5'Pulang

19.3K 1.1K 22
                                    

Jangan lupa vote sama komen

Jika menemukan typo atau salah penulisan harap ditandai⚠️

Happy Reading^^

***

Celine menengok saat pintu itu terbuka dan menampakkan Aaron dengan membawa bungkusan martabak di tangannya, Celine tersenyum melihat apa yang dibawa oleh Aaron, ia mengulurkan tangannya untuk meminta martabak yang ada ditangan Aaron.

Aaron menyerahkan martabak itu. "Aku tak tahu apa martabak rasa apa yang kamu inginkan, dan Rion menyarankan untuk membeli martabak manis rasa susu keju semoga Rion tak salah memberi pendapat," Tutur Aaron.

"Kamu membelikannya aku kira kamu tak akan membelikan ku martabak," ujar Celine sumringah.

"Tentu saja saya belikan, itu permintaan pertama dari calon anakku," Tutur Aaron.

Celine membuka bungkusan itu, aroma martabak langsung menyeruak, baru mencium aromanya saja sudah membuat air liur mengalir.

Setelah menyerahkan martabak itu Aaron beranjak duduk di sofa sambil menatap intens pada Celine.

Celine segera melahap martabak itu, Aaron yang melihat cara makan Celine dibuat gemas kapan wanitanya jadi serakus itu, Aaron bahkan sedikit terkejut saat Celine meminta dibelikan martabak karena seingatnya Celine sangat menjaga bentuk tubuhnya agar tetap langsing, bahkan beberapa Minggu lalu Celine masih menjaga ketat pola makannya walau sudah ia tegur karena sedang hamil tapi Celine tak pernah mendengarkan ucapannya.

Merasa diperhatikan Celine menoleh kearah Aaron, ia menaikkan alisnya seolah bertanya 'kenapa?' dan dibalas gelengan oleh sang empu, Celine mengangkat bahunya masa bodo, ia melanjutkan sesi makan martabak itu.

Celine melotot ia lupa ingin bertanya pada Aaron. "Aaron," panggil Celine.

"Hmm," jawab Aaron.

"Kata Dela kau menyimpan ponselku, boleh aku ambil?" Tanya Celine.

Celine ingin mencari tahu lebih dalam kehidupan tubuh ini bagaimana.

Aaron merogoh sakunya untuk mengambil ponsel Celine, Aaron menyerahkan ponsel itu. Tentu saja Celine sangat senang hingga tak bisa menyembunyikan ekspresi senangnya yang akhirnya disalah artikan oleh Aaron. Aaron menganggap Celine senang karena bisa menghubungi selingkuhannya lagi. Karena sejak ponsel itu berada pada Aaron banyak sekali panggilan masuk dari kontak Dion dengan love hati berwarna merah, tentu saja Aaron sangat marah, hampir saja ia membanting ponsel itu, tapi ditahan oleh Rion, dan jalan terakhir adalah memblokir nomor milir pria itu di kontak Celine.

"Aku akan kekantor," ucap Aaron dengan nada ketusnya.

"Aaron tunggu, kau belum menjawab pertanyaan ku saat di telpon tadi, kapan aku bisa pulang, aku tak nyaman disini, aku ingin pulang," pinta Celine dengan ekspresi yang membuat Aaron gemas.

"Dokter kata dua hari lagi kau sudah bisa pulang,"

"Tapi aku ingin sekarang Aaron, please," rengek Celine

"Tapi--" Ucapan Aaron dipotong Celine.

"Ayolah Aaron, Aku sudah sehat aku ingin pulang sekarang ya-ya," bujuk Celine. 

"Baiklah aku akan berbicara pada dokternya."

"Terima kasih Aaron," Aaron mengangguk sebagai balasannya, ia beranjak keluar untuk berbicara pada dokter.

Celine tersenyum puas, dengan kekuasaan yang Aaron miliki ia pasti bisa pulang dari sini hari ini. Bukan hak yang tak mungkin. Sambil menunggu Celine membuka ponsel milik tubuh ini namun sayang ponsel itu bisa dibuka karena ada sandinya, Celine terus mengotak-atik ponsel itu, tapi tetap tak bisa terbuka. Kalo begini ceritanya ia tak bisa mencari informasi lebih tentang tubuh ini.

Sorry Mr. HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang