-32-

425 37 45
                                    

Wohoo udah lebih dari 30+ ini commentmya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Wohoo udah lebih dari 30+ ini commentmya

Lanjut domg ya

30++ VOTE
30+ COMMENT

°°°

🔞MATURE CONTENT🔞

°°°


Merah padam wajah Ayuna akibat perbuatannya sendiri. Ia yang mencium bibir Seno tapi ia juga yang malu melakukan itu secara tiba-tiba. Mengapa ini terjadi padahal ini bukan kali pertama bibirnya merasakan saling melumat dengan bibir tipisnya Seno tiap kali mereka bergumul.

Deg... deg...

"Aaaaaarrghhh!!!"

Ayuna lempar tubuhnya telungkup di kasur besar dan empuk di kamarnya. Wajahnya langsung tenggelam di bantal bulu angsa kesayangannya. Tak segan ia pun memukul bantalnya kemudian, tak terkendali mau bertingkah bagaimana yang jelas ia benar-benar tak menyangka akan berbuat seperti itu dan berakhir seperti ini.

"Aaaah kenapa... kenapa... kenapa sih aaaahh!!!"

Tak puas memukul bantal, Ayuna masuk ke dalam selimut, menutup seluruh tubuhnya bahkan sampai kepalanya luput di dalam kain tebal untuk menghangatkan badan ketika tidur itu. Kemudian ia berguling-guling hingga selimut ikut menggulung dirinya.

"Aaa... kenapa jadi gini?"

Ayuna menendang udara, di dalam selimut yang tergulung ia bak ulat keket yang tidak bisa diam membayangkan ulahnya sendiri.

"Huh... Seno..."

Tingkahnya pun berubah kala ciuman yang belum lama berakhir itu masih terbayang di kepalanya. Ayuna masih ingat bagaimana rasanya bibir itu saling melumat dengan bibirnya. Seno sangat bergairah dalam ciuman itu. Ya, Ayuna masih ingat bagaimana keras dan kokohnya bahu Seno yang lebar itu.

"Uuuhh..."

Rasa malu itu berubah menjadi tensi hasrat Ayuna yang perlahan naik. Tangan kananya menyelinap masuk di balik atasan kemeja putihnya. Ia remas gundukan dadanya yang sebelah kiri sambil menggigit bibirnya.

"Eeenghh..."

Ia ingat bagaimana rasanya jika Seno menyentuh tubuhnya. Ia pijat dan remas payudaranya bergantian seakan Seno yang melakukan itu untuknya.

"Mmhh... Seno..."

Keinginan Ayuna untuk disentuh terus naik, bukan cuma memainkan dadanya — tangan yang satunya bergerak mencari di mana pengait roknya, Ayuna menanggalkan rok pendek hitamnya secara sembarang menjadikannya hanya terlihat memakai celana dalam sedang kemeja putihnya masih berantakan tak terkancing menampakkan bra warna nude-nya.

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin