- 11.

97 14 16
                                    

Di Perancis, sebuah acara pernikahan mewah berlangsung di sebuah hotel berkelas dan menawan.

Mark tiba di sana bersama teman-temannya untuk merayakan pernikahan teman masa kuliahnya, Natalie.

Ia merasa terkejut dan senang melihat betapa cantik Natalie saat berjalan di lorong sebagai pengantin wanita.

Ternyata, teman Dokter Mark ini akan menikah dengan Jackson, seorang CEO yang sukses di Perancis.

Mark tertawa dalam hatinya karena ia menyadari betapa dunia ini begitu sempit.

Natalie adalah teman sejatinya, dan Jackson adalah teman masa kuliahnya.

Mereka berdua menemukan cinta satu sama lain di Perancis, dan Mark merasa bahagia untuk mereka berdua.

Mark berbasa-basi dengan teman-temannya, menceritakan bagaimana ia tiba di Perancis dan terlibat dalam pernikahan Natalie.

Ia merasa hangat melihat teman-temannya bahagia.

Setelah upacara pernikahan selesai, Mark memutuskan untuk menyempatkan diri untuk bertemu dengan Natalie dan Jackson.

Ia ingin memberikan selamat secara langsung kepada teman-temannya.

Mark berjalan ke arah mereka dengan senyuman di wajahnya.

"Natalie, Jackson, selamat atas pernikahan kalian. Kalian terlihat begitu bahagia hari ini."

Natalie dan Jackson tersenyum bahagia melihat Mark.

Mereka sangat senang bahwa Mark bisa hadir di hari pernikahan mereka.

Natalie menghampiri Mark dan memeluk teman sejati nya itu.

"Mark, aku begitu senang kau bisa datang. Terima kasih, kau membuat pernikahan kami semakin istimewa."

Mark membalas pelukan Natalie.

"Saya selalu ingin yang terbaik untuk kalian berdua. Semoga kalian bahagia selamanya."

Setelah mengucapkan selamat, Mark memeluk Natalie dan Jackson secara bergantian.

Ia merasa senang bahwa ia bisa hadir di hari penting teman-temannya itu.

Setelah acara pernikahan selesai, Mark pergi ke sebuah apartemen yang telah ia beli dua tahun lalu di Perancis.

Apartemen itu menjadi tempat untuknya mengistirahatkan diri ketika ia memiliki urusan di Perancis.

Mark tiba di apartemen tersebut dan merasa lega.

Ia melepas jasnya dan duduk di sofa. Namun, tiba-tiba, ia merasa kerinduan yang mendalam.

Ia merindukan sosok yang biasa ada di rumah sakit, pasien khususnya.

"Haechan..." dengan suara pelan dan berat

Ia mengingat wajah Haechan, senyuman dan kekuatan hatinya.

Meskipun ia senang untuk teman-temannya yang menikah, ia juga merindukan kenyamanan dan hubungan khusus yang ia miliki dengan Haechan.

Mark merasa hangat saat ia berpikir tentang pasien istimewanya itu.

Mark berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan kembali secepat mungkin.

Ia ingin segera kembali ke rumah sakit dan melihat Haechan lagi.


•••

Dokter tampan itu merasa rindu akan Haechan, pasien khususnya.

Ia merasa khawatir tentang kondisi Haechan dan ingin memastikan bahwa semuanya berjalan baik di rumah sakit.

Mark memutuskan untuk menelepon rumah sakitnya dan berbicara dengan perawat bernama Pauline.

médecinWhere stories live. Discover now