- 01.

486 36 8
                                    

Mark Frederic adalah seorang dokter berumur 28 tahun yang berdedikasi di Rumah Sakit St. Michael.

Pagi itu, dia memeriksa beberapa rekam medis pasien di ruangannya, tenggelam dalam dunianya yang penuh dengan grafik, angka, dan catatan medis.

Mark adalah tipe dokter yang selalu berusaha memberikan perhatian terbaik pada pasien-pasiennya.

Sementara itu, Haechan Sunmylie adalah seorang pemuda berusia 26 tahun yang baru saja menjalani operasi jantung. Wajahnya masih pucat dan lemas setelah operasi yang berat.

Keluarganya berusaha memberikan dukungan padanya, tetapi kekhawatiran tetap menghantui mereka.

Di ruang perawatan intensif, Haechan menghabiskan hari-harinya di bawah sinar kuning pucat lampu, yang membuatnya terlihat lebih pucat daripada biasanya.

Dia membayangkan sehari-hari di luar rumah sakit, melihat langit biru cerah dan merasakan angin sejuk menerpa wajahnya.

Mark mengangkat kepala dari berkas medisnya saat ada panggilan darurat dari ruang perawatan intensif.

Seorang perawat masuk dengan cepat dan memberinya berita tentang kondisi pasien yang memburuk. Tanpa berpikir panjang, Mark bergegas menuju ruang perawatan intensif.

Saat dia masuk, dia melihat Haechan terbaring di ranjang dengan alat pemantau jantung yang terus menerus mengeluarkan bunyi monoton.

"Apa yang terjadi di sini? Bagaimana kondisinya?" Mark dengan suara tenang

"Dokter, tekanan darahnya turun drastis. Kami telah mencoba segalanya, tetapi kami butuh Dokter" Perawat membuka suara dengan khawatir

Mark segera mulai memeriksa Haechan. Dia mengevaluasi kondisinya dan mengambil keputusan tindakan yang cepat.

Haechan tampak sangat lemah dan pucat. Mark memberi instruksi kepada perawat dan tim medis di sekitar mereka.

"Kami perlu meningkatkan dosis obat dan segera mendapatkan hasil tes darah. Segera lakukan tindakan CPR jika diperlukan." Ujar Dokter Mark

Mark dan tim medis bekerja dengan cermat, merespons setiap tanda-tanda yang muncul di monitor jantung.

Mereka berjuang dengan keras untuk mengembalikan tekanan darah Haechan ke tingkat yang aman.

Waktu terasa sangat lambat dalam situasi seperti ini, dan Mark merasa tekanan yang besar.

Beberapa saat kemudian, mereka melihat perkembangan positif. Tekanan darah Haechan perlahan mulai meningkat. Dia tampak lebih stabil.

"Kita melaluinya. Tetap awasi kondisinya." Mark berkata dengan lega

Tim medis melanjutkan perawatan pada Haechan, dan Mark merasa lega melihat perbaikan yang signifikan. Kemudian, dia pergi ke ruangannya untuk merinci catatan medisnya dan merenungkan insiden ini.

•••

Beberapa hari berlalu, dan kondisi Haechan semakin stabil. Dia mulai bangkit dari ranjangnya, tetapi tetap perlu pemulihan yang panjang.

Dokter Mark secara teratur memeriksanya dan merencanakan perawatan jangka panjangnya.

Suatu sore, Mark masuk ke ruang Haechan. Mata Haechan yang semula sayu dan lemah, sekarang terlihat lebih terang dan hidup. Dia duduk di ranjang dengan senyum tipis di bibirnya.

"Haechan, bagaimana perasaanmu hari ini?" Ujar mark dengan senyuman

"Saya merasa lebih baik, Dokter. Terima kasih atas semua yang Dokter lakukan." Haechan dengan suara lemah

"Tentu saja, Haechan. Ini bagian dari pekerjaan saya."

"Dokter tahu, saya sudah lama ingin bertemu dengan Dokter, Saya mendengar Dokter adalah salah satu dokter terbaik di sini." ucap Haechan dengan tulus

"Terima kasih atas pujian. Tapi yang terpenting, sekarang kita fokus pada pemulihan kamu." Mark merendahkan

Mereka terlibat dalam percakapan yang hangat, dan Mark mulai mengenal Haechan lebih dalam.

Dia mendengar cerita tentang impian Haechan, tentang bagaimana dia selalu ingin menjelajahi dunia di luar rumah sakit ini.

"Kamu tahu, Haechan, saya sering merindukan langit biru cerah. Ini selalu menjadi sumber ketenangan bagi saya." Ujar mark sambil menatap keluar jendela

"Saya juga merindukan langit biru itu, Dokter. Saya berjanji pada diri sendiri bahwa jika saya bisa keluar dari sini, saya akan menjalani hidup dengan penuh semangat." Haechan berbicara dengan kekaguman

"Saya yakin Kamu akan melakukannya, Haechan. Dan jika Kamu butuh dukungan apa pun di sana, saya akan selalu ada." Mark dengan senyuman lembut

Mereka terus berbicara dan berbagi cerita, menciptakan ikatan yang kuat.

Haechan merasa sangat terhubung dengan dokter yang peduli ini. Mark juga merasa bahwa Haechan adalah sumber inspirasi yang besar.

Pertemuan tak terduga di ruang perawatan intensif telah mengubah takdir keduanya. Seiring berjalannya waktu, ikatan di antara mereka semakin kuat.

Cinta dan rasa sayang mulai tumbuh, dan mereka berdua merasa bahwa hidup ini memiliki makna yang lebih dalam.

Detak jantung Haechan dan langit biru cerah di luar jendela menjadi simbol dari cinta yang tumbuh di antara mereka.

Ini adalah awal dari perjalanan cinta antara Mark dan Haechan yang akan menghadapi berbagai rintangan, pengorbanan, dan momen indah seiring bersama.

note:
don't forget to vote-comment!!
see you y'all..

médecinWhere stories live. Discover now