Right Where You Left Me (2)

853 119 9
                                    

Mulut itu akhirnya bersuara, menyuarakan nama wanita yang ia cintai. Dirinya masih bingung dengan keadaan ini. Semua pertanyaan di kepala nya berputar keluar. Rasanya sangat kecewa saat tau wanitanya terlihat baik baik saja sedangkan dirinya sudah kehilangan separuh kehidupan nya.

"Ashel"

"Mbak Ashel ayok cepet udah ditungguin" Ucap laki laki berjas putih itu.

"Ini kartu nama aku, besok kita ketemu disini lagi jam 13.00" Ucap Ashel terburu buru lalu pergi kembali bersama laki laki berjas putih itu.

Entah pikiran Adel sekarang ada dimana, semua nya terjadi sangat cepat. Dia tidak suka keadaan ini. Dia ingin lebih lama melihat wanitanya.

CEO of AS Fashion

1 jam

2 jam

3 jam

4 jam

Tring...

Suara telpon itu menyadarkan Adel dari pikiran nya