

MEWGULF - MY DESTINY | END✔Where stories live. Discover now