part 13

18.6K 1K 121
                                    

Hallo hai haii
Ketemu lagi with gueee

Hari ini adalah hari dimana zora akan meninggalkan rumah sakit, akhirnya udara luar yang selama seminggu ini tak ia hirup kini telah dapat ia hirup kembali.

Mengingat penyebab ia sangat lama dirumah sakit membuat zora berdecak kesal, gara adalah alasan mengapa dirinya lama terpenjara didalam rumah sakit, laki-laki itu kekeh zora harus tetap tinggal selama pemulihan dirumah sakit.

Zora duduk anteng di kursi sebelah kursi pengemudi menunggu kedatangan sang supir pribadi, dan yah benar saja dari kejauhan ia melihat sosok laki-laki melangkah gagah mendekati mobil yang ia duduki sekarang.

"Hey, nungguin nya kelamaan ya?" Tanya gara basa-basi yang sangat basi.

Huh lihat tangan tidak sopan itu, dengan santai mengelus pelan dahi zora yang mengerut kesal.

"Aneh bener rasanya" gumam zora pelan, pasalnya semenjak hadirnya jiwanya di dalam dunia ini, baru sekarang antagonis pria ini berperilaku manis kepada dirinya, biasanya hanya tatapan tajam, dan kata-kata tajam yang ia dapatkan setiap dipertemuan, mau itu di keluarga ataupun di sekolah.

"Dibiasakanlah" balas gara santai sembari melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah sakit.

Gerbang menjulang tinggi terlihat semakin mendekat, zora tersenyum antusias kala memasuki gerbang karena ia akan bertemunya dengan keluarga nya sebab dua hari yang lalu mereka izin kepada nya tak akan mengunjungi dirinya selama dua hari tanpa sebab.

"Pelan-pelan" tegur gara kala zora dengan grasak grusuk membuat seat belt.

"Hehehe lupa" cengir lucu Yang gara dapatkan dari tunangannya itu.

Mereka melangkah mendekati pintu dan langsung masuk dengan berlari riang, di ikutin dengan gara yang menahan kesal kala melihat tingkah kekasihnya.

Kepala zora menolehk kekanan dan kekiri, tidak ada tanda-tanda manusia di lantai satu ini, namun terdengar ada orang yang tengah berbincang dilantai dua.

Segera zora melangkah menaiki anak tangga dengan gara senantiasa mengekor bak anak kucing pada induknya dari belakang.

Ada mama, papa, dan dewa disana. Mereka tengah berdiri didepan pintu kamar fale, Yang membuat zora heran adalah mengapa mereka semua berwajah buram.

"Mah? Pah?" Panggil zora

Seketika ketiga manusia itu menoleh dengan kaget melihat kehadiran zora, yang secara tiba-tiba.

"Loh sayang, kamu kok udah pulang?" Mama zeva segera mendekati tubuh zora dan mendekap tubuh anak gadisnya.

"Hehehe zora udah sehat mah"

"Maafin papa mama ya, enggak jemput kamu" sambung papa lio

"Enggak papa ma, kan ada gara yang anter" celetuk zora.

Tidak tau saja celetukan nya mampu melemah kan manusia bernafas dibelakang nya, huh ia sangat merasa berguna untuk gadisnya sekarang.

"Bagusan adat apa ya kira-kira" seperti itu lah isi kepala laki-laki jangkung ini sekarang.

Atensi zora beralih menatap heran kepada abangnya yang sedari tadi diam saja, tanpa mengeluarkan suara sama sekali.
"Bang dewa kenapa mah?" Tanya zora heran melihat keterdiaman dewa.

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang