-43-

269 33 86
                                    

Makasih buat kalian yang selalu kooperatif mau bantu memenuhi target untuk cerita ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makasih buat kalian yang selalu kooperatif mau bantu memenuhi target untuk cerita ini

Karena sudah memenuhi target jadi mari kita lanjut

30+ VOTE
50+ COMMENT

°°°


Ayuna perlu mengembalikan Chandra ke tempatnya dulu. Panther yang sedikit ringsek karena ditubrukan paksa menerobos rolling door gudang tempat Seno disekap itu terhenti tepat di depan gang sempit menuju rumah tua tempat Chandra dan Seno tinggal berdua. "Udah sampe Chan, kamu tetep tinggal di sana aja ya. Keadaan udah aman sekarang, gak mungkin si Sonya bisa ngusik kamu sama Seno lagi." Ayuna bisa jamin keselamatan teman Seno itu walau sempat ia kesal padanya karena nyaris jadi pecundang yang mengkhianati temannya.

"Ikut..." Lirih Seno.

"Chan... gue ikut lo aja."

"No?" Ayuna melihat ke belakang.

Seno masih nampak lemah, wajahnya pucat dan gerakan tubuhnya sangat lemas. "Ay... saya mau tinggal sama Chandra dulu, saya butuh waktu. Semua kejadian hari ini terlalu cepet rasanya bagi saya... saya..."

Pernah mengalami trauma yang rasa ketakutannya mengerikan dalam jangka panjang, Ayuna paham akan situasi Seno. Mungkin kejadian ini terlalu membuat Seno lelah, apalagi ini ada kaitannya dengan Ayuna walau jelas Ayuna tidak ada keterlibatannya dengan Sonya.

"Aaah oke... oke kalau emang kamu mau di sini dulu untuk beberapa saat."

Ayuna antar Seno sampai ke rumah lama tempatnya bersama Chandra sebelum belakangan ini Seno satu atap dengan wanita yang jauh lebih tua darinya itu. Seno dipapah sampai bisa menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Kamu mau makanan atau mau dibawain sesuatu, No?" Tawar Ayuna

Kepala Seno menggeleng. "Enggak..." Katanya benar-benar pelan. "Saya pengen istirahat... saya gak mau apa-apa. Kamu pulang aja, saya mau di sini dulu."

"Makasih untuk semuanya, Ay..."

Ayuna tidak tega, tapi dirinya juga tak bisa paksakan untuk berada di sini kalau memang itu mengganggu ketenangannya Seno. "Chandra... ikut saya kamu!" Karena Seno tak mau diganggu, ia seret Chandra agar bicara empat mata dengannya, jauh dari keberadaan Seno.

"Chandra, saya titip Seno sama kamu!"

"Tolong kamu jagain dia, dan kalo ada apa-apa kamu tolong kabari saya lewat Whatsapp atau apapun itu pokoknya, ngerti?"

Chandra menganggukan kepala, ia menelan salivanya — segan dengan perwatakan Ayuna yang mendadak tegas dan penuh penekanan padanya. "Awas ya kalo kamu gak jagain temen kamu itu!"

"I-iya... iya siap tante, s-saya jagain Seno sampai dia beneran p-pulih kok."

Dua jari Ayuna menekankan isyarat dari matanya lalu menunjuk mata Chandra seolah memberi tanda, 'I'm watching you!' yang mengancam padanya.

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Where stories live. Discover now