hampir dapat.

36 11 0
                                    

"Antara kamu dan aku,kita adalah insan Tuhan yang di pertemukan namun tak Di perkenankan untuk bersama

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Antara kamu dan aku,kita adalah insan
Tuhan yang di pertemukan namun tak
Di perkenankan untuk bersama."
.
.
.
~~~

Keempat orang itu telah sampai di kantor polisi,angkasa memberikan barang bukti
Kepada polisi,dan dengan cepat melacak
Keberadaan novel saat ini.

1 jam berlalu begitu lambat,Irwan,Nina,ratu dan angkasa telah lama menunggu proses pencarian Titik sebenarnya novel berada.Keempat orang itu tampak sangat gelisah menunggu sebuah informasi dari polisi itu.

"Saya berhasil menemukan tempat dimana novel berada,saya dan tim akan pergi dan mengecek kesana." Jelas salah satu anggota polisi pada Nina.

"Saya ikut dengan bapak." Timpal Nina, polisi yang mendengar permintaan dari Nina, menolak ,mereka tidak ingin ada  korban selanjutnya.namun karna Nina bersikeras untuk ikut.akhirnya polisi mengalah dan membiarkan keempat keluarga korban ini ikut ke TKP.

Antara mobil polisi dan mobil Nina di tambah lagi dengan motor beat angkasa,mereka berjalan beriiringan menuju TKP,dan benar saja TKP yang di dapatkan oleh polisi adalah TKP dimana novel sudah memberikan alamat nya.

Alamat yang di dapatkan oleh polisi benar benar berada sangat jauh dari hamparan hirup pikuk kota,tempat itu berada tepat di antara perkebunan sawit sawit warga.tak ada rumah yang terlihat di sepanjang mereka menelusuri tempat dimana novel berada.

Hingga akhirnya mobil polisi dan mobil Nina berhenti di ikuti dengan motor angkasa,ternyata jalur mereka terhenti karna jalan itu tak bisa di lalui oleh mobil,melainkan hanya bisa di lalui oleh motor.

Lama mereka befikir, akhirnya mereka memutuskan untuk jalan kaki menuju tempat novel berada,sedangkan Nina da ratu di perkenankan untuk naik motor,jaga jaga kalau  ada keadaan genting.

Lama mereka menelusuri perkebunan sawit yang sangat berlumpur itu, akhirnya mereka tiba di titik tempat novel mengirimkan alamat.jauh sebelum mereka tiba,ratu dan Nina memilih untuk menuntun motornya agar mereka tak membuat suara sedikitpun.

"Argh sakithh!"

Suara jeritan terdengar dari rumah itu,para aparat kepolisian langsung mengambil tempat mereka masing masing,sementara itu angkasa dan Irwan berjalan memasuki area halaman rumah gubuk itu.

Tok ...

Tok....

Irwan terus mengetuk pintu rumah itu,namun tak ada tanda tanda akan di buka nya pintu itu.lama menunggu akhirnya tak ada pilihan lain selain di dobrak paksa. Angkasa mengambil ancang ancang agar pintu itu di dobrak.

Brak!

Pintu rumah berhasil di buka,Irwan dan angkasa langsung menelusuri setiap sudut rumah itu.

Degh!

Jantung angkasa serasa ingin berhenti berdetak,rasa sesak di dadanya kian menyambar terus terusan saat melihat seorang gadis berada di salah satu bilik kamar tanpa mengenakan sehelai benang pun dengan berbagai luka memar yang menghiasi tubuhnya.

Tentu angkasa hafal dengan gadis itu,angkasa menghampiri gadis itu sembari menarik paksa seprai yang lengket pada tempat tidur itu,untuk menutupi tubuh gadis yang malang ini.

"Kasa, akhirnya kamu datang!" Lirih gadis itu saat kasa sudah berhasil menutupi tubuhnya dengan kain seprai.

"Maafin aku kasa,aku sudah tidak bersih."tambah gadis itu,kini mata dari sang gadis perlahan lahan menutup.angkasa yang sudah tak tahan menahan bendungan air matanya,air mata yang selama ini ia tahan, akhirnya lolos juga.

"Novel!" Histeris angkasa,saat melihat keadaan gadis nya seperti sekarang ini.

Irwan yang mendengar teriakan ANGKASA,dengan segera menghampiri anak muda itu,betapa sakitnya hati Irwan saat melihat wanita yang sangat memilukan itu adalah anak gadis yang selama ini ia jaga dan rawat.

Bersamaan dengan itu pula terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali,tak lagi menghiraukan suara tembakan itu,Irwan dan angkasa membawa tubuh gadis yang sudah di tutupi kain untuk segera keluar dari gubuk yang mengerikan itu.

"Bun,bawa novel ke puskesmas terdekat,setelah itu langsung di rujuk ke rumah sakit!"ujar Irwan saat melihat ratu dan Nina sudah berada di atas sebuah motor.

Mereka berdua tak banyak bicara, walaupun sejujurnya hati Nina saat ini seperti di sambar gledek saat melihat tubuh anak gadisnya seperti ini,novel di letakan di tengah,sementara ratu memeganginya dari belakang.nina melajukan motornya dengan sangat terburu-buru.

Setelah melihat Nina keluar membawa novel dan Ratu dari tempat yang menyayat hati ini,angkasa dan Irwan kembali membalikan tubuhnya dan berjalan menelusuri tiap sisi rumah itu,bahkan rinci terkecil pun tak mereka lewatkan.

Sementara itu polisi kembali membawa  3 orang pria asing tanpa mengenakan baju dengan masing masing kaki yang sudah di tembak oleh aparat.melihat kedatangan ketiga pria itu,sontak membuat angkasa dan Irwan emosi.

Beberapa kali Bogeman mentah telah di layangkan oleh Irwan dan ANGKASA,wajah dari ketiga pria ini sudah tak lagi berbentuk.semua habis bonyok di bogem oleh Irwan.

"Adalagi pelaku lain?" Tegas salah satu aparat.

Mereka menggeleng,.namun melihat ketiganya,angkasa masih tak yakin,jika hanya merekalah pelakunya.

Namun karna tak ingin banyak membuang waktu, ketiga pelaku itu langsung di borgol polisi dan di seret menuju mobil sebelum akhirnya di proses menuju ke kantor polisi.

Di lain tempat Aurel tengah sibuk menghubungi nomor anaknya itu,angkasa masih belum mengangkat telfon dari nya.

"Angkasa ini,sudah tau lagi sakit,malah pake
Keluyuran tidak bilang bilang." Grutu Aurel sembari terus menekan ulang nomor ANGKASA.

Derttt...drettt..

Getaran dari ponsel itu membuat angkasa menoleh pada layar ponselnya,sedari tadi ia hanya sibuk mencari pelaku nya,sampai sampai ia lupa bahwa ada puluhan panggilan masuk dari sang mama.

"Hallo ma?"

"Kamu Dimana!,pulang sekarang jangan buat mama khawatir angkasa!" Ucap Aurel dari balik layar ponsel.

"Ma,angkasa di rumah sakit,novel sudah di temukan,dan angkasa bentar lagi balik kok,mama jangan khawatir ya."

"Tapi angkasa.."

Sambungan itu sudah terputus,Aurel merasa kesal saat mendengarkan hanya ada novel novel dan novel,namun mau gimana lagi?jika anaknya sudah cinta ia bisa apa? Pada akhirnya Aurel mengalah,ia memilih untuk mengecek dokumen dokumen nya sembari menunggu angkasa pulang.

NOVELIANA & ANGKASAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz