-25-

503 41 41
                                    

Yuhuu karena comment di atas 30++ kita lanjut yaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuhuu karena comment di atas 30++ kita lanjut yaaa...

30+ VOTE
30+ COMMENT

°°°

Sesuai janjinya malam itu, Seno berdiri di depan pintu masuk bioskop — menunggu kedatangan Ayuna yang mengajaknya menonton film. Seno melirik arloji di pergelangan tangan kirinya, berharap wanita itu segera datang agar ia tidak kesal menunggu terlalu lama.

"Hai No!"

"Oh... hai tante!"

"Hmm..." Ayuna cemberut karena balas sapaan Seno diakhiri dengan kata 'tante' yang sedikit mengganggunya. "Kok tante sih manggilnya?"

"Eee... hehehe..."

"Ngambek lagi nih kalo kamu manggilnya gitu!"

"M-maaf... m-maksud Seno..."

"Eits!" Ayuna mengangkat telunjuk kanannya.

"Kalau kamu gak mau dimacem-macemin, jangan panggil saya tante hari ini!"

"M-maksudnya?"

"Panggil Ay aja, oke?!"

"Hah... g-gimana tante?"

"Ekhem... Ay!" Matanya yang besar itu kian membulat karena pelototannya, mendesak Seno supaya tidak menambah embel-embel 'tante' sebelum memanggil namanya.

"Panggilnya Ay jangan pake tante!!!"

Gleeekkk...

Tatapan intimidasi Ayuna membuat Seno takut melihatnya. Ia seperti suami yang istrinya merajuk gara-gara hal sepele. Perkara jangan manggil tante saja Ayuna bisa meledak seperti itu.

"Oke... oke... Ay..."

"Iya... Ay..."

"Nah gitu!" Ayuna kembali tersenyum sumringah saat Seno mulai memanggilnya 'Ay'.

"Huh..." Seno menghela nafasnya, harus makin banyak bersabar ia menghadapi Ayuna yang gampang tantrum ini. "Ya udah, ayo kita masuk sekarang!" Seno mengulurkan tangan, mengajak Ayuna berpegangan tangan dengannya.

"Oow..."

Ayuna mengusap sebelah kiri dadanya, merasa tersentuh ketika Seno mengajaknya bergandeng tangan. Ia mengulum senyumnya, menahan diri untuk tidak melakukan reaksi berlebihan karena tersipu dengan perlakuan manis Seno.

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Where stories live. Discover now