-6-

968 59 29
                                    

Karena sudah memenuhi syarat, jadi mari kita lanjut!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena sudah memenuhi syarat, jadi mari kita lanjut!

30+ VOTE
20+ COMMENT

ABIS ITU LANJUT!

°°°


"Aaaa... tante... tante tunggu!"

"Aduh... aduduh..."

Kelakuan agresif Ayuna tidak memberi sedikit pun celah bagi Seno untuk melarikan diri. Lengan Seno dicengkram kuat agar langkah kakinya mengikuti ke mana Ayuna akan membawanya. Itu terus dilakukan sampai Ayuna melepasnya tepat di depan Porsche Cayenne GTS warna putih yang tidak lain adalah mobil pribadi wanita kaya raya itu.

"Duuh ssshhh..."

"Tante kenapa tiba-tiba bawa saya ke sini?"

"Gak kenapa-napa, seneng aja ketemu kamu lagi."

Seenteng itu ia berucap, tak habis pikir Seno dengan kelakuan Ayuna yang sembrono memperlakukannya. "Kok tahu sih kalau saya di sini."

"Yaahh... kebetulan aja kali hahhaa."

Bohong, Ayuna memang tahu di mana pemuda itu mengenyam pendidikan dari CV yang didapat atas kongkalingkongnya dengan Sonya. "Oh ya, abis ini kamu gak ada agenda ke mana-mana kan, No?"

"Eeengg..." Seno menggaruk tengkuknya. "Enggak ada sih, tante."

"Bagus!"

"Kalau gitu, kamu ikut saya jalan-jalan yuk!"

"Hah?!"

"Udah ayo cepet masuk ke mobil!"

"Mmm..."

"CEPETAAAAANNN!!!" Keras Ayuna.

"I-iya... iya..."

Seno kalah telak kalau sudah diintimidasi oleh perempuan satu ini. Ayuna membukakan pintu penumpang bagian depan yang ada di samping kiri. "Ayo masuk mobil, Seno!" Serunya tapi Seno masih diam saja sambil menggigit bibir.

"Ya ampun, Seno... kok diem terus sih, ayooo!!!"

Karena respon Seno yang pasif, Ayuna jadi inisiatif menarik lengan Seno — membuat pemuda itu duduk di jok yang sudah Ayuna siapkan. "Perkara disuruh duduk doang kok susah sih, No... No ckckck!" Ayuna tutup pintu bagian Seno setelah dipastikan pemuda lugu itu sudah aman duduk di mobilnya.

"Nah sekarang ayo kita jalan-jalan!"

Disusul Ayuna yang masuk di jok kemudi, menutup pintu, kemudian menyalakan mesin, dan mengencangkan sabuk pengamannya. "Enaknya kita ke mana dulu ya sekarang?" Sembari mengatur suhu pendingin ruangan dalam mobilnya, Ayuna memikirkan ke mana tujuan ia akan membawa brondong kesayangannya ini pergi. 

"Oh ya, kamu udah makan belum, No?"

"Aaahh... eem... anu... s-saya..."

Ingin lidah Seno berkata tidak, tetapi... 

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Where stories live. Discover now