The One I Love (1-2)

114 8 2
                                    

Very angst, bad ending.

Disclaimer: Kisah ini adalah kisah nyata dan amanah, bukan murni buatanku
foto dari pinterest








Cinta itu butuh kesabaran...Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita??? Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita.. Aku menjadi perempuan yg paling bahagia.....

Pernikahan kami sederhana namun meriah..... Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu. Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang pintar, tampan & mapan pula. Ketika kami berkenalan dia sudah sukses dalam karirnya.

Kami akan berbulan madu keliling Eropa, itu janjinya dulu.. Dan setelah menikah, kami benar-benar berbulan madu di Eropa dengan penuh kebahagiaan...

Aku sangat bahagia dengannya, dan dia juga sangat memanjakan aku... sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya padaku. Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.

Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami. Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.

Untungnya saat itu suamiku mendukungku... Ia mengaggap Tuhan belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA. Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku...

Didepan suamiku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suamiku, aku dihina-hina oleh mereka. Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Bersyukur suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.

Ia dirawat di rumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil terus berdoa meminta yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adiknya dan teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang gadis yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

Syukurlah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suamiku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.

Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, "Annyeong," dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata "Hai suamiku", ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku ...

"Yeji, kenalkan ini Jimin teman Hyunjin".

Aku teringat cerita dari Hyunjin bahwa teman baiknya pernah mencintainya, gadis itu bernama Jimin dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut, aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

About Us 1 (2Hwang)Where stories live. Discover now