marry me (Tamat)

Chapter 16

"Even Closer"

"In My Dreams Of all the things I've seen, you make the most appearances in my dreams"

-o0o-

Keesokan harinya setelah malam itu, Rosalie dan Lucas sama sekali tidak bertemu sama sekali hari itu. Saat Rosalie bangun, Lucas sudah hilang dari sampingnya. Sejujurnya Rosalie merasa sedikit kecewa, padahal dirinya berharap dapat melihat Lucas walaupun hanya sejenak. Rosalie menatap wajahnya di cermin dan bertanya-tanya didalam hatinya.

'Apa sebenarnya yang dia rasakan saat ini? Kenapa dia merasa tak nyaman saat Lucas meninggalkannya begitu saja? Kenapa jantungnya selalu berdebar kencang setiap memikirkan pria itu?'

Rosalie sadar betul apa yang ia rasakan saat ini. Dirinya tahu dengan jelas bahwa dia telah jatuh cinta, hanya saja dia tidak menyangka akan jatuh pada pria seperti Lucas dan ternyata hatinya serapuh itu hanya dengan perhatian kecil dan perlindungan dari Lucas yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun kecuali ibunya.

Tetapi, bolehkah dia jatuh pada musuh kerajaannya, yang bahkan dia tak tahu apa motif dari pria itu setuju untuk menikah dengan dirinya. Dia tidak ingin di kemudian hari dirinya menyesal.

Seharian ini Rosalie berada di istana untuk mengurusi beberapa dokumen yang menjadi pekerjaannya. Rosalie berada di ruang kerjanya cukup lama sampai hari menjadi gelap.

Setelah berkutat dengan dokumen-dokumen itu akhirnya Rosalie dapat mengistirahatkan tubuhnya diatas tempat tidur.

Rosalie menatap langit-langit kamarnya dan tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di otaknya.
"Sepertinya aku tidak boleh jatuh cinta lebih dalam padanya."
"Jika dia tidak muncul dalam waktu lima menit maka aku akan menghilang perasaan ini secepat mungkin," gumam Rosalie sambil berbaring.

" Satu menit"
" Dua menit"
" Tiga menit"
" Empat menit"

"Baiklah itu mustahil untuk muncul dalam lima menit tanpa ada keperluan mendadak," ujar Rosalie sambil tertawa kecil melihat kebodohannya.

'tok-tok'

Rosalie menoleh ke arah jendela yang diketuk oleh seseorang. Lalu, Rosalie memicingkan matanya saat melihat siluet pria yang tampak tak asing baginya.

'Lucas?'

Ya, pria itu adalah Lucas. Dia memakai jubah, lalu memanjat hingga ke lantai tempat Rosalie berada. Rosalie lansung membuka jendelanya dan membiarkan pria itu masuk ke kamarnya.

"Kenapa kau memanjat untuk ke kamarku, dan lagi mengunakan jubah? Orang-orang akan mengira kau seorang pencuri," heran Rosalie pada pria di hadapannya.

"Jika aku tidak muncul sekarang, apakah kau akan berhenti mencintaiku?" Balas Lucas dengan pertanyaan lagi, sambil menatap Rosalie dengan lekat.

"Oh kau mendengarnya," ujar Rosalie dengan canggung sambil menggaruk kepalanya.

"Kau mencintaiku?" Tanya Lucas sekali lagi.

"Jika aku bilang iya, apa kau akan mengejekku karena aku terlalu bodoh?" Tanya Rosalie sambil menunduk karena tidak berani menatap mata pria di hadapannya.

Lucas terdiam mendengar pernyataan yang baru saja ia dengar dari Rosalie. Rosalie yang melihat Lucas terdiam pun lansung menyadari bahwa ternyata hanya dirinya yang merasakan perasaan itu.

'Dasar bodoh!' maki Rosalie pada dirinya sendiri.

"Kata siapa aku akan mengejekmu? Aku menghargai perasaanmu, terimakasih karena telah jujur padaku," ujar Lucas sambil mengusap kepala Rosalie dengan lembut.

Hati Rosalie kembali berdebar kencang saat merasakan usapan lembut Lucas. Dia mengangkat kepalanya dan matanya bertemu dengan tatapan Lucas yang menatapnya dengan lembut, ia kira Lucas akan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Tolong beri aku satu hari lagi, untuk memastikan perasaanku yang sebenarnya," ujar Lucas.