28 Figuran

62.3K 5.4K 1.6K
                                    

Nungguin?







"Hari ini.....Kau lumayan"

Azella menatap gadis dengan penampilan tomboy di sampingnya, tanganya bergerak merangkul gadis itu.

"Lumayan apa Ralin? Lumayan cantik? Atau lumayan apa?"

Ralin menghela nafas, jika selalu berhadapan dengan Azella memang selalu membuat tenaga dalamnya terkuras habis.

Ia mengabaikan pertanyaan Azella lalu menoleh pada Diana yang mulai memainkan hanphonenya. Mereka sedang berada di koridor kampus, Barus saja selesai latihan di ruang musik seperti biasa.

"Kau masih ada jadwal di?"

Diana yang mendengar namanya di sebut segera menoleh pada Ralin lalu menggelengkan kepala. Lagi pula ini sudah hampir sore,  mana ada matkul nya di jam segini.

"Tidak, ayo pulang...eh, kau juga sudah pulang kan Azel?" Tanya Diana menatap Azella yang masih merangkul Ralin, nampaknya Ralin nyaman dengan rangkulan Azella hingga ia membiarkan sana gadis itu merangkul bahunya.

"Emmm sudah, tapi aku ingin mampir ke toilet dulu deh, wajahku kusam sekali dan aku juga mau buang serrrr"

Diana menatap Azella "serrr apa itu serrr Azel?"tanya Diana bingung.

Azella tersenyum, Diana ini kepo sekali.

"Tidak apa- apa Di, kalian duluan saja yah...aku sudah tidak tahan".

Azella memang sudah tak tahan, ia ingin buang air kecil dan segera mencari toilet terdekat. Tak peduli dengan Diana yang sekarang memanggilnya di belakang.

.....

Tak butuh waktu lama untuk Azella menyelesaikan hajatnya, ia keluar dari toilet dengan wajah lebih terlihat segar.

Suasana kampus sudah semakin sepi,  hanya ada beberapa mahasiswa serta beberapa tukang bersih- bersih berada di sana.

Azella melangkah dengan santai menuju parkiran, ia tau pasti pak Agus sudah menunggu di parkiran karna memang belakangan ini ia di antar jemput oleh pak Agus sesuai perintah dari Ethan.

Langkah Azella terhenti, seorang wanita menggunakan rok di atas lutut serta baju yang sedikit ketat menghalangi jalanya. Wanita dengan make up tipis itu menatap Azella dengan tatapan penuh permusuhan.

"Ku kira kau benar- benar akan pergi"

Ana, wanita yang menghalangi jalan Azella, wanita itu kini membawa satu pasukannya, sahabat karibnya Aluna.

Azella menghela nafas panjang, Ana semakin menjadi, semakin berbeda dari Ana yang di ceritakan di novel. Azella jadi ragu jika sekarang ia benar- benar berada di novel.

"Yah aku memang akan pergi dan aku sudah pergi, tapi sayang.... Ada seseorang yang malah menjemputku kembali, lagi pula untuk apa aku pergi hanya karna kau dan mantan suamimu yang gila itu" ucap Azella santai dengan wajah mengejek ke arah Ana.

Ana menggeram menatap tajam ke arah Azella "jaga ucapanmu Azella, Jhon tidak gila, dia pria sempurna yang pernah aku temui"

Azella terkekeh mendengar ucapan ana, ia menggelengkan kepalanya menatap Ana kasihan.

"Kau boleh mencintai Ana tapi jangan terlalu berlebihan, Jhon tak se-sempurna itu, Ana" ucap Azella,tak percaya dengan rasa cinta Ana yang nampaknya merubah gadis itu menjadi bodoh.

"Sepertinya kau memang harus di habisi, Ayo Aluna....kita hajar dia"

"Tidak Ana, ini tidak baik...sadarlah"

Figuran Where stories live. Discover now