part 14

17.4K 1.1K 71
                                    

Hallloww bestieeee
Ketemu lage kitah

" Apa?" Alis kiri gara naik keatas, melihat reaksi gadisnya yang berlebihan setelah mencium wangi parfum milik nya.

"Kata kak fale, dia enggak pernah tidur sama orang, dan dia juga gak pernah merasa gak sadar karena pengaruh alkohol, dia cuma pernah pingsan saat upacara sekolah, waktu dia pingsan dia di gendong orang yang wangi parfumnya mirip sama parfum lo" ucap zora panjang lebar diakhiri dengan tatapan mengintimidasi yang dilayangkan untuk gara.

Gara berdecak malas, dengan gemas ia mengait punggung kecil zora dan menyeretnya masuk kedalam kamar zora yang terletak disebelah kamar faleri.

"Anjirt, lo ngapain masuk kamar gue!" Pekik zora mencoba melepaskan diri dari sosok hulk di sebelah nya itu.

Tak memperdulikan ocehan sang tunangan, gara mengunci pintu kamar, lanjut menyeret zora mendekati kasur, dan membaringkan tubuh kecil itu keatas kasur empuk, di ikutin dirinya.

" Udah siang, sekarang bobo" gumam gara yang sudah nyaman memeluk tubuh zora seperti memeluk sebuah guling.

"Ish lepasin dulu!!" Kesal zora

"Apa?" Tatapan gara turun kebawah, menatap manik mata zora.

"Jadi yang ngehamilin kak fale, siapa?"

"Mana gue tau" cuek gara sembari memejamkan matanya nyaman, wangi rambut dari tunangannya kecilnya ini sungguh candu.

"Jangan-jangan lo ya?!!" Tuding zora.

Zora seketika merasakan pelukan gara semakin erat, dengan tangan kiri aktif mengelus lembut punggung jarinya

"Bukan gue, kalaupun mau" jeda gara sebentar, mata laki-laki itu kembali terbuka dan mentap zora dari atas.

"Gue bakal nanam benih gue ke lo, biar cepet dinikahinya"lanjut gara, tanpa memperdulikan zora yang sudah ingin mampus.

"Atau lo mau gue beneran nabung benih gue sekarang hm?"bisik gara di akhiri dengan kecupan singkat yang dilayangkan di pipi zora.

"Anjir mesum!!"pekik zora memberontak.

"Diam sayang." Dengan mengunci pergerakan zora, gara segera mengusap punggung kecil itu agar tertidur.

"Bercanda, Sekarang tidur."

Zora tak menanggapi, ia hanya diam dan mengikuti ucapan gara untuk tidur siang. Segera ia menutup mata, dan berlabuh di dunia mimpi.

Manik tajam itu menatap wajah damai sang tunangan, tak berselang lama, senyuman menyeringai terbit dari sudut bibir tipis laki-laki itu.
"Bagaimana jika mengikuti cara bajingan itu?" dengan terkekeh singkat gara berucap.

Gara memperhatikan pahatan sempurna dari zora, matanya berhenti pada bibir mungil itu, gara bisa bertaruh bibir ini pasti akan habis jika ia lahap.

"emang bole secandu ini?" Geram gara.

"Persetan!"gumam gara sendiri.

Tanpa aba-aba laki-laki itu memajukan wajahnya dan itu menyebabkan jarak yang setipis tisu di belah delapan ea ea.

Cup

Cukup lama bibir tebal gara bertahan disana, bara bersumpah ini rasanya sungguh menyenangkan, sialan bagaimana bisa selama ini ia tak mengetahui bahwa mencium zora bisa senikmat ini.

Zora melenguh ketika merasakan sesuatu pada bibirnya, namun sayang gadis yang memiliki sedikit darah kebo itu tak terganggu sama sekali.

Gara menyudahi kegiatan mencurinya selama beberapa menit yang lalu, ia ikut turut memejamkan mata bergabung bersama zora meninggalkan dunia menuju mimpi.

°°°

Sang malam kini telah menggantikan sang siang, langit gelap di temani rintik-rintik hujan berlomba-lomba turun membasahi bumi.

Dengan percikan hujan dimalam hari  seperti ini, sudah dipastikan orang-orang akan berlomba-lomba memanjakan diri diatas kasur Hangat

Begitu juga dengan wanita yang tengah berbadan dua itu , ia menikmati tidur nyenyak nya. Tak ada tanda wanita itu akan terjaga dari tidur nya, mata kelam yang menatap nya sedari tadi, seolah bukan gangguan sama sekali baginya.

Laki-laki berpakaian serba hitam tengah menikmati pemandangan yang mampu membuat jantung nya berdetak tak karuan.

Segera ia mendekati objek yang sedari tadi ia amati, tentu saja gadis cantik dengan piama bergambar kucing yang tengah tertidur itu.

Oh lihat seperti dugaan nya wanita ini tak akan bagun, walau hujan badai pun tengah terjadi. Lihat lah ia tak bereaksi apapun saat tubuh nya di tarik untuk berbalik menghadap dirinya.

Tangan berotot dengan tato naga kecil itu, menerobos masuk dan mendarat tepat diatas perut rata wanita itu.
"Lihat fale sayang, anakku sekarang berada disini haha" laki-laki itu terkekeh senang.

Tangan nya dengan aktif mengusap perut rata itu di bawah sana, perasaan senang membuncah begitu saja dari hatinya.

"Tak perlu cari ayah anak ku sayang, aku yang akan mendatangi kalian segera"bisiknya, tak lupa kecupan singkat mendarat pada pipi wanita itu.

"Es doger nyam nyam" racau fale di Tengah tidur nya

Laki-laki itu menahan tawa sekaligus gemas, sepertinya anaknya mulai mengiginkan sesuatu.
"Minta apapun ke dady son" bisik nya pda perut rata itu.

"Es Doger akan kamu rasakan besok, dady janji"

"Dady pergi, jangan menyusahkan calon istri dady"

Cup

Kecupan singkat dilayangkan pada bibir fale, setelah nya laki-laki itu berdiri meninggalkan kamar fale melalui pintu, seolah-olah itu tak jadi masalah jika ada yang akan melihatnya.

"Dasar bucin" ejek nya sebelum kembali melangkah melewati kamar zora, dua manusia berbeda jeni kelamin tengah tertidur, dengan laki-laki yang memeluk erat sang gadis.

bersambung.......

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now