bermain bersama novel.

29 4 0
                                    

"Masalalu itu tidak pernah menjadi pemenangnya,Jika dia menang,lantas mengapa ia malah menjadiMasalalu? Bukan masa depan mu?"_angkasa_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masalalu itu tidak pernah menjadi pemenangnya,
Jika dia menang,lantas mengapa ia malah menjadi
Masalalu? Bukan masa depan mu?"
_angkasa_

.
.
.
~~~

Pagi ini terlihat senyum angkasa berbeda dari biasanya,aneh namun nyata adanya,angkasa tau dia sedang kembali ke masa lampau nya.ada rasa yang begitu ia takutkan.takut jika kebahagian ini akan segera usai.

"Astaghfirullah,ayah!" Pekik Aurel saat mendapati wajah putra nya tersenyum senyum sendiri,di meja makan.

Suara dari Aurel membuat jenan menoleh langsung ke arah Sang istri,"ada apaa ma?" Tanya jenan heran pada sang istri.

"Angkasa tuh senyum senyum sendiri,kayak orang kesambet setan." Jawab Aurel santai.

Tatapan jenan teralih menatap wajah angkasa, ternyata benar apa yang di katakan sang istri,putra sulung mereka seperti odgj   senyum senyum sendiri.

"Setan nya Gak mau merasuki angkasa,soalnya mereka kembaran." Ucap jenan,sembari mengalihkan pandanganya lagi ke arah makanan yang di sediakan sang istri.

Angkasa mulai menyadari bahwa sedari tadi mama dan papa nya sedang membicarakan nya,mimik wajah angkasa terlihat begitu kesal.

"Barang siapa yang mengibahi orang sebaik angkasa,nanti hidupnya bakal berwarna-warni, seperti pelangi di malam hari." Timpal angkasa kepada kedua orang tuanya.

Jenan dan Aurel saling pandang memandang,hingga akhirnya mereka tertawa bersama,melihat tingkah laku anaknya.

"Ssst kamu sudah tau,mau masuk SMA atau SMK mana?"

Topik pembicaraan dia alihkan oleh jenan,kali ini mereka bahas yang lebih serius,karna sebentar lagi juga angkasa bakal masuk sekolah kejenjang menengah atas.

"Satu sekolah Ama novel lah." Jawab angkasa sembari meninggalkan meja makan,ia berjalan menuju ke arah kamar nya.

Melihat anaknya pergi begitu saja,membuat jenan dan Aurel sedikit kesal. "Angkasa papa belum selesai bicaranya!"

"Sebentar pa! Angkasa mau pup" teriak angkasa sembari menutup pintu kamarnya.

"Astaghfirullah,anak ini bener bener yak!"

"Sabar yah,nanti kamu cepet tua" Aurel mengelus pundak belakang suaminya,katanya sih biar tenang.

"Kalau ayah tua? Bunda tidak mau lagi samaa ayah?" Tanya jenan.

NOVELIANA & ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang