Fanboy?!

2.2K 296 46
                                    

Flashback


"Baiklah. Tapi kau harus berjanji bahwa hal ini jangan sampai Fred mengetahuinya! Jangan sampai Fred tahu kalau rahasia ini didapat dariku! Kau bisa berjanji?!"



"Terlalu berbelit-belit! Kau seperti anak kecil yang terus menerus menagih janji! Kita wanita dewasa, kalau kau lupa! –Jadi cepat katakan atau tidak sama sekali." Ucap Lisa tegas dan tak lupa menampilkan auranya yang kuat, membuat Caro terkesima dibuatnya.



"Apa kau tahu kalau hampir sepanjang karirmu di industri korea itu, ada tangan Fred di belakangmu? Bagaimana kau bisa mendapat banyak tawaran pekerjaan dari brand-brand eksklusif, hingga mendapat penggemar rahasia super loyal yang selalu memborong setiap item produk promosimu secara besar-besaran? belum lagi dukungannya di setiap kegiatanmu dengan menyewa gedung-gedung mewah hanya untuk memasang wajahmu disana? Kau tidak tahu bukan, seberapa besar obsesi Fred pada dirimu? Dia begitu mengidolakanmu, dialah orang yang membuatmu menjadi besar seperti sekarang. Tanpanya, kau hanyalah... —Maaf, idola Thailand yang tidak akan dikenal."



Lisa tentu terkejut tentang informasi yang diutarakan oleh wanita itu, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Bagian mana dari ceritanya yang harus ia percayai? kenapa semua ucapannya terdengar seakan memang sebuah kenyataan?!



Berpikir keras pun saat ini bukanlah waktunya, Lisa tidak akan kalah dengan wanita ular satu ini. Dirinya harus segera menguasai diri dari keterkejutannya, mengatur emosi dan berakting layaknya artis profesional yang tengah dituntut totalitasnya.



"Hmm... Benarkah seperti itu?" Lisa seakan tengah berpikir; namun dengan raut bahagia di wajahnya, Lalu ia melanjutkan. "Kenapa Fred harus merahasiakan hal semanis ini?! –Akh... Aku merasa semakin dicintai olehnya!" Seru Lisa dengan wajah sumringah.


Berbanding terbalik dengan raut bahagia yang tengah Lisa tampilkan saat ini, Caro terlihat terkejut melihat respon Lisa. Dirinya memandang Lisa seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. "Obsesi kau bilang itu hal manis? Apa kau waras?!" Caro sedikit menaikkan nada suaranya, terlihat wajahnya yang mulai memerah.



"Pertanyaan itu harusnya kau yang jawab, Caro. Apakah waras jika terobsesi pada pria yang sama sekali tidak menyukaimu?" Tanya Lisa dengan tenang.



"Apa maksudmu?!"



"Kau tahu benar apa maksudku. —Kau kira dengan memberitahuku tentang rahasia Fred yang selalu mendukungku selama ini, akan membuatku menjauhinya?" Lisa menatap tajam kearah Caro.



"Ternyata benar. Seorang gold digger memang tidak akan punya rasa malu! Tidak punya harga diri! Kau bukanlah siapa-siapa tanpa Fred!"



"Ya tentu! Seperti dirimu, kan? Tidak tahu malu dan tidak punya harga diri?!" Tawa Lisa cukup kenyang setelah mengucapkan kata-kata itu tepat di depan muka Caro yang langsung pucat pasi.



Lisa sadar bahwa tawanya kini cukup menarik perhatian beberapa orang di sekitar mereka, terlebih kini wanita ular itu kini mulai berakting; mencari perhatian dari para tamu yang hadir.



"Aku tidak menyangka ucapan kasar itu bisa meluncur dari mulut seorang wanita terhormat sepertimu, Lisa." Ucapnya dengan nada suara yang lantang dan keras, sengaja semakin memancing perhatian dari yang lain.



Lisa tidak bodoh. Wanita ini sekarang tengah menjebaknya, pasti dia berencana ingin mempermalukan Lisa didepan umum. Dirinya masih duduk tenang dengan senyuman yang terpatri sempurna di wajah cantiknya. "Jangan salah paham, Caro. Aku hanya coba merangkum semua ucapanmu padaku tadi."



"Tidak pernah aku dipermalukan seperti ini. Semua orang berkelas tidak akan mengucapkan kata-kata kotor apalagi merendahkan seperti itu!"


Suara Caro yang semakin kencang kini menarik perhatian tamu semakin banyak, membuat Lisa kesal karenanya.



