Chapter 17 : 62 - 64

877 100 7
                                    

"Baiklah jika kalian sudah selesai. Kita akan melanjutkan rekaman ini."

Mendengar Dewa Kematian kembali, mereka dengan cepat duduk didepan layar lagi, bersiap menonton rekaman. Itu sampai salah satu orang dipihak TBOAH mengajukan pertanyaan.

"Tunggu dulu! Dimana Cale Henituse?"

Sekarang mereka memikirkannya. Cale Henituse dari pihak TCF tidak terlihat dimanapun.

"Oh. Dia sedang tidur."

'Apa?'

Semua orang dipihak TBOAH mempertanyakan pendengaran mereka.

"Haahh. Dia memang selalu seperti itu. Dasar."

Dewa Kematian tampaknya kesal pada Cale Henituse. Meskipun begitu, nada yang digunakannya tidak menggambarkan perasaan kesal sama sekali. Tapi yang membuat mereka penasaran adalah...

'Kenapa sepertinya Dewa ini sangat lunak pada Cale Henituse??'

"Khem ... Akhem. Aku bisa mendengar pikiran kalian, jadi jika ingin mengatakan sesuatu, katakanlah dengan lantang."

'Oops.'

"Maaf."

"Haaah. Kalian akan mendapatkan jawabannya jika menonton video ini sampai selesai. Jadi, sampai nanti."

__________________________________________________

5

4

3

2

1

TIIITT
CHAPTER 62 - 64

__________________________________________________

"Kita harus sampai di sana dalam waktu sekitar satu jam."

Cale memasukkan kembali peta yang sekarang akurat ke dalam sakunya sebelum melihat kelompoknya.

Tetes, menetes.

Tetesan darah menetes dari cakar tajam On.

"Grr, Grrr."

Monster kecil yang tampak seperti rubah berkedut di tanah karena diracun. Naga Hitam datang untuk melapor.

"Semua selesai."

Hampir dua puluh hewan mirip rubah ini mati.

'Mereka benar-benar semakin kuat dengan pengalaman.'

On dan Hong tidak bisa belajar dengan baik karena mereka harus hidup dalam persembunyian karena mereka telah melarikan diri dari suku mereka. Naga Hitam secara alami tidak memiliki pengalaman setelah hidup dalam kurungan sepanjang hidupnya. Cale menggunakan monster Hutan Kegelapan untuk dengan cepat mengisi celah itu dalam pelatihan mereka.

__________________________________________________

'Naga kecil itu mungkin masih bisa dipahami, karena dia masihlah Naga. Tapi, kucing?'

Pihak TBOAH dibuat tidak bisa berkata-kata melihat pemandangan yang ditampilkan oleh layar. Itu hitam dan penuh dengan darah monster. Namun yang lebih membuat mereka terkejut adalah dua makhluk berbulu kecil yang imut yang sudah membuat pemandangan itu.

'Alangkah baiknya jika kucing-kucing dan Naga itu masih hidup didunia kita.'

Mereka berpikir jika anak-anak kucing serta Naga Hitam didunia mereka masih ada, mungkin itu akan sedikit meringankan pertarungan mereka. Dan sekali lagi, mereka merasa kecewa karena mereka sudah tidak ada.

TCF REACTION║FANFIC [Ongoing]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum