Remaining Sanity ⚠️

2.7K 196 59
                                    

Hampir satu bulan telah berlalu sejak insiden kecelakaan tunggal yang menyebabkan sebuah mobil patroli yang sedang membawa seorang tersangka pembunuhan terjun bebas ke laut Jeju. Bangkai mobil tersebut dapat ditarik kembali ke daratan setelah beberapa hari, dan selisih 24 jam kemudian tubuh polisi lainnya berhasil dievakuasi. Kondisi tubuh yang sama dengan rekannya yang terlebih dahulu ditemukan mengapung. Lehernya berlubang karena tusukan, hanya saja yang kali ini pulpen tersebut tidak menancap, mungkin terlepas terbawa arus dan meninggalkan bekas menganga di leher sang petugas.

Haechan sendiri tidak ditemukan tubuhnya, dan memang tidak akan pernah ditemukan. Sesaat sebelum kejadian, Jeno menabrakkan dirinya yang mengendarai mobil hitam sewaannya pada mobil patroli milik Yuta, memberikan kesempatan bagi Mark yang sudah menunggu Haechan di belokan tajam tersebut.


"SIALAN, BAGAIMANA MEMBUAT RONGSOKAN INI BERHENTIIII....."

Haechan cukup frustasi karena mobilnya melaju cukup kencang. Bukan berarti Haechan takut tabrakan lalu mati, oh tidak tentu tidak. Haechan melepaskan lengannya dari kemudi saat matanya menangkap cahaya yang begitu terang dari depan kaca mobilnya. Sebuah mobil lain tampak melaju dengan bunyi berdecit. Itu Mark yang mengendarai mobil dari arah berlawanan dengan kecepatan sedang.

CKIITTTT.... BRUAGHHH...

Tubuh Haechan terpelanting kuat menghempas kursi kemudi, kakinya terlepas dari pedal gas. Mobil yang dikendarai Haechan perlahan mulai berhenti karena mobil Mark menahan bagian depan mobil patroli tersebut. Haechan mengerjap-ngerjap dengan kepala yang pening, Haechan memegangi kepalanya.

Haechan menoleh saat pintu kemudi dibuka, mendapati Mark mengulurkan tangannya di depan wajah Haechan. Seketika Haechan tersenyum dan menghambur keluar dari mobil lalu memeluk Mark.

"Master....apa aku melakukan tugasku dengan baik?"

Mark mengusap punggung Haechan pelan.

"Yes, Haechan. You did it well. Come.."

Mark menuntun Haechan untuk memasuki mobilnya, dengan segera memutar balik ke arah belakang mobil patroli yang kini teronggok bagaikan barang yang tidak berguna di belokan jalan. Mark memundurkan mobilnya semakin jauh dari mobil patroli tersebut. Mark menginjak pedal gas sambil menahan rem, mengambil ancang-ancang terbaik untuk menghantam mobil patroli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mobil yang sekarang dipakainya.

"Are you ready Haechan? Pasang sabuk pengamanmu.."

"Done, Master..."

Mark melepaskan pijakannya pada rem, membuat mobil besar itu meluncur seketika dan menghantam mobil patroli yang di dalamnya terdapat dua orang polisi yang sedang terkapar. Mobil polisi tersebut menabrak pagar pembatas cukup kuat hingga pagar tersebut hancur dan membuat mobil patroli itu terjun bebas menuju laut Jeju yang ada di bawahnya.

.

.


Kota Seoul tampak cerah tanpa ragu. Matahari demi apapun terik bukan main, membuat siapa saja yang terkena sengatan sinar itu hari ini mengeluh dan mengusap peluh. Bahkan rasanya air minum dingin dan soda sekalipun tidak dapat menghapus ataupun mengurangi dahaga di hari ini.

Yuta mengusak rambutnya yang tampak basah dan lepek, ia baru saja mendapat telepon dari rekan sesama polisinya, Taeil. Taeil mengungkapkan bahwa status pencarian Haechan yang tadinya 'hilang' berubah secara resmi menjadi 'meninggal' karena sudah lebih dari tiga minggu dilakukan pencarian namun tubuhnya tidak ditemukan.

WITNESS [END]Where stories live. Discover now