50 Figuran

5.7K 493 33
                                    

Setelah sekian lama Azella kembali ikut dengan Ethan ke pertemuan keluarga besarnya itu. Namun kali ini keluarga itu tanpak lebih ramai dari sebelumnya.

Azella yang berada di samping Ethan menggenggam erat jemari besar pria itu, jika bisa Azella ingin menjadi kecil dan bersembunyi di kantong kemeja Ethan. Ia terlalu malu di tatap banyak orang.

Bukanya kepedean tapi memang saat ini ia dan Ethan seakan menjadi perhatian setiap orang yang berada di ruangan tersebut.

Yah, jika kemaren berlokasi di taman kali ini lokasinya ada di sebuah gedung, jika kemaren nampak sederhana kali ini nampak meriah. Nampak nya selain pertemuan keluarga besar juga ada acara di sini.

"Hey hey cucu ku... Kau membawa Aze?"

Azella bersembunyi di belakang tubuh Ethan yang kekar, gadis itu kaget akibat teriakan dari kakek Ernest yang tiba- tiba muncul dari keramaian. Selain itu, karna teriakan kakek Ernest semua orang yang ada di ruangan itu benar-benar benar seakan memusatkan perhatianya pada Azella dan Ethan.

"Dia wanita miskin itu?"

"Yang menggoda kak Ethan?"

"Iya, lihat lah wajahnya biasa saja, tak secantik kita"

Azella dapat mendengar jelas bisikan dari tiga orang gadis yang berada tak jauh dari tempat ia berdiri.

"Aze? Apa kau kurang nyaman, nak?"

Azella yang mendengar Ernest memanggil namanya segera menampakkan diri. Gadis itu menggeleng cepat sebagai jawaban.

"Kau serius? Jika begitu nikmati pestanya, jangan sungkan karna kau juga bagian dari keluarga ini"

Azella mengangguk cepat, membuat Ethan yang di sampingnya tak kuasa menahan gemas. Tangan pria itu dengan santai mencubit pipi tembam Azella yang sedari tadi seakan memanggil minta di ciumi.

"Kau mau makan sesuatu?" Tanya Ethan datar.

Azella diam, ia sedikit kesal dengan pipinya yang di cubit secara tiba-tiba tiba, ia tau pipinya ini menggemaskan, tapi Ethan yang mencubitnya seakan tak menampilkan ekspresi apapun, seakan tangannya itu tak melakukan apa- apa.

"Hey? Kenapa melamun,hm?"

Terkadang Azella ngeri mendengar suara lembut Ethan, ia lebih suka melihat Ethan marah- marah pada Reon, itu tampak keren dari pada berbicara lembut namun mengerikan.

"Aku tak....."

"Hey, Ethan kemarilah"

Belum sempat Azella menjawab pertanyaan Ethan, seorang pria tua memanggil Ethan, dan yang mengesalkan lagi Ethan pergi begitu saja tanpa pamit sama sekali.

Menghela nafas, Azella yang sudah tak merasa canggung mulai celingak celinguk mencari makanan untuk ia habisi dan di bungkus, eh.

"Wihh, enak nih"

Azella mencomot sepotong brownies lalu memasukkan ke mulutnya dalam satu gigitan. Pesan bi Maria sama sekali tak ia hiraukan.  Lelah berdiri Azella segera mencari kursi untuk duduk, syukur saja di acara ini di sediakan kursi jika tidak encok juga lama- lama berdiri.

"Ternyata hanya gadis kampung tak tau malu"

Azella menghentikan kegiatannya yang memilih-milih milik makanan, gadis itu menatap seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya, wanita itu menatapnya seolah Azella adalah setumpuk sampah menjijikan.

"Siapa namamu?"

"Ibu bertanya padaku?" Tanya Azella memastikan

"Aku bukan ibu mu"

Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang