46 Figuran

8.1K 811 45
                                    

Sebenarnya ini bukan hari spesial, masih hari yang sama dengan hari- hari sebelumnya.

Hanya saja, sedikit berbeda karna hari ini usiaku semakin tua

Makanya aku up lebih cepat wkwkwkwkw

Selamat membaca, semoga suka gege



























Azella menarik nafas dalam-dalam, dengan bibir yang belepotan menatap Ethan dengan nafas yang tak beraturan. Ethan yang menyaksikan itu tersenyum, mengusap lembut bibir sexy Azella dengan ibu jarinya.

"Ayo nikah"

Azella yang masih syok dengan ciuman panas yang baru saja terjadi kembali syok dengan ajakan Ethan.

"Kita akan ke mana tuan?" Tanya Azella kembali mengalihkan pembicaraan.

Ethan tersenyum, merapikan anak rambut Azella yang berantakan. Gadis itu bahkan sedikit berkeringat akibat ciuman panas mereka tadi.

"Pulang sayang"

Untuk yang kesekian kalinya Azella mendapatkan panggilan 'sayang' dari bibir sexy Ethan, kali ini gadis itu tersenyum malu dan memilih menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Ethan.

"Pecat aku tuan" ucap Azella kembali menatap Ethan melepaskan pelukannya.

"Kau memang tidak lagi menjadi pelayan" jawab Ethan santai.

"Lalu sekarang aku jadi apa?" Tanya Azella terdengar manja, hal itu membuat Ethan tersenyum, beda lagi dengan Reon yang di depan. Pria itu bahkan ingin muntah mendengar nada bicara dua orang tersebut.

"Calon istriku" jawab Ethan dengan suara beratnya.

"Ah tuan bisa aja"

Azella kembali menenggelamkan wajah nya di ceruk leher Ethan, gadis itu hampir gila menahan salting sedari tadi.

Gadis itu bahkan tak lagi berani menatap Ethan, dengan posisi yang masih berada di pangkuan Ethan ia memilih memejamkan matanya, mungkin tidur lebih baik untuk sekarang ini.

....

Azella menggeliat manja, tidur di dada bidang Ethan memang nyaman, nampaknya ia akan menyetujui ajakan nikah dari Ethan. Jika pria itu hanya bercanda maka Azella lah yang akan memaksanya.

Azella membuka matanya, sadar jika sekarang ia berada di kasur empuk tanpa di temani dada bidang Ethan. Gadis itu mengucek matanya, menatap sekitar yang terasa asing namun jika di ingat- ingat ia pernah melihat kamar tersebut.

Azella menguap lebar, gadis itu turun dari ranjang, melangkah menuju sebuah pintu yang ia yakini pintu keluar.

Namuns telah di buka ternyata itu adalah pintu kamar mandi, Azella mengucek sekali lagi matanya mencari pintu yang benar.

Syukur saja pintu kedua adalah pintu keluar. Gadis itu membuka pintu tersebut lebih lebar sembari menguap sekali lagi.

Azella tersenyum, menyadari jika berada di rumah yang sudah beberapa hari atau bahkan Minggu ia tinggali. Ini rumah Ethan dan kemungkinan besar kamar tadi adalah kamar Ethan.

Ia menuruni tangga sembari tersenyum manis, namun senyuman itu hilang saat menyadari betapa sepinya seisi rumah.

Gadis itu berlari kecil menuju kamar bi Maria, ia merindukan wanita tersebut. Senyum kecil kembali terbit di bibir mungilnya.

"Bibi!!"

"Aku merindukan muuu.....bibi??"

Tak ada siapapun di kamar bi Maria, Azella menggaruk kepala bingung. Gadis itu memilih melangkah ke dapur tempat yang sering bi Maria gunakan dalam menghabiskan waktu.

Figuran Where stories live. Discover now