Gagal

2.8K 291 69
                                    



Lisa membalikkan badannya sekali lagi, kali ini menghadap pintu, matanya nanar menatap ke arah sana, sedikit kosong. Entah sudah berapa jam terakhir ini dia melakukan hal itu, membolak-balikkan badannya dengan dada dipenuhi rasa menyesakkan yang seolah akan membuncah dan mencekik tenggorokkannya.



Lisa menghela napas panjang lalu dengan kesal dia menegakkan tubuh dan terduduk di atas ranjang. Tatapan matanya masih sama, nanar tak lepas dari pintu. 'Apa Fred akan datang menemuiku malam ini?'



Lisa tersenyum kecut. 'Apa yang kau harapkan? Fred tidak akan menyia-nyiakan waktunya yang berharga hanya untuk datang menemuiku malam ini, Apa untungnya?' Rasa getir tiba-tiba meliputi hatinya.



Namun tidak lama berselang, lamunan tak menyenangkan itu seketika hilang kala Lisa mendengar bunyi bel dari balik pintu kamar hotelnya, membuat pikiran Lisa yang lelah seketika segar kembali dan bergegas melihat siapa sosok yang menyambanginya di balik pintu itu.



"Kau belum tidur?" Tanyanya hangat, tidak lupa dengan senyuman ramah khas dirinya.



"Aku baru saja akan tidur. Ada apa kau kemari malam-malam seperti ini?" Tiba-tiba Lisa menjadi gugup dan tanpa sadar kini tengah menggigiti bibirnya.



"Hentikan. Jangan lakukan hal yang bukan tugasmu." Bisik Fred dengan suara paraunya, mata birunya kini terlihat menyipit tajam, lalu jemari tangannya perlahan menarik bibir Lisa agar terlepas dari gigitannya.



"Kau... Kau belum jawab pertanyaanku. Ada apa kau datang ke sini?" Lisa mencoba tidak terpengaruh akan sikap Fred yang seduktif.



"Boleh aku masuk?"



"Ma.. masuklah." Lisa membuka lebar pintu kamarnya, membiarkan tubuh tinggi Fred melewati dirinya dengan mudah.



"Aku merindukanmu." Bisik Fred tepat di balik punggung Lisa, sesaat ketika Lisa sedang menutup kembali pintu kamarnya.




"Kau mabuk? baru beberapa jam yang lalu kita bertemu," Kekeh Lisa gugup, dirinya seakan membatu ditempatnya; tubuhnya terasa sulit bergerak dan tidak mampu memutar balik untuk bisa menatap kearah pria itu.



"Kau kini pusat duniaku." Suara Husky Fred menggema, "Kau mampu membangkitkan sisi baik dalam diriku..." Tangan Fred memutar tubuh Lisa agar wanitanya itu bisa menatapnya. "Meskipun kau jugalah yang mampu membangkitkan sisi gelapku." Jemari Fred terulur, menyentuh permukaan bibir Lisa, menciptakan hawa panas yang langsung menguar di sekitar mereka.



Entah mengapa Lisa seakan tahu kalau saat ini Fred tengah membutuhkannya. Dengan perlahan Lisa pun mulai menjulurkan jemari tangannya, mengusap lembut rahang pria di hadapannya itu; membuat Fred terkesiap sepersekian detik, namun sentuhan lembut dan sejuk dari tangan Lisa akhirnya membuat Fred terlihat lebih tenang.



"My Cherie." Bisiknya lembut, dan kemudian Fred menarik tubuh mungil Lisa kedalam pelukannya, menundukkan kepalanya; menghirup harum rambutnya, lalu mengecup bibir yang selalu menggodanya itu.



Ciuman mereka begitu panas, Lisa membuka bibirnya, memberikan akses penuh pada Fred untuk menikmatinya. Dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh pria itu, ia mencecap, menghisap, menggoda dan menikmati kemanisan yang berpusat di bibir Lisa.



Setelah percumbuan yang menggoda, Fred mengangkat tubuh Lisa dan mendudukannya diatas pangkuannya, dimana Fred kini sudah setengah terbaring, menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.



Napas Lisa terasa panas dan berat, pengaruh tubuhnya yang tiba-tiba bergairah. Fred menyipitkan matanya, mata itu pun memancarkan hasrat yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Lisa,



Me with Mr. SmileWhere stories live. Discover now