Chapter 20

1.5K 134 20
                                    

· Warning aja, kalau ada scene yang memabukkan hati dan jantung :v

──⁠─

Setelah mandi sore, tubuh (Name) hanya dibaluti handuk. Sebab ia juga tak berniat mengganti pakaian di dalam kamar mandi. Mumpung Kaizo sedang sibuk dan tak ada di kamar mereka ... aman, deh.

Lalu, wanita itu segera mencari sesuatu di dalam laci-laci lemari. Jika kamu mau tau, itu merupakan sempak atau bahasa sopannya celana dalam.

"Nyari apa, (Name)?"

Aktivitasnya yang sedang mencari-cari benda itu di dalam laci-laci terhenti. (Name) dibuat terdiam, sebab baru ingat jika tadi dirinya lupa mengunci pintu. Segera ia menoleh ke arah suaminya.

"Umm ... nyari dalaman."

"... Maksudmu, ini?"

Seketika (Name) melotot dengan wajah yang merona hebat kala melihat benda segitiga itu ada di tangan Kaizo. Heh ... apa gunanya Kaizo maling sempak?!

Haduh, malahan benda yang cukup privasi itu hanya tinggal satu (Name) punya, lainnya sedang basah dan dijemur. (Name) juga tak memiliki banyak benda itu. Jadinya, ia harus mengambil kembali yang sedang dibawa Kaizo.

"Balikin!" (Name) meraih cd di tangan Kaizo, lalu dengan sengaja ia menjauhkan tangannya agar tak dapat dijangkau istrinya.

"Aku bantu pakaikan, ya?"

Wajahnya pun semakin merona. "E-engga perlu! Aku bisa sendiri!"

"Yakin gak perlu bantuan?"

"Engga ... Kaizo, jangan mainin cd kayak gitu, ga baik loh. Balikin siniii." pinta wanita itu dengan wajah memelas. Meski ia masih malu, sih, arghh.

"Aku lagi baik, loh. Sini, biar aku bantu pakaikan." Pria itu berjalan mendekat, lalu menggendong istrinya dengan gaya menggendong anak kecil. Wajah (Name) tak henti merona akibat kelakuan Kaizo yang kadang-kadang.

"KAIIIIIII."

(Dasar si tua mesum:'))

===

Kanebo kering

Masih ngambek?
15.03

y
15.05 ✓✓

(Name) melempar handphone-nya ke arah kasur setelah membalas pesan dari pengirim yang (Name) namai dengan Kanebo kering. Itu adalah Kaizo. Pria yang mulai menunjukkan kelakuannya yang rada-rada. Seperti kemarin sore.

Belum genap sebulan usia pernikahan mereka, Kaizo sudah berani berkelakuan mesum. (Name) mencoba memaklumi itu, pasti ada hubungannya dengan umur Kaizo serta statusnya, tapi (Name) masih kesal. Jadi, (Name) putuskan untuk bersikap cuek terhadap pria itu.

Sore pun tiba, Kaizo baru pulang bekerja. Ia langsung mendatangi istrinya yang sedang tidur. Ia meletakkan tas-nya di sofa, lalu berbaring dan memeluk (Name) dari belakang.

Ia kira wanita itu masih tidur lelap, tapi ternyata ia sudah bangun dan langsung menepis tangan Kaizo dari tubuhnya. Lain halnya dengan Kaizo, yang kembali memeluk wanita itu, dan ditepis lagi oleh (Name). Gerakan itu terus berulang-ulang sampai (Name) menyerah dan memilih untuk pindah ke sofa.

"Apa, sih?" ucap (Name) dengan nada ketus, saat Kaizo duduk di sebelahnya.

"Judes banget. Kayak Pang yang telat dikasih susu."

"Apa hubungannya? Aku 'kan ga minta susu."

"Kirain ..." ucapnya seraya berganti pakaian. "Udah mandi?"

Widower [✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt