🔞MATURE CONTENT🔞
Dari luar nampak polos dan lugu, tapi siapa sangka kalau Seno itu punya rahasia tak terduga di balik personanya di kampus.
Cinta ditolak, tante bertindak...
Mungkin itu kalimat yang paling pas untuk pemuda satu ini. Hanya gara-ga...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Target terpenuhi jadi mari kita lanjut
Kalo VOTE-nya mandeg boleh kok spam COMMENT
30+ VOTE 40+ COMMENT
°°°
"Mmhh..."
Kesadaran Seno pulih saat sang surya terasa menyorot langsung matanya padahal hanya celah kecil dari gorden yang tak tertutup oleh kain warna merah maroon itu. "Uh?" Ia terbangun dalam keadaan telanjang dengan ia dan Ayuna yang saling memeluk, bersentuhan kulit yang tidak terhalang oleh kain apapun. Mereka benar-benar saling bersentuhan kulit sepanjang mereka tidur.
"Oh!"
Ditambah ternyata kegagahan Seno tidak tercabut dari dalam sana selama itu. Perlahan Seno melepaskan tautan area sensitif mereka masing-masing, berusaha agar Ayuna tidak terbangun saat ia mencabutnya.
"Jadi semalem kita..."
Ingatan Seno tentu saja kabur tentang apa yang terjadi semalam. Ia dan Ayuna berakhir tidur dalam keadaan telanjang, Seno mengumpulkan kepingan ingatannya yang kabur itu.
"This is amazing Ayuna... oooh... your sensitive hole aaahhh... I like it..."
"Damn..." Seno mengingat ucapan kotor yang ia lontarkan semalam. Ia menutup mulutnya sadar kalau ia berkata seperti itu.
"And I love your tattoo... this is beautiful..."
"Ooohh that was so... crazy... yeah... I think I was insane..."
Seno melihat Ayuna di sampingnya yang masih memejamkan mata, tidak... potongan kejadian tadi malam yang ia ingat membuat dirinya malu sendiri.
Yes... call my name Ayuna... I love the way you moaning my name, always..."
"You make me crazy..."
"Yes, I'm crazy over you..."
"I love you..."
"I love you... Ayuna..."
BRAAAAKKK
Saking terkejut ia mengatakan itu dengan ringan tanpa beban semalam, Seno tak sengaja memukul nakas di sampingnya. "Sh*t... did I said that?" Seno menutup mulutnya. "Astaga... aduuhh... gimana kalau dia sadar gue ngomong gitu semalem."
Gleeekk...
Seno pandangi wanita telanjang di sampingnya lagi, ia memegang sebelah kiri dadanya. Debaran jantungnya tak karuan, khawatir Ayuna salah paham mengapa ia mengatakan itu semalam. Itu terlalu privasi, bagaimana kalau Ayuna tidak suka ia mengatakan itu.
"Ngghhh... hoamhhh..."
"Good morning... Seno..."
Yang lelaki itu pandangi ikut serta membuka matanya kemudian. "Kamu udah bangun duluan ternyata..." Ayuna mengangkat tanganya, mengelus lembut pipi gempal Seno dengan bibirnya yang ikut tersenyum memandang hazel kembar Seno.