The One I Love (2-2)

99 8 5
                                    

Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.

Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat Hyunjin, aku marah padanya yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat dia yang sedang tidur pulas, apa salahku? Sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku save di mydocument yang bertitle I love you my husband.

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama... lalu Hyunjin yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.

"Apakah kau sudah siap?"

Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata, "Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kau membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kau mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do'a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kau lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..", perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menangis meledak.

Tiba-tiba suamiku menjawab "Lalu apa, Sayang?"

Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar...

"Bisa kau ulangi apa yang kau ucapkan barusan?" pintaku untuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.

Dia mengangguk dan berkata, "Baik Sayang, aku ulangi, lalu apa Sayang?"tanyanya lembut sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk.

Dia tersenyum sambil berkata, "Kita lihat saja nanti ya!". Dia memelukku dan berkata, "Sayang adalah wanita yang paling kuat yang aku temui selain Ibu,"

Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, "Sayang, apakah ini akan segera berakhir? Kau kemana saja? Mengapa kau berubah? Sayang apa kau merindukanku? Aku kangen belaian kasih sayangmu. Aku kangen dengan manjamu, Sayang. Aku kesepian. Dan satu hal lagi yang harus kau tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakan Soobin, setelah 4 bulan bersamamu baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari, dia hanyalah Hwang Hyunjin. Bukan berarti aku pernah berzina, Sayang." Aku langsung bersujud di kakinya dan mencium kaki suamiku sambil berkata, "Aku benar-benar minta maaf, Sayang... telah membuatmu susah".

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. Hyunjin tak berkata apa-apa dan hanya menangis.

Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, "Sayang apa kau baik-baik saja?!"tanyanya dengan penuh khawatir.

Aku pun menjawab, "Bisa memeluk dan melihat kau kembali seperti dulu itu sudah membuatku baik. Aku hanya tak bisa bicara sekarang". Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus fokus menjalani acara sumpah setia di hadapan penghulu tersebut.


=== ✩ ✩ ✿ ✩ ✩ ✿ ✩ ✩ ===


Setelah tiba di gereja, pengangkatan sumpah pun dimulai. Aku berdiri dibelakang Hyunjin.

Aku melihat Hyunjin berdiri berdampingan dengan gadis itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, "Sayang jangan!!", tapi aku ingat akan kondisiku.

Jantung ini berdebar kencang saat mendengar sumpah tersebut. Begitu sumpah untuk menjadi pasangan hidup selesai, aku menarik napas panjang. Tante Wendy, tante yang baik itu, memelukku.. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya... aku kuat.

About Us 1 (2Hwang)Where stories live. Discover now