"Cherie? Apa kau baik-baik saja?" Fred berjalan dengan langkah cepat menghampiri Lisa yang memang saat ini sudah berdiri, "Apa dia menyakitimu?" Bisiknya pelan tepat dihadapan wajah Lisa ketika pria itu sampai tepat di depan Lisa.


Mendapat perlakuan seintim itu dari Fred, membuat Lisa sedikit salah tingkah. Dirinya masih berdiri diam saat mendengar Caro yang kini tengah menangis sembari terus berbicara seakan-akan tengah dihina oleh Lisa.



"Kau mau pulang?"



"Hah?! Lihat itu... Wanita itu sedang mencari perhatianmu dan kau malah mengajakku pulang?!" Lisa menunjuk kearah Caro yang masih menangis dengan tersedu-sedu, seperti berharap bahwa Fred akan melihat kearahnya.



"Aku tidak bisa melihat siapapun selain dirimu."



"Gombal! —Ayo pulang." Lisa lalu meraih lengan Fred untuk dirangkulnya, berjalan santai melewati Caro yang masih menangis pun juga tengah menatap nanar kearah kepergian Fred dan Lisa malam itu.




Flashback End



🐤🐤🐤


"Apa yang diucapkan oleh wanita benar?!"  Lisa tidak mau membuang waktu untuk menjawab rasa penasarannya tentang informasi yang diucapkan wanita itu pada Frederic.



"Tidak semuanya benar. Aku memang mengidolakanmu, dan sebagai seorang fans bukannya wajar jika kita membeli segala hal yang di promosikan oleh idola kita." Fred menjawab dengan begitu tenang, masih sesekali mengecek ponselnya yang terus saja berdering.



"Apa kau juga yang menyewa gedung-gedung tinggi di China untuk mendukungku?"



"Hmm... Aku pernah sesekali ikut serta dalam project itu, tetapi tidak selalu. Cherie, Kau harus ingat siapa dirimu, Apalah aku ini?! Bagaimana mungkin hanya karena diriku, kau bisa sesukses ini?! Aku menyukaimu sebagai fans dalam taraf yang sangat wajar. Semua yang sudah kau raih, sangat jauh dari peranku sebagai salah satu fansmu. Jangan termakan ocehan wanita gila itu! Apa kau kira LVMH itu besar dengan sendirinya? semua kesuksesan brand-brand yang bernaung di perusahaan Ayahku itu didapat dengan kerja yang sangat keras, Ayahku terlebih aku tidak akan pernah mencampuri urusan pribadi kami ke dalam bisnis itu. Paham? Jadi kumohon kita hentikan pembahasan tentang ini." Fred menatap tegas kearah Lisa, masih dengan senyum lembutnya; namun Lisa tahu permintaan Fred itu bukan untuk di sanggah.


"Lalu kenapa kau selalu menuruti wanita itu? Rahasia apa yang kau sembunyikan dariku?" tanpa sadar kini Lisa terlihat seperti kekasih yang tengah merajuk.



"Rahasiaku sudah kau ketahui. Bahwa aku adalah Fansmu. Kalau kau tidak tahu, itu sangat membuatku malu. Tetapi alasanku kemarin selalu pergi dengannya dan meninggalkanmu, karena aku harus bisa mengendalikan wanita itu. Dia cukup memiliki pengaruh di media eropa, aku harus memastikan tidak akan ada rumor atau fitnah buruk tentangmu yang keluar dari mulutnya. —Tapi melihat kelakuannya tadi, aku sudah tidak bisa memberikan kesempatan padanya lagi." Fred lalu berdiri dari duduknya saat terdengar dering panggilan telepon dari ponselnya. "Sebentar, Cherie." Fred lalu berjalan sedikit menjauh dari Lisa.



"Bagaimana? Sudah beres? Bagus. Jangan lupa hapus semua aksesnya, jangan sampai dia atau keluarganya bisa menjangkau Lisa apalagi orang-orang terdekatku." Ucap Fred pada seseorang yang tengah berbicara dengannya diujung telepon, Fred sesekali menoleh kearah Lisa yang masih duduk manis di sofa besar miliknya; terlihat tengah memperhatikan Fred juga.


"Suka dengan yang kau lihat, Cherie?" Sapa Fred pada Lisa setelah mengakhiri panggilan teleponnya.

Lalu dengan polosnya, Lisa pun mengangguk.



"Sama, Aku juga suka." Ungkap Fred lagi sembari tertawa kecil.





🐤🐤🐤TBC🐤🐤🐤

Me with Mr. SmileWhere stories live. Discover now