part 11

19.5K 1.1K 69
                                    

Hellowww
Happy reading yaa<

Zora berdiri di tengah-tengah kerumunan siswa yang tengah menyaksikan perdebatan dua gadis ditengah-tengah lapangan.

Oh ayolah, kemana semua guru di sekolah ini, suasana seperti ini sungguh adegan yang kerap kali ada di dalam novel, dimana guru baru akan hadir setelah pertikaian berakhir.

Namun kali ini perdebatan sepertinya agak berbeda, kali ini sepertinya lebih mengerikan dari novel-novel yang biasa ia baca.

Kali ini sang pelaku membawa senjata tajam, sebuah pisau kecil.
Maka dari itu tak ada yang berani menghentikan nya sedari tadi, semua hanya menonton, termasuk dirinya.

Jengah melihat adegan yang di tunggu tak terjadi, yaitu penusukan. Memang jahanam keinginan nya, namu ia bisa tebak bahwa itu tak akan terjadi, itu hanya gertakan belaka.

Karena merasa itu hanya gertakan belaka, zora maju mendekati kedua nya, aksinya di saksikan banyak pasang mata.

"Lepas"ucap zora malas sembari menatap gadis yang memegang pisau kecil ditangan nya.

Gadis itu menatap zora tajam, berani-beraninya ia menghentikan kegiatan nya.

"Siapa lo, yang berani merintah gue!!"jawab gadis itu berdecih sinis

"Gue? Ada Tampang-tampang Barbie nya ngak??"

"Nah iyak betul sekali, gue barbie."

"Mau apa lo?" Dengan wajah songong zora menghadapi gadis itu.

Faleri mengerutu kesal kala melihat adiknya yang ikut campur dalam urusan gadis gila disekolah ini, ia sangat khawatir angel si gadis gila itu menusuk adik kesayangannya itu.

Tidak bisa, ia harus ikut maju.
Namun niat baiknya tak terlaksana akibat cekalan bara yang ada disebelah nya.
"Lepas!" Sinis fale

Tak perduli image nya rusak didepan bara, lagi pula ia sudah tidak tertarik dengan laki-laki bangsat ini.
Itu semua karena kemarin malam ia tak sengaja melihat sosok bara dan lena memasuki sebuah hotel, dan ia pastikan dua manusia setan yang selalu menyakit hatinya melakukan hal yang tidak-tidak.

"Jangan ikut campur fale, aku yakin angel ngak akan sakitin zora" ujar lena yang ikut serta berbicara.

"Ngak nyakitin bapak lo, udah ketusuk baru dah!" Decih fale.

"Jangan bicara lo, jangan bentak lena sialan!"geram bara.

"Lo Yang sialan."desis fale, tatapan permusuhan yang dilayangkan fale membuat tanda tanya besar bagi sebagian murid yang lebih memilih menonton perdebatan cinta segi tiga terfavorit disekolah ini.

Kembali pada zora yang masih Melayangkan tatapan mengejek pada gadis didepannya itu, gadis yang menjadi sasaran nya telah zora suruh pergi menuju toilet untuk membersihkan wajah serta tubuhnya yang penuh dengan noda minuman.

"Gaya bet anjir, muka aja penuh tanah liat" ejek zora sembari tertawa, dan disambut tawa penonton yang ada di kantin.

"Anjing lo!!"murka angel berapi-api, selama ini tak ada yang seberani ini, lihat saja pembalasan nya.

"Ketawa lo kaya lonte, pasti mamah lo juga lonte" ejek angel

Zora berlagak kaget, namun dengan raut wajah geli.
"Ups aduh iya lagi, mamah gue kebetulan yang vip nih, soalnya persi halal, di bayar sama cintah dan duit yang banyak"

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang