part 30

12.2K 759 70
                                    

Happy reading guyssss
Semoga suka yaaaaaa

Zora, perempuan itu masih berada di dapur, kini dihadapannya telah tersedia banyak makanan, ini semua adalah ulah pak andra yang memerintahkan dua bodyguard yang berjaga di depan untuk memesan makanan.

Dari semua makanan itu, tak ada yang menarik baginya, semua makanan mahal itu tak menarik minat nya untuk menyentuh mereka.

Jangan kan menyentuh, melihatnya saja zora sangat ingin mengeluarkan isi perutnya sekarang juga, terlebih aroma durian yang berasal dari kebab durian itu.

"Siapa yang ngide beli giniian, mau mati gue huekk" zora menutup hidung dan mulutnya, namun aroma itu tetap dapat ia cium, seluruh ruangan pun sepertinya telah berbau durian.

"Gak enak banget cok!!" Pekik zora heboh, dan segera berdiri dari duduknya beralih berdiri di samping kulkas yang lumayan jauh dari meja.

Merasa masih mencium aroma durian tersebut, zora segera berlari kecil menuju sofa ruang tamu, setelah melepaskan capitan tangannya dari hidung, dan berharap disini tak lagi tercium aroma tak sedap itu.

Gadis itu mengendus-endus udara persis seperti kucing, sedetik kemudian matanya melotot horor saat merasakan aroma durian masih tercium disana.

"MASIH KECIUM ANJIR, KABORR!!" Pekik zora bak melihat setan, kakinya melangkah dengan cepat menuju pintu apartemen dan membuka nya secara brutal dan segera menutup pintu tanpa perasaan.

Brakkk

Kedua penjaga yang tak lain dan tak bukan adalah bagas dan satu orang temannya terlonjak kaget mendengar suara pintu tertutup, sebab mereka tengah membelakangi pintu.

"Buju buneng!" Latah bagas.

"Lah non, ada apa?!"ngegas bagas saat melihat majikannya telah bersandar pada tembok dengan wajah pucat.

Sedangkan sang empu masih saja menormalkan nafasnya yang ngos-ngosan seperti sehabis lari maraton, se sensitif itukah saat hamil?

"Hueekk"

Zora mati-matian menahan sesuatu yang ingin keluar, namun tak kunjung keluar, tapi ingin keluar arghhh rasanya campur aduk.

"Hueekk" perempuan itu mengibas-ibaskan tangan nya berharap menciptakan angin, bagas dan satu temannya pun ikut serta melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan zora, mengibas-ibaskan tangan berharap membantu nona mudanya.

"Ada apa non?" Tanya bagas masih setia dengan wajah panik nya,

"Ini gimana woi?!" Tanya bagas pada gala selaku rekan kerjanya.

"Mana gue tau, gue belom punya bini yang lagi hamil cok." Balas gala berbisik.

"D-durian, durian!!!" Pekik zora saat membayangkan bau durian didalam tadi.

Bagas berlari masuk dan segera meraih kotak box kebab durian tersebut, karena menyangka zora menginginkannya.

"Ini non." dengan polosnya ia menyodorkan kebab durian tersebut tepat didepan wajah zora.

Mata zora segera melotot horor menatap box tersebut dan berbalik berlari menjauh.
"DURIANNN!!" Histeris zora dan berlari meninggalkan keduanya

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang