part 22

14.9K 792 1
                                    

Hai guys, happy reading ya><

Kedua gadis itu duduk tanpa mengeluarkan kata-kata di bawah pohon mangga, sudah sedari tadi keduanya duduk disini, seolah-olah bel jam masuk tak mengusik keduanya.

Siapa lagi jika bukan zora dan luna, namun kali ini ada yang berbeda dari salah satunya, gadis itu tak seperti biasanya yang selalu ceria dengan tingkah konyolnya, hari ini gadis itu terlihat lesu dan tak bersemangat.

"Lo kenapa sih lun?" Tanya zora terheran dengan sahabat nya itu.

Luna menoleh menatap zora yang berada di sebelah nya dengan wajah tak bersemangat, zora yang mendapatti wajah lesu sang sahabat semakin terheran.

"Lo kenapa." Ucap zora menuntut

"Zor menurut lo gue jelek apa cantik?" Pertanyaan tiba-tiba dari luna mampu membuat zora terdiam, tumben sekali biasanya gadis ini selalu memuji dirinya sendiri.

"Kagak lo jelek!" Jawab zora mencoba menggoda luna dengan tawa kecil.

Zora melunturkan tawa nya kala melihat perubahan pada wajah luna, gadis itu terdiam dengan mata sedikit memerah.

"Oh pantes, gue cintanya sendirian" gumam luna, namun mampu terdengar hingga telinga zora.

"Lun?" Kaget zora, pasalnya gadis ini tak pernah bercerita perihal percintaan padanya, jangankan bercerita jika melihat interaksi luna dan laki-laki zora sendiri pun tahu bahwa gadis ini anti percintaan.

"Zor ternyata cinta sendirian ngak enak ya zor"ringis luna sembari tertawa hambar.

"Siapa, siapa Yang buat lo gini?" Tanya zora geram.

"Gue bakal ngaku dan lo jangan ngejek gue" luna berbalik menghadap zora dan menunjuk wajah zora dengan mata memincing.

"Heem" malas zora

"Bagas" cicit luna

"LAH?!" Pekik zora kaget.

"Sejak kapan lo bentuk cinta buat si kunyu?" Heran zora, Karena tak pernah melihat interaksi manis antara keduanya.

"Dari bocah zor, dari bocah gue ama dia tetangga, dan cuma dia anak yang mau main sama gue saat keluarga gue mengalami kebangkrutan, sampai ekonomi keluarga gue kembali membaik, saat gue kelas sepuluh di situ kita udah mulai asing dan nggak pernah saling tegur sapa lagi" jelas luna

"Terus kemarin-kemarin itu?"

"Itu hanya sekedar antara kakak kelas dan adik kelas zor, bukan antara luna dan bagas" jika boleh jujur luna merasa sakit saat bagas hanya menganggap dirinya sebatas adik kelas di tambah hari ini ia mendapatkan kabar bahwa laki-laki itu tengah ada hubungan dengan seorang gadis.

" Satu tahun belakangan ini gue udah coba menganggap kalau perasaan gue ini cuma sesaat, tapi hari ini gue sadar zor, ternyata denger kabar bagas lagi dekat sama cewe hati gue sakit zor." Luna berucap lirih dengan air mata yang membendung.

"Gila sakit banget zor, ternyata cinta sendirian nggak enak banget"

"Nyesel gue kalau apa-apa pakai perasaan, sekarang akibat nya gue sakit sendiri, dan dia?" Luna menjeda cerita nya untuk meredakan sesak dan air mata yang sudah mengalir keluar.

gefa figuran novel (Tahap Revisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt