14

1.1K 100 13
                                    

Pukul tujuh pagi, saat Alyzaa bangun tidur dan tak mendapati suaminya di mana pun. Alyzaa di kejutkan dengan keberadaan Ares yang kini sibuk di balik kompor. Suaminya itu terlihat sekali tengah serius dengan spatula dan masakan di depannya.

Dia terlihat begitu serius sampai tidak menyadari keberadaannya. Yang mau tidak mau membuat Alyzaa mengulum senyum geli. Sudah lama sekali sejak pria itu sibuk di kantornya, dia tidak pernah memasakkan Alyzaa sarapan pagi. Dan pagi ini, entah ada angin apa hingga membuat pria itu mau bangun lebih pagi dan membuatkannya sarapan.

"Selamat pagi," Sapa Alyzaa, lengkap dengan wajah semangat dan senyum manisnya.

Ares segera membalik tubuhnya, tersenyum hangat begitu melihat istrinya-yang masih dengan wajah bantalnya. Melangkah ke arahnya.

Jangan lupakan pakaian wanita itu yang hanya menggunakan kemejanya tanpa bawahan. Membuat wanita itu belipat-lipat terlihat seksi di matanya.

"Pagi, sayang." Balas Ares, tanpa ragu merentangkan tangan dan merengkuh tubuh istrinya. Mencium kening wanita itu lama, antara gemas dan senang lantaran wajah wanita itu tak semurung kemarin.

Sepertinya, dia tidak menyesal bangun sangat pagi jika hari ini bisa melihat senyum selepas itu di wajah istrinya. Yang akhir-akhir ini terlihat murung dan sendu.

"Kamu buat sarapan?"

Ares menoleh ke arah masakannya, mengangguk dan melepaskan pelukannya untuk kembali fokus ke masakannya-yang mungkin sebentar lagi akan selesai.

"Kamu mau kopi atau susu?" Tawar Ares begitu Alyzaa melingkarkan kedua tangannya di pinggangnya. Bisa ia rasakan bagaimana wanita itu bersandar di punggungnya dengan kedua tangan melilit perutnya.

"Gimana sama jus?"

Ares terkekeh. "Boleh,"

"Aku mau jus sayur."

Ada perasaan hangat saat mendengar nada manja istrinya, yang sudah lama sekali tidak ia dengar. Sepertinya, mood istrinya pagi ini sangatlah bagus. Terbukti dengan wanita itu yang terus bersandar padanya, mengeluarkan suara manjanya. Terus mengikutinya bergerak ke mana pun.

Bahkan saat Ares sibuk membuka lemari pendingin, mencari-cari stok sayuran segar-yang sering di gunakan istrinya untuk jus dietnya. Wanita itu masih bertahan dengan posisinya. Sama sekali tidak terganggu dengan Ares yang harus ke sana-kemari atau pun sedikit menunduk.

Setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan, Ares menoleh ke arah istrinya. Terkekeh pelan dan menarik pundak wanita itu pelan. Setengah memeluknya, tidak lupa ia cium gemas pipi wanita itu lantaran ekspresi Alyzaa yang pagi ini terlihat begitu menggemaskan.

"Selagi aku buat jus, gimana kalau kamu duduk?" Tawarnya yang dijawab Alyzaa dengan gelengan kepala. Dia tetap memeluk pinggang suaminya itu erat dengan kepala kini bersandar di tubuh samping pria itu.

Tak ingin memaksa istrinya-yang nanti bisa membuat mood wanita itu memburuk. Ares pun mengalah, mengangguk dan membiarkan istrinya terus memeluknya dan mengikutinya selagi ia sibuk membuatkan wanita itu jus. Juga menyiapkan sarapan.

"Brokolinya segini cukup?" Tanya Ares menunduk, menatap Alyzaa yang kini memeluk tubuh depannya. Dengan wajah sesekali mengendus tubuh depannya.

Alyzaa memutar kepalanya. Lalu mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya.

"Mau di campur madu?"

"Boleh,"

"Kalau cinta aku gimana?"

Alyzaa mengernyit sesaat sebelum mendongak. Saat menemukan wajah jail suaminya. Lengkap dengan kerlingat genit. Membuat Alyzaa tergelak.

"Gimana, mau di campur nggak?"

Gulali PernikahanWhere stories live. Discover now