Chapter 22

3.1K 149 1
                                    

"Protect our kingdom, Lucas"

"I have a whole universe in my head"-o0o-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I have a whole universe in my head"
-o0o-

"Kenapa kau melakukan itu, Joseph?"

Mendengar pertanyaan Lucas yang terdengar bodoh di telinganya, Joseph berdecih dan berkata,"kau pasti tahu kenapa aku melakukan ini. Aku melakukan ini untuk Olivia! Dan aku benci melihat saudara dari pembunuh Olivia dapat hidup bahagia disini!"

Lucas hanya diam lalu tak lama ia berkata,"mungkin ini memang tidak adil baginya untuk meninggal begitu saja, tetapi apakah Olivia akan senang melihat kau hancur hanya karena membalaskan dendam untuknya?"

"Kau lupa apa surat yang ditulis Olivia untuk kita semua? Aku tidak memerlukan balas dendam, aku hanya membutuhkan ketenangan, dan aku harap kalian juga begitu. "

"Aku akui aku salah saat mengajakmu untuk membalaskan dendam, aku terbutakan oleh amarah pada saat itu."

Lucas menghela nafasnya, lalu berkata,"Pikirkanlah dengan baik, Joseph. Aku akan mengampunimu bila kau menyadari kesalahanmu dan minta maaf pada Rosalie."

"Aku melakukan ini karena aku tidak ingin Olivia bersedih melihat sepupunya menjadi tahanan, anggap saja aku memaafkanmu karena Rosalie baik-baik saja, karena jika dia terluka seujung rambut pun, aku akan menghancurkan hidupmu."

Setelah itu Lucas pergi meninggalkan Joseph sendirian di sel yang dingin. Joseph hanya memandang punggung Lucas dengan datar.

"Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian ratuku," ujar Lucas dengan sedih sambil memeluk Rosalie dari belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian ratuku," ujar Lucas dengan sedih sambil memeluk Rosalie dari belakang.

"Tetapi kau harus pergi Lucas, kerajaan kita membutuhkanmu."
"Tapi kita sudah memiliki banyak pasukan dari bantuan kerajaan ayahmu," ujar Lucas lagi.
"Tetapi jika kau ikut berperang, setidaknya kalian akan lebih cepat kembali dan tidak memakan lebih banyak korban lagi," ujar Rosalie sambil mengusap kepala Lucas.

"Kau ingin suamimu ikut berperang? Padahal biasanya seorang istri tidak ingin suaminya pergi ke Medan perang," ujar Lucas lagi.

"Aku tahu tidak akan terjadi sesuatu pada jenius pedang kerajaan Smythe," ujar Rosalie.
"Kau ingin melihat prajurit-prajurit mu banyak yang meninggal karena perang dan meninggalkan keluarganya? Bagaimana jika prajurit itu memiliki anak yang masih kecil atau bahkan orangtua yang sudah rentan?" Tanya Rosalie dengan mata yang berkaca-kaca.

Lucas sedikit terkejut melihat perubahan Rosalie yang begitu cepat, tetapi ia memakluminya dan akhirnya menuruti permintaan Rosalie

Lucas sedikit terkejut melihat perubahan Rosalie yang begitu cepat, tetapi ia memakluminya dan akhirnya menuruti permintaan Rosalie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari dimana Lucas berangkat untuk bertarung pun tiba.

Rosalie menatap Lucas dengan cemas, lalu berkata,"apa kau harus pergi? Aku tiba-tiba tidak ingin kau pergi. Bagaimana kalau kau terluka?"

"Tidak akan terjadi apa-apa padaku, ini hanya perang kecil," ujar Lucas sambil mengecup pipi Rosalie.

"Kau tidak bisa tetap disini?"

Lucas terperangah melihat Rosalie yang kemarin memintanya untuk ikut berperang dengan alasan tidak ingin banyak prajurit yang berguguran sekarang malah memintanya untuk tetap tinggal.

"Bukankah kau yang memintaku pergi berperang, hm?"
"Bagaimana kalau kau terluka?" Ujar Rosalie yang hampir menangis.
"Aku tidak akan terluka Rosalie, kalau aku terluka kau akan mengobatinya bukan?"
Rosalie mengangguk kecil. Rosalie lalu mengeluarkan sapu tangan yang telah ia jahit dengan gambar bunga mawar.

"Sapu tangan ini akan mengingatkanmu, kalau aku menunggumu. Aku telah menyemprotkan parfumku di sapu tangan ini," ujar Rosalie sambil memberikannya.
Lucas menerimanya dengan senang hati lalu menghirup aroma dari sapu tangan itu.

"Terimakasih, Rosalie."

Lucas memeluk Rosalie dengan erat sambil berbisik,"jaga dirimu dan anak kita Rosalie, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, Lucas."

Setelah itu rombongan Lucas berangkat menuju medan perang.

Rosalie menatap rombongan itu sampai hilang dari penglihatannya lalu ia pun masuk ke istana.

'Aku menunggumu Lucas'

'Aku menunggumu Lucas'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
marry me (Tamat)Where stories live. Discover now