Bahtera Rumah Tangga💑

532 53 6
                                    

Krist menggerakan kepalanya ke kanan dan kiri untuk mencari fokusnya karena ia sedang sibuk memperhatikan bentuk tattoo yang baru saja dibuat oleh Sang Suami... Oh My God mengapa ia tetap merasa merinding ketika menyebut Singto dengan kata suami, padahal mereka saja baru merayakan anniversary pernikahan yang ke 5 tahun.

"Goshhh... Clueless, ini bentuk apa Sing?" Krist langsung saja berdiri setelah berada di posisi ambigu beberapa menit, seperti seseorang yang sedang ya you know lah, karena yang Krist perhatikan adalah tattoo di bagian v-shape milik suaminya.

"Masa sayangku ini tidak paham, tattoo ini sangat berarti untuk ku" Singto masih mencoba membujuk Krist untuk bermain tebak-tebakan.

Krist yang sedang menenggak segelas cognac langsug menggeleng dan memberi isyarat pada Singto jika ia menyerah, karena tak tahu harus menjawab apa.

"Kemarilah" Titah Singto pada Sang Semesta untuk mendekat dan setelahnya Singto memberi akses pada Krist agar pria itu duduk di atas pangkuannya.

Krist hanya bisa menghembuskan nafas berat, ingin rasanya ia menolak tetapi Singto adalah penguasa gerak-geriknya. Jika komponen otaknya memilih bersikap acuh tak acuh, maka hati mungilnya seperti sudah dinyalakan tombol on untuk menurut pada Sang Suami. Alhasil ia tetap saja bergerak mendekati pria itu dan duduk dengan semi gelisah, karena begitu squishy menempel pada paha Singto, maka si Bajingan kecil akan melakukan sikap sempurna.

"Watch your hands" Krist langsung memberi peringatan karena belum juga duduknya terasa nyaman, kedua tangan Singto sudah menempel pada pipi bokongnya.

"Refleks begitu saja, sudah 5 tahun lebih bersama tetapi magnetnya justru bertambah kuat" Tukas Singto.

"Sialan ah, aku duduk saja di sofa kalau begitu"

Singto langsung saja mengeratkan cengkraman pada pinggang Krist ketika semestanya itu hendak bergeser. Ia tak akan membiarkan kenikmatan berlalu begitu saja, mereka selalu terasa lebih intim ketika berada pada posisi cosplay menjadi burger.

"Sekarang beritahu aku tattoo absurd apa yang ada dibagian itu mu" Krist langsung memaksa Singto untuk bicara karena ia ingin perdebatan mengenai gambar menggambar segera berakhir. Sebab Krist harus segera melakukan kesibukan membrewing kopi dengan alat terbarunya yang sangat klasik.

Singto hanya bisa tersenyum menggoda karena wajah kesal Krist seperti sebuah keindahan layaknya aurora borealis, sebuat saja ia budak cinta akut karena Krist kesal saja ia suka, apalagi jika Kristnya mendesah dan klimaks, penggambaran kata indahnya seperti mengumpulkan seluruh Maha Karya dari Maestro seni di penjuru dunia.

"Itu gambar cakaran" Jawab Singto singkat.

Krist mengerutkan keningnya, jawaban Sang Suami sungguh sangat tidak membantu keingintahuannya, dan lagi mentattoo gambar cakaran tak berbentuk esensinya apa. Tattoo itu seperti sebuah hal mendalam mengenai perjalanan hidup yang sangat berarti, kemudian dirajah pada tubuh agar selalu bisa kita ingat sampai kita mati. Itu sih menurut pemikiran Krist, karena tak sedikit juga orang membuat tattoo hanya untuk trend atau ajang pamer saja.

"Itu hanya sebuah simbolik tentang cakaran yang pernah ku dapat ketika pertama kali kita had sex, cakaran dari jemari cantik milik Tukang Kopi kesayanganku, kau ingat saat penetrasi pertamaku padamu, kau mencengkram pinggangku dan hasil karya kuku dari tangan lentik ini melukai bagian yang sekarang ku buat tattoo permanen" Jelas Singto.

"Brengsek"

Krist langsung mengamuk dan memukuli Singto dengan membabi buta, tetapi Singto justru menyemburkan gelak tawa. Krist tak habis pikir dengan kegilaan suaminya sampai separah ini. Jika Singto mentattoo wajahnya buat Krist tak masalah, tetapi kalau itu adalah gambar cakaran karena pergerakan erotis mereka untuk pertama kali, Singto sepertinya memang kehilangan akal sehat.

To Your TasteWhere stories live. Discover now