#10

61 13 40
                                    

Tzuyu tadinya akan menghabisi gumiho hitam itu sekaligus. Namun, telepon dari Hyunjoo membuatnya segera berlari menuju rumah sakit. Wanita itu tiba-tiba saja mengeluhkan perutnya sakit. Padahal saat Tzuyu pergi, Hyunjoo masih baik-baik saja.

"Tzuyu, apa kau mau terus membahayakan dirimu?"

Tzuyu hanya tersenyum sambil melihat tangannya yang terluka. Dia hanya tak mau ada yang terluka atau bahkan meregang nyawa karena gumiho penuh dendam itu.

Seketika Tzuyu jadi takut dirinya akan berakhir begitu. Tak ada yang tahu berapa lama lagi Tzuyu akan berubah seperti itu. Selama dendamnya masih ada, masih ada kemungkinan dirinya akan berubah menjadi gumiho hitam.

"Apa ... Bayinya manusia?"

Mendengar ucapan Tzuyu tentu saja membuat Hyunjoo tertawa. Apa pertanyaan itu pantas disebut pertanyaan?

"Tentu saja bukan. Kau ini bagaimana sih? Kecuali jika aku menikah dengan manusia, mungkin ada kemungkinan anakku manusia, tapi ... Itu terlarang."

"Wae? Kau jatuh cinta pada manusia?" lanjut Hyunjoo saat Tzuyu malah terlihat melamun.

"Ani. Aku memutuskan untuk tidak pernah jatuh cinta. Gumiho hanya akan jatuh cinta sekali, dan aku akan memilih mati saja."

"Kupikir ... Kau jatuh cinta pada bintang biduk itu."

Hyunjoo terkejut kemudian terkekeh saat Tzuyu malah seolah-olah meludah. Gadis dengan pakaian merah itu bahkan langsung memasang wajah kesalnya. "Tak ada yang mustahil, Tzuyu."

"Dia hanya makananku. Aku akan fokus pada balas dendam dan menghindar dari golongan putih." Tzuyu seketika terpikirkan sesuatu. Dia yakin idenya ini pasti membuat golongan putih berhenti mengejarnya. Inilah yang membuatnya malas, karena gumiho hanya jatuh cinta sekali, maka mereka akan habis-habisan mencintai. Termasuk golongan putih yang terus mengincarnya.

"Kebiasaan," gumam Hyunjoo saat Tzuyu tiba-tiba saja menghilang. Entah ke mana gadis itu pergi. Bahkan ini sampai membuat Hyunjoo menghela napas. "Apa suamiku tidak akan kemari?"

***

Jungkook sedang serius menyimak presentasi dari tim marketingnya. Sesekali dia mengangkat tangan dan menanyakan apa cara promosi mereka akan cukup efektif? Meski penjualan mereka selalu laris, Jungkook tetap ingin produk perhiasannya itu bisa melebihi angka penjualan bulan sebelumnya terus-menerus dan menaik. Tak jarang dirinya dibicarakan karyawannya karena aturan itu. Padahal mereka juga sudah berusaha sekeras mungkin meski hasilnya tak sesuai yang diinginkan.

"Ayo menikah."

Ucapan itu membuat Jungkook terkejut bahkan sampai terjatuh dari tempat duduknya. Dia sedang sangat serius dan telinganya malah mendengar ucapan mengejutkan.

"Omo, kau baik-baik saja?" Gadis dengan gaun corak bunga itu menutup mulutnya tak percaya saat mendapati Jungkook berakhir di atas lantai.

"K-kau ... Sejak kapan kau di sana?"

Tzuyu mengembuskan napas sembari memutar malas matanya. Dia kemudian menopang dagunya dan memerhatikan layar di depan tanpa menjawab pertanyaan Jungkook.

"Apa dia menekan kalian?" tanya Tzuyu.

"Ne?" Pria yang kini berdiri di depan nampak panik saat dapat pertanyaan dari Tzuyu.

Gadis itu melirik Jungkook yang kini nampak kesal. Terlihat dari bagaimana dia mengibaskan jasnya.

"Meeting-nya dilanjutkan nanti aku rasa sudah cukup," ujar Jungkook yang tentu membuat mereka kemudian meninggalkan ruang rapat itu. Kini tersisa Tzuyu dan Jungkook di sana.

Don't TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang