Chapter 16 : 60 - 61

920 85 14
                                    


5

4

3

2

1

TIIITT
CHAPTER 60 - 61

__________________________________________________

Cale turun dari kereta begitu mereka sampai di Desa Harris, desa yang paling dekat dengan Hutan Kegelapan. Pikirannya begitu dia sampai di sana sederhana.

"Ini hitam."

__________________________________________________

"Oh. Sepertinya adegannya dipotong."

Seru seseorang dipihak TBOAH

Og!Choi Han mengerutkan kening melihat pemandangan Desa Harris yang gelap. Itu gelap dan gosong. Sangat berbeda dengan desa Harris yang dulu pernah dia tinggali.

Sering kali saat sedang memikirkan desa itu, jauh dilubuk hatinya, ada keinginan untuk membangun kembali desa itu. Namun dia tidak mempunyai uang sebesar itu untuk membangun sebuah desa, terlebih dengan adanya perang didepan mata memungkinkannya untuk tidak menaruh fokus pada hal lain.

__________________________________________________

Sudah lebih dari dua bulan, tapi Desa Harris masih gelap. Cale melihat ke bawah ke arah kakinya untuk melihat bahwa masih ada abu hitam di tanah.

Dia kemudian melihat ke depan dan mendengar suara pahit Wakil Kapten.

"Semuanya terbakar."

Cale berbalik untuk melihat Wakil Kapten Hilsman.

"Di mana mereka mengatakan kuburan itu?"

__________________________________________________

'Kuburan?'

Choi Han sedikit tersentak mendengar Cale dilayar menyebut tentang kuburan. Dia kemudian mulai berpikir.

'Apakah Cale-nim berencana untuk mengunjungi mereka?'

Choi Han tidak tahu perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini. Melihat Cale begitu peduli padanya serta orang-orang itu membuat Choi Han semakin bertanya-tanya apakah sudah cukup ia membayar Cale selama ini? Terlebih setelah Cale memberinya keluarga baru. Dia yakin itu tidak akan cukup meskipun dia membayarnya dengan seluruh hidupnya. Dia bersyukur bisa bertemu dengan orang itu. Tak peduli apa identitas aslinya, dia tetaplah cahaya didalam kegelapan Choi Han dan juga harapan didalam keputusasaannya.

__________________________________________________

"Saya akan pergi mencari tahu."

Sudah lama sejak Cale melihat Wakil Kapten Hilsman begitu tenang, tapi itu bukan salah Hilsman.

Sebuah dinding batu besar. Desa Harris, Desa yang terletak di luar tembok yang menuju ke Hutan Kegelapan, tidak ada lagi. Yang tersisa hanyalah reruntuhan rumah dan abu gelap yang menjadi tanda bahwa pernah ada sesuatu di lokasi ini.

"Saya merasakan sensasi api yang kuat di sini."

"Kamu bisa merasakan sesuatu seperti itu?"

"Bagaimanapun, saya berasal dari suku laut."

Witira tersenyum ringan dan menjawab, tetapi kemudian dia tampak emosional. Namun, Cale tidak punya waktu untuk memperhatikannya. Dia menuju ke anak-anak Serigala yang sepertinya tidak bisa turun dari kereta.

"Maes."

"Tuan-nim muda."

__________________________________________________

TCF REACTION║FANFIC [Ongoing]Where stories live. Discover now