part 18

18.8K 1.2K 37
                                    

Happy reading guyss
Guweheheh maaf ya menghilang seperti Spiderman 🙏🏻
.
.
.
.
.

Sesuai apa yang di katakan oleh zora Minggu lalu, kini meja makan yang bermuatan banyak orang itu, telah diisi dua keluarga sekaligus dengan kepala keluarga masing-masing.

Dua keluarga itu menikmati makanan mereka masing-masing sesekali berbincang ringan, zora dan gara yang duduk bersebelahan saling melempar kan tatapan yang berbeda-beda.

Zora melayang kan tatapan maut nya kala gara dengan iseng meraba pinggang ramping miliknya, sedang sang pelaku hanya terkekeh ringan.
"Makan!" Tekan zora pelan, takut terdengar oleh keluarganya.

"Liatin kamu aja udah kenyang babe" bisik gara

"Gue tabok ya lo" sinis zora

"Jangan dong, gimana kalau di kecup aja, seperti ini" bisik gara tepat di dekat telinganya.

Cup

Sialan, sekarang zora Sangat ingin menenggelamkan kepala gara kedalam rawa-rawa buaya, agar kepala itu menghilang.

"Diem ngak lo diem, entar di liatin keluarga!" Bisik zora dengan tangan aktif melayangkan cubitan pada perut gara.

Gara sendiri sudah seperti orang tolol, yang menyenderkan tubuhnya pada kursi dengan posisi seperti orang mabuk, menikmati cubitan dari zora yang terasa seperti belain baginya.

"Kebawah dikit yang" goda gara sekali lagi pada gadisnya.

Wajah zora telah memerah seperti kepiting rebus, mengapa laki-laki gay ini menjadi brutal sekali, kan tidak baik untuk hatinya, kalau oleng gimana.

"Terserah" jutek zora, kembali menyuapi makanan kedalam mulutnya.

Gara hanya terkekeh, dan melanjutkan aksinya, tangan kekar itu menggenggam tangan mungil sebelah kiri zora yang menganggur dan mengelus nya lembut.

Ayah kev diam-diam menatap kegiatan keduanya sedari tadi, begitupun dengan papa lio. Berbeda dengan mama zeva dan bunda elia bersama fale yang sibuk membicarakan banyak hal.

Kev dan lio saling tatap satu sama lain, dan menghembuskan nafas gusar, mau tak mau mereka melakukan ini.

"Gara, zora" panggil kev pada keduanya, panggilan itu mampu mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di ruangan ini, begitu pun dengan bodyguard yang berjaga di ruangan itu, diam-diam mereka mendengar.

"Iya om?" Jawab zora heran, karena mimik wajah kev yang tak seperti biasanya yang ramah, kini mimik itu berganti dengan kelesuan.

"Sebenarnya kita ngumpulin keluarga disini, ingin membahas masalah mengenai kakamu, faleri" beritahu kev

Zora sedikit kaget mendengar penuturan kev, ternyata perihal kakaknya telah sampai pada keluarga gara.

"Kita udah mutusin nak, Yang terbaik untuk faleri" ucap papah lio

"Pertunangan zora dan gara kita Batalkan, berganti menjadi gara dan faleri yang akan menikah" ucap lio lirih.

"PAH?!" Sentak faleri tak terima, bagaimana bisa sang papah memetuskan secara sepihak.

Zeva dan elia terdiam mendengar keputusan dari kedua kepala keluarga itu, zeva seketika menoleh menatap wajah lio yang ada di sebelahnya.

"Maksud papah, apa pah?" Tanya zeva lirih

"Anak faleri membutuhkan ayah sayang" balas lio

Zora terdiam mendengar kan penuturan dari sang ayah, ia bingung harus berekspresi seperti apa, di hatinya membenarkan apa yang di katakan sang ayah, namun rasa kasihan terselip di hatinya untuk gara, sebab laki-laki ini bukan sang pelaku yang harus bertanggung jawab.

Gara pun sepertinya merasakan hal yang sama, terbukti dengan genggaman erat pada tangan nya yang berasal dari gara.
"Sialan" makin gara, terdengar jelas di telinga zora.

"Enggak pah, aku ngak mau!" Ucap faleri tegas

"Aku sanggup hidupin anak aku sendiri tanpa suami" lanjut faleri.

Lio menatap faleri yang sudah berapi-api mendengar keputusan dari dirinya dan juga kev.
"Tapi bagaimana pun kamu butuh seorang suami faleri!" Ucap lio meninggikan suaranya.

Matanya beralih menatap anak bungsu nya yang hanya diam tak membantah dan juga tak menerim, ia tahu ia telah menyakiti anak bungsu kesayangan mereka, namun bagaimana pun sekarang keadaan nya berbeda.

"Huh! menyebalkan" ucap gara dari ujung

Atensi orang-orang beralih menatap gara yang mengeluarkan aura tak mengenakkan, dan juga zora yang menampilkan wajah tertekan akibat aura mencekam dari sosok gara di sebelahnya, di tambah dengan laki-laki itu yang sedang memainkan pisau daging di hadapannya.

"Anjing, gue yang mati kalo gini" gumam zora lirih.

"Sayang, kamu mau aku lempar pisau ini ke ayah aku atau papah kamu hm?" Ucap gara enteng.

Tubuh zora menegang mendengar penuturan gara yang terlewat enteng, ia seperti di suruh memilih jajan di warung, begitu santai.

" Gar apaan si" ucap zora mencoba menepis ketakutan nya.

"Lepas ngak?!" Ucap zora melotot, berharap laki-laki itu akan takut.

"Oh shit! you so cute" geram gara

Zora tak bisa berkata-kata ini orang waras atau orang setres yang tengah ia hadapi, bagaimana bisa ia bercanda disaat seperti ini.

"Pertunangan saya dan zora tidak akan pernah selesai!" Ucap gara menekan.

"gara tolong ngertiin om lio!!!" Gertak kev pada sang anak, yang memiliki kepala batu.

Gara menatap malas sang ayah, dan juga calon mertuanya.
"Ya ya ya terserah, jika kalian memaksa" ucap gara mengantuk dengan seringaian tergambar jelas di wajahnya.

Kev yang melihat itu, menghembuskan nafas kesal, gara itu adalah anak nya, dan dia sangat mengenal watak anak nya yang keras kepala.
" Kepala batok gini nih" gumam nya kesal.

"Gimana kalo saya bawa kabur anak papah, pulang-pulang saya kasih bonus cucu buat kalian, gimana?!" Sambung gara dengan wajah menyebalkan nya.

"GAR!" Pekik zora malu, tolong lelang saja laki-laki ini .

"Jangan coba-coba gara!" Geram lio kesal.

"Kenapa tidak?"

"Papah lupa hubungan saya dan zora sampai tahap mana?" Tanya gara sembari memperlihatkan wajah mengejek.

Lio dan kev saling tatap dengan mata membola besar, sialan mereka melupakan satu fakta tentang hubungan zora dan juga gara, yang tidak bisa di ganggu gugat.

"Shit sialan gue lupa li" umpat kev

"Lo yang begok bangsat" maki lio kepada kev.

Zora menatap heran kepada mereka yang ada di sekeliling, karena terkejut apa yang dikatakan oleh gara.
"Hubungan apa si?" Tanya zora

"Kan cuma tunangan" herannya.

"Kita halal buat anak sayang" bisik gara gemas.

"Hah?" Bingung zora semakin bertambah-tambah.


Bersambung....
Sampai disini dulu guyss, nanti sambung lagi ya tsay🫡








gefa figuran novel (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now