01. Figuran

127K 6.3K 56
                                    

Dia membuka matanya,  ruangan asing menjadi hal pertama yang ia lihat. Gadis dengan rambut panjang itu kembali mengucek matanya, berharap apa yang ia lihat itu salah. Namun setelah di lihat lagi, semuanya terasa nyata.

Ruangan yang terlihat sempit yang hanya ada sebuah lemari kecil, meja dan kursi belajar serta ranjang yang sekarang menjadi tempat ia terbaring.

"Udah bangun?"

Gadis itu terlonjak kaget, menatap seorang wanita paru baya yang memasuki ruangan tersebut membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat segelas air.

"Kenapa bisa terjatuh? Untung saja tidak ada yang terluka" ucap wanita itu, membuat gadis itu kian bingung dengan apa yang ia alami saat ini.

"Siapa ya?" Tanya nya, akhirnya mengeluarkan suaranya walau terasa berat.

"Huh? Apa pertanyaan mu tadi? Kau melupakan bibi? Hanya karna terjatuh dari tangga kau jadi lupa ingatan, huh?"

Azella menggeleng, ia ingat betul siapa dirinya dan ia bahkan ingat saat ia di tembak oleh ayahnya sendiri.

Harusnya ia mati dan berada di akhirat saat ini, namun entah kenapa malah terbangun di ruangan sempit yang bahkan lebih besar kamar mandinya dari pada ruangan ini.

"Tidak, aku ingat siapa aku" jawab gadis itu ragu.

"Lalu kenapa kau tak ingat bibi, ha? Astaga Azella, ini bibi kepala pelayan di rumah ini" ucap wanita itu nampak emosi.

"Siapa?" Tanya gadis itu cepat.

"Siapa apanya?" Tanya wanita itu balik dengan nada yang tak santai sama sekali.

"Nama... Tadi bibi memanggilku siapa?" Ulang gadis itu, memperjelas pertanyaannya.

"Azella, kenapa? Apa kau juga lupa namamu? Astaga gadis iniii" wanita itu mengomel, sementara gadis yang di panggil Azella itu nampak mulai merenungi apa yang terjadi padanya.

Ia Azelli Winata bukan Azella.

"Tunggu di sini, bibi akan menyiapkan makan siang untukmu, hari ini tak usah bekerja dulu"

Wanita yang memanggil dirinya bi Maria itu keluar dari kamar tersebut.

Ia yang di tinggal lansung melangkah turun dari ranjang, menelusuri ruangan tersebut, membuka sebuah pintu yang berada di ujung ruangan yang ternyata kamar mandi sempit, selesai melihat kamar mandi tersebut ia melangkah lagi menuju satu- satunya jendela di ruangan tersebut.

Suasana di luar sangat asing, membuatnya semakin kebingungan.

"Azel, ayo makan si.... Hey kenapa kau malah berkeliaran, katanya sakit... Ohh jangan bilang kau berpura- pura sakit ya?"

Azelli terperanjat kaget saat sosok wanita asing lain memasuki ruangan tersebut. Tubuhnya sontak bergerak kembali duduk di ranjang kecil tempat ia pertama kali terbangun.

"Siapa kau?"

"CK, nampaknya bi Maria tak bercanda kali ini"

Wanita itu melangkah mendekat, meletakkan nampan di meja yang berada di samping ranjang.

"Aku Dira, dan panggil aku mba Dira, aku pelayan di sini, oh atau kau juga lupa dengan dirimu sendiri?"

Azelli ingin mengatakan tidak namun ia urungkan dan malah menganggukkan kepalanya.

"Nampaknya benturannya terlalu kuat ya Zel" ucap wanita bernama Dira itu prihatin.

"Hahh, aku tak terlalu mengenalmu bahkan semua pelayan di sini juga, kau sangat tertutup. Yang aku tau kau Azzella Adisya, gadis kampung berusia 19 yang melamar kerja di sini sebulan yang lalu"jelas Dira tanpa di minta.

Figuran Where stories live. Discover now