2'Memanfaatkan situasi

23K 1.3K 16
                                    

Sebelum kalian baca jangan lupa
vote dan komen biar author semangat nulisnya
soalnya kalo aku baca komentar dari kalian tuh
yang awalnya gak semangat buat nulis
tiba-tiba langsung semangat 86
wkwk

HAPPY READING^^

Cerita sebelumnya

Tunggu---

Bukannya seharusnya Celine ini keguguran tapi kenapa ini kandungannya masih ada, apa jangan-jangan alurnya juga berubah karena gue datang. Tapi bagus deh gue bisa manfaatin anak ini buat mempertahankan Aaron biar gue gak mati konyol.

Karina sangat penasaran gimana wajah Celine ini, ia harus melihatnya. Karina melihat sekeliling apakah ada cermin, nihil tidak ada cermin sama sekali berarti ia harus ke toilet mana tau disana ada cermin apalagi ini kayak ruang VIP luas banget, emang Aaron tuh gak tanggung-tanggung kalo udah Nyangkut Celine.

Celine melepaskan jarum infus dari tangannya ia beranjak turun dari brankar.

"Akhh," Celine terjatuh rasanya kakinya berubah jadi jeli ia tak bisa menopang berat badannya sendiri, mungkin ini juga efek dari ia terjatuh.

***

Aaron berjalan keluar dari ruang inap, Aaron mendudukan dirinya di kursi ruang tunggu, ia sebenarnya ingin menemani Celine tapi kalo mengingat Celine hampir menggugurkan kandungannya amarahnya langsung memuncak, Aaron memijit pelipisnya pusing.

Tangannya sangat gatal ingin sekali Aaron berlari memeluk Celine tapi Celine pasti akan meneriakinya, Aaron mengepal wanita yang sangat ia cintai malah membencinya seharusnya dari awal ia menahan diri untuk tidak memaksa Celine menikahinya dan mengandung anaknya mungkin ini tak akan terjadi, Aaron tak rela jika ia harus bercerai dari Celine. Aaron meremas rambutnya frustasi.

Pintu ruang inap Celine terbuka, Aaron melihat Rion baru keluar dari sana. Apa yang tangan kanannya lakukan didalam sana apa mungkin Rion bicara yang tidak-tidak pada Celine. Aaron langsung menepis pikiran itu karena bagaimanapun Celine Rion tetap menghormati Celine sebagai istrinya.

"Tuan apakah anda yakin dengan ucapan anda untuk menceraikan nyonya Celine?" Rion melihat kearah Aaron yang terlihat sangat berantakan. Rion tahu betul bagaimana watak tuannya itu, Rion yakin ucapan tadi hanya ucapan yang tidak sadar tuannya katakan pada nyonya Celine karena marah.

"Kau sudah tahu jawabanku Rion, aku tak mungkin akan melepaskan Celine apalagi sesudah anakku lahir," Mendengar jawaban dari tuannya Rion hanya mengangguk, jujur ia sangat kasihan pada tuannya itu, wanita yang dari dulu sangat tuannya cintai malah membencinya, tuannya selalu sabar saat nyonya Celine membentak, mempermalukan, bahkan berselingkuh. Awalnya tuannya sangat marah saat mengetahui nyonya Celine selingkuh, tapi nyonya Celine mengancam akan bunuh diri jika memisahkan ia dari kekasihnya itu. Akhirnya tuan Aaron membiarkan perselingkuhan itu terjadi selagi nyonya Celine tidak disentuk oleh selingkuhannya.

"Akhh," Aaron tersentak saat mendengar teriakan itu, Suara itu adalah suara wanitanya, tanpa menunggu lama Aaron langsung berlari menuju ruang inap Celine.

Tangan Aaron mengepal saat melihat pemandangan didepannya, Celine tengah bersimbuh tak berdaya dilantai, apa yang sebenarnya wanita itu lakukan. Apakah ia harus menghukum Celine agar wanita itu jera untuk berhenti mencoba menyakiti calon anaknya.

Sorry Mr. HusbandUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum