TCF REACTION║FANFIC [Ongoing]

Chapter 43 : 122 - 124

•
5
•
4
•
3
•
2
•
1
•
TIITT
CHAPTER 122-124

__________________________________________________

Cale mencengkeram kerahnya. Di sini dingin, meskipun saat itu musim panas. Tidak, seperti yang ditunjukkan oleh salju di bawah sepatunya, tempat ini dingin.

Cale bertanya pada Lock siapa yang ada di depannya.

"Lock, bukankah kau belum pernah ke sini sebelumnya?"

"Ya pak. Saya tidak berharap itu ada di sini.”

__________________________________________________

Alberu menyipikan matanya.

'Kemana mereka pergi?'

__________________________________________________

Cough.

Cale batuk dan terisak. Hidungnya berair. Rosalyn terkekeh dan memberinya sapu tangan dan Cale menutupi hidungnya dengan itu.

__________________________________________________

Semua orang diam-diam tersenyum dan terkekeh.

'Dia masih manusia.'

Cara Cale terisak dengan wajah yang memerah membuat mereka tidak bisa untuk tidak membayangkan tentang anak kecil yang kedinginan, bukannya orang dewasa.

Mereka akan berbohong jika mengatakan cara Cale yang terisak dengan wajah memerah itu tidak lucu.

__________________________________________________

"Pendrick, apakah ini tempatnya?"

“Ya, ini dia.”

Cale tidak berharap itu ada di sini.

__________________________________________________

'Apanya?'

Tanya Alberu didalam benaknya.

__________________________________________________

Cale memikirkan kalung yang ada di bawah lapisan pakaian yang dikenakannya. Itu adalah 'Kalung Penyerap,' kalung yang memungkinkanmu menyimpan kekuatan afinitas apa pun di dalamnya.

Dia telah mengirim Lock ke Gunung Yellia untuk menemukan kalung ini.

__________________________________________________

Eruhaben, Naga Emas, menghela napas.

"Ah. Kurasa aku tahu kapan ini terjadi."

"Yah, kurasa aku juga tahu."

Alberu mengangkat alis pada pernyataan Eruhaben dan Rosalyn. Mencoba bertanya dengan ekspresinya yang membuat Eruhaben tersenyum.

"Kalian akan tahu nanti." 

Alberu mendengus. Tidak puas dengan jawaban yang diterimanya.