11. Hubungan Tanpa Status

12 2 0
                                    

Di keramaian kantin ada dua orang perempuan yang sedang menikmati makanan mereka. Mereka baru saja selesai kelas tepat pada waktu bersamaan, dan waktu ini mereka gunakan untuk makan siang bersama. Jarang sekali mereka bisa selesai kelas dalam waktu yang sama.

"Jadi.. kau dan Darpa pacaran?" Salsa bertanya sembari menuangkan saus ke dalam mangkuk yang berisi bakso di hadapannya.

"Entahlah." Lia murung. Ia tidak tahu hubungan apa yang telah terjadi antara dirinya dan Darpa setelah kejadian beberapa hari yang lalu.

"Biar aku tebak." Salsa mengambil sendok dan garpu. "Saling confess tapi nggak pacaran?"

Lia mengangguk tanpa menjawab, tangannya juga ikut mengambil sendok dan garpu.

"Itu hts namanya."

"Sal, mau hts atau pun enggak. Tetap aja suatu hari nanti saat Darpa tahu ... " Lia menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada menusia di dekat mereka. "Kalau aku janda, pasti dia bakal ninggalin aku."

"Pesimis mulu." Salsa menyeruput kuah baksonya. "Nggak semua laki-laki kayak gitu, Lia."

"Iya memang, tapi semua laki-laki yang ku temui selalu begitu."

Wajar saja Lia berpikiran seperti itu. Ayah serta mantan suaminya telah menjadi bukti nyata untuk Lia. Sulit sekali meyakinkan Lia jika di luar sana masih ada laki-laki yang baik dan tidak hanya memandang keperawanan wanita.

"Terkadang aku masih bertanya-tanya, apa yang di sukai Darpa dariku." Lia berkata sebelum menyeruput kuah baksonya.

"Karena kau itu tangguh tanpa kau sadari. Kau berani dan punya tekad yang kuat. Itu yang Darpa suka darimu."

"Aku nggak setangguh dan seberani itu." Lia menyangkal.

"Oh, ya? Menerbitkan Novel tanpa takut jika nggak laku. Aktif organisasi di luar kampus. Selalu tampil nyanyi setiap malam minggu di cafe. Tanpa kau sadari, kau itu berani. Nggak semua orang bisa seperti itu, Lia."

Hening sesaat. Tidak ada yang menyeruput kuah bakso lagi. Kedua perempuan itu saling pandang satu sama lain.

"Kau terlalu fokus melihat kelebihan orang lain, tanpa menyadari bahwa kau juga punya kelebihan. Untuk suatu hari jika Darpa tahu tentang masalalumu, aku yakin dia nggak bakal ninggalin kau."

Mau berapa banyak pun orang memberikan nasihat positif seperti yang Salsa lakukan untuknya. Lia tetap yakin pada pendiriannya, Darpa pasti akan meninggalkannya. Mana mungkin seorang lajang mau bersama janda. Jika memang ada, itu hanya sebuah dongeng indah sebelum tidur.

°~°~°~°~°

Ada banyak sekali mobil yang bertadangan untuk di perbaiki. Mulai dari ACnya yang rusak, servis, ganti oli, dan lainnya. Karena itu membuat Darpa dan Gilang baru bisa makan siang pada saat sore hari.

"Gimana perkembangan hubungan kau dan Lia?" Gilang membuka suara sembari memasukan gumpalan nasi kedalam mulutnya. Menu makanan hari ini adalah nasi padang dengan lauk ayam pop. Tak lupa juga minuman favorit Gilang, seplastik penuh teh manis dingin.

"Ya, kayak biasalah." Darpa tersenyum tipis sebelum memasukan nasi kedalam mulutnya. "Tapi, kami udah saling confess."

"Pacaran?" Gilang melotot tidak percaya.

"Engga, saling confess aja tapi nggak pacaran."

Mata yang melotot itu kembali normal. Padahal, Gilang sudah siap untuk meminta traktir makan. "Dasar anak muda, kerjaannya hts mulu."

HTS (Hubungan Tanpa Status.) Kalau di pikir lagi entah kenapa banyak anak muda zaman sekarang lebih memilih untuk menjalani hubungan seperti itu. Mungkin ada beberapa alasan di baliknya. Seperti pertama, agar mereka terhindar dari patah hati. Misalnya jika pasangan mereka pergi, mereka tetap di sadarkan bahwa tidak ada hak di antara mereka untuk menahan. Kedua, mereka menjalin hubungan tanpa ada kata putus di akhir. Ketiga, saling mencintai tanpa mengekang.

ALLOW ME TO FLY [HIATUS]Where stories live. Discover now