27 Figuran

65.3K 5.8K 1.6K
                                    






Karna malam ini aku ada ide, dan karna comenan juga buanyak aku up malam ini gaessss




















Mobil mulai memasuki pekarangan rumah Ethan, Azella sendiri kini tengah tertidur di pangkuan Ethan, sebenarnya sedari tadi ia sudah meminta Ethan menurunkannya namun pria itu malah menahannya.

Nyaman.... Itu tentu maka jangan salahkan Azella selama di perjalanan tidur di pangkuannya si Ethan.

Merasakan ada pergerakan ia membuka matanya ternyata sekarang Ethan bersiap untuk turun dari mobil tanpa membangunkannya.

"Tuan.... Turunin.... Please" pinta Azella sambil mengucek matanya.

Ethan menunduk menatap Azella yang sekarang berada di gendonganya, pria itu mengangguk lalu menurunkan Azella.

Setelah merasa bebas wajah Azella kembali berseri, ia melangkah lebih dulu mendahului  majikanya, seakan dialah yang nyonya di rumah ini.

Rasa kesalnya pada Ethan masih ada dan ia akan membalasnya nanti, lihat saja.

Tangan Azella terangkat untuk membuka pintu namun pintu besar itu lebih dulu terbuka, menampilkan sosok bi Maria.

Pupil Azella membesar, kaget sekaligus bahagia dan menyesal bersatu, ia segera melangkah lebih dekat memeluk wanita yang ia temui pertama kali di dunia ini.

"Dari mana saja kamu nak? Kau tau bibi khawatir saat mengetahui jam segini kau tak ada di rumah, kau pergi bersama tuan Ethan?" Suara galak bi Maria hilang entah kemana, wanita itu terdengar amat khawatir.

Azella menangis, ia merasa bersalah sumpah. Namun di balik tangisnya Azella terfikir ide yang mungkin bisa membalas Ethan.

"Kenapa kau mengis Azella? Ayo kemari ikuti bibi"

Bi Maria membawa Azella ke sofa mendudukkan gadis itu lalu melepaskan pelukannya. Tanganya terulur merapikan rambut Azella yang berantakan serta air mata yang mengalir di pipinya.

"Bibi...."

"Ayo cerita, apa yang membuatmu menangis?"

"Tuan Ethan bi...."

mendengar namanya di sebut Ethan menghentikan langkahnya yang hendak ke kamarnya, ia menatap Azella mengerinyit heran. Sementara itu bi maroa menatap Ethan meminta penjelasan, Ethan menggeleng. Ia tak tau apa- apa jadi harus menjelaskan apa?

"Kenapa dengan tuan Ethan Azella? Dia menyakitimu? Ayo cerita sama bibi, nanti bibi akan hajar dia" ucap bi Maria mengalihkan tatapannya pada Azella.

Walau Ethan di sini tuan rumah nya namun jika bi Maria sudah mengeluarkan jurusnya pria itu akan terdiam bak bocah di marahi.

"Dia.... Dia.... Menyuruhku menjauh dari rumahnya bi....dia mengantarkanku ke kota B, namun saat tau bibi pulang dia mengurungkan niatnya" ucap Azella masih dengan air mata yang mengalir.

Ethan yang di fitnah melototi Azella, tatapannya beralih pada bi Maria yang kini menatap tajam ke arahnya.

"Jangan marahi tuan Ethan bi.... Ini salah Azella juga yang tidak bersikap baik saat bibi tak ada" ucap Azella masih dengan wajah tersakiti nya.

Bi Maria berdiri dari duduknya matanya tak lepas dari Ethan yang kini hanya bisa menghela nafas pasrah.

Tangan wanita yang membesarkannya itu kini tengah berada di telinganya menariknya dengan cukup kuat.

"Kau ini tega sekali Ethan, bibi kan sudah mengatakan untuk berbuat baik ..... Kau kan tau gadis ini hidup sebatang kara dan tak tau di mana keluarganya... ...."

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang