18

8.2K 591 27
                                    

Yuhu Pacar kenma up lagi nih

Jangan lupa vote sama komen.

Dinikmati, diresapi, jika ada typo atau salah pengejaan kata harap tandai.

Happy Reading^^

***

Saat Rion akan meninggalkan ruangan tuannya, seorang wanita datang dengan pakaian seksi, membuat Rion memutar mata malas, karena kedatangan wanita itu.

"Sayang, di mana hadiah yang kamu janjikan untukku?" tanya wanita itu kepada Aaron dengan nada manja. Ia bahkan berani duduk di pangkuan tuannya. Jika Nyonya Celine melihatnya, pasti akan terjadi kesalahpahaman.

Saat wanita itu akan mengalungkan tangannya ke leher Aaron. Aaron refleks mendorong wanita jadi-jadian itu dengan keras. "Menyingkir dari tubuhku bajingan!"

Melihat akan ada drama, Rion mengurungkan niatnya untuk pergi dari ruangan ini.

"Oh ayolah Aaron, aku hanya meminta hadiahku," Rion tak bisa menahan tawanya saat wanita jadi-jadian itu berusaha duduk kembali di pangkuan tuannya malah terjatuh.

Aaron segera berdiri saat wanita jadi-jadian itu mencoba duduk di pangkuannya lagi, hingga menyebabkan wanita itu jatuh terjerembab. "Bajingan, hentikan tingkah bodohmu itu Elliot! Kau membuatku jijik."

Wanita jadi-jadian itu bangkit. "Ck, dasar kaku, padahal aku hanya bercanda."

Ya, orang yang duduk di pangkuan Aaron sebenarnya seorang pria, namun selalu berdadan layaknya wanita. Rion selalu menyebutnya pria yang cantik. Elliot punya dua kepribadian, yang unik, jika jadi wanita dia akan tampak sangat cantik, namun jika Elliot berpakaian layaknya pria normal, banyak sekali wanita yang mendekatinya.

Elliot memiliki kedudukan sama seperti Rion, bedanya Rion ditempatkan disamping Aaron, sementara Elliot berada di belakang Aaron sebagai bayangannya, dan juga yang mengurus urusan di markas D'Agler.

Elliot mendudukan dirinya di sofa, lalu mengangkat kakinya ke atas meja.

"Dimana sopan santunmu Elliot, kau duduk di tempat yang sama dengan majikanmu," tegur Rion.

Elliot memutar mata malas, pria yang sedang berdiri di sampingnya itu sungguh berpikiran sempit. "Oh ayolah Rion jangan menjadi pria yang kaku, bahkan Aaron saja tidak pernah melarang kita untuk duduk bersamanya, Benar begitu baby?"

Aaron mengangguk membenarkan ucapan dari Elliot.

"Lihat, Aaron saja mengangguk, daripada berdiri, lebih baik kau duduk, Rion!" kata Elliot sambil menepuk sofa di sampingnya.

Elliot menghela nafas lelah, memandang rekannya yang masih berdiri tanpa tanda-tanda ingin duduk. "Aish, pria itu, tidakkah kau lelah berdiri terus? Lebih baik kau duduk sekarang, Rion," kata Elliot sambil menarik Rion agar pria tersebut duduk.

"Nah, kalo beginikan enak," ucap Elliot sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa.

Elliot menatap kearah Rion sambil menunjuk pria itu. "Kau, bukankah sudah ku kasih nasihat untuk tidak bersikap kaku, tapi kenapa sekarang kau malah menjadi seperti robot? Jika begini, tidak akan ada wanita yang mendekatimu Rion, dan kau akan menjadi bujang lapuk, Hahaha."

Aaron memejamkan mata sambil mendengar obrolan kedua sahabatnya itu.

Rion mendelik mendengar ucapan rekan kerjanya. "Apakah kau tidak punya kaca Elliot? Haruskan aku membelikannya untukmu? Buka pikiranmu Elliot, kau juga akan menjadi bujang lapuk."

Sorry Mr. HusbandWhere stories live. Discover now