West Side Story

1K 145 5
                                    

Bunga indah yang terpampang di toko milik seorang beranak satu. Ramai sekali disana, satu sosok pria memasuki toko itu dan mengambil beberapa bunga sambil melihat catatan nya.

Perempuan yang sejak tadi berada di kasir toko entah mengapa memfokuskan mata nya kepada sang laki-laki. Dia kenal itu siapa, namun laki laki itu berada disini rasanya sedikit tidak mungkin.

"Gue beli ini" Ucap laki-laki dengan baju Jersey basket nya dan membawa bola basket itu di salah satu tangannya.

"Mau di hias atau polos aja?" Tanya perempuan itu dengan berusaha sangat ramah.

"Abang gue nyuruh buat kayak gini nih, bisa ga lu?" Tanya laki-laki lalu perempuan di depan nya melihat contoh yang diberikan.

"Oh bikin kayak gitu doang mah gampang kali" Jawab perempuan itu dengan meremehkan laki-laki di depan nya.

"Lama banget si sha, bisa gasih sebenarnya lu buat ginian" Kesal laki-laki itu sambil menyebut nama perempuan di depan nya yang ternyata bernama Marsha.

"Lama banget si sha, bisa gasih sebenarnya lu buat ginian" Kesal laki-laki itu sambil menyebut nama perempuan di depan nya yang ternyata bernama Marsha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berisik lu Zee, nih bunga lu!" Ucap Marsha dengan nada tinggi nya.

"Berisik lu Zee, nih bunga lu!" Ucap Marsha dengan nada tinggi nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Dih, berapa itu harganya?" Ucap Zee sedikit kesal.

"Ini semua jadi 480rb" Jawab Marsha sinis.

"Awas lu ya nanti di kampus!" Ancam Zee kepada Marsha.

Mereka berdua memang satu kampus. Zee adalah ketua tim Basket dan Marsha adalah ketua tim Cheerleader. Harusnya kedua tim bisa akur, namun setiap kali ada pertandingan pasti ada aja masalah yang terjadi di antara mereka berdua.

Zee mengambil jurusan Arsitektur dan Marsha mengambil jurusan psikologi. Walaupun berbeda fakultas, mereka berdua terbilang cukup dekat karena hampir setiap hari bertemu untuk latihan.

°°°

Kini Ashel berada di sebuah taman dekat kantor Adel. Dia sengaja menunggu Adel disini untuk makan siang bersama. Kali ini Sam tidak diajak karena Ashel hanya ingin berdua saja dengan Adel.

"Huwa!" Ucap Adel tiba tiba membuat Ashel kaget.

"Ih kamu tuh iseng banget sih, kalo aku kena serangan jantung gimana hah" Kesal Ashel yang justru membuat Adel tersenyum.

Invisible StringWhere stories live. Discover now