15'Pertemuan 2

7.2K 544 31
                                    

Yuhu Pacar kenma comeback nih.

Jangan lupa vote sama komen.

Dinikmati, diresapi, jika ada typo atau salah pengejaan kata harap tandai.

Happy reading^^

***

Celine refleks mundur tapi ditahan oleh Aaron karena banyak pasang mata mengarah padanya saat memasuki ruang pertemuan. Aaron menggeleng, isyarat agar Celine tidak mencoba untuk mundur.

Celine mengendarkan pandangannya. Matanya tertuju pada dua pasang mata yang sedari tadi memandangnya dengan sinis. menurut ingatannya salah satu diantara mereka berdua adalah Alana orang terakhir yang bersamanya saat ia terjatuh.

***

"Menantuku," pandangan Celine teralihkan pada suara yang memanggilnya, wanita paruh baya yang kecantikannya tidak pudar, ya itu adalah nenek Aaron.

Nenek Glinda berlari kemudian memeluknya. "Gimana kabarmu sayang? Apakah cicitku baik-baik saja didalam sana?"

Celine tersenyum canggung. "Kabarku baik, begitupun dia," tutur Celine sambil menunjuk perutnya.

"Syukurlah, kalau kalian berdua baik-baik saja."

Nenek Glinda mengandeng tangannya. "Ayo nak, kita duduk, tidak baik jika ibu hamil berdiri terlalu lama."

Namun saat Celine akan berjalan mengikuti Nenek, Aaron mencegahnya. Celine menatap kearah Aaron seolah meminta untuk membiarkannya ikut dengan nenek, namun Aaron membalasnya dengan gelengan.

Merasa cucu menantunya tidak bergerak, Glinda menengok kebelakang ternyata, Aaron cucunya menahan sang menantu. "Aaron! Anak ini, lepaskan istrimu, biarkan dia bersama nenek!"

Aaron memutar matanya malas. "Dia milikku nek, aku tidak akan melepaskannya."

Glinda melepaskan rangkulan Aaron dari Celine. "Kau sama saja seperti kakekmu, terlalu menghak patenkan milik sendiri."

Glinda membawa Celine untuk duduk. "Ayo duduk sayang."

Celine terharu dengan perlakuan nenek Glinda padanya, ia tidak ekspek akan diterima seperti ini oleh nenek Glinda. Kecuali keluarga besar Aaron yang sepertinya tidak menyukainya dilihat dari tadi mereka menatap dirinya dengan tatapan sinis, tentu saja itu membuatnya tidak nyaman.

Celine melihat kearah Aaron yang baru saja duduk disampingnya.

"Bagus, anak muda kau membuatku menunggu satu jam hanya untuk menunggu kedatanganmu," Celine menatap kerarah suara itu, ia cukup terkejut melihat wajah pria berumur itu, sangat mirip dengan wajah Aaron. Sepertinya jika Aaron sudah tua nanti wajahnya akan mirip pria itu.

Sepertinya pria yang berbicara tadi adalah kakek Aaron.

"Oh, ayolah pak tua, apakah kehadiranku sepenting itu untuk ditunggu, padahal kau bisa memulainya tanpa kehadiranku beserta istriku," Ucap Aaron bersandiwara pura-pura tidak tahu.

"Sudahlah, yang terpenting cucu kita beserta istrinya sudah datang," Lerai Glinda.

Celine melihat kakek Albert menghela nafas, ia jadi merasa bersalah, karenanya dan Aaron pertemuan ini jadi tertunda selama satu jam. Celine tersentak saat merasakan tangannya digenggam oleh oleh Aaron, Celine menatap kearah Aaron. "Tidak apa-apa sayang," ucap Aaron seolah tahu kerisauan hati Celine.

Sorry Mr. HusbandWhere stories live. Discover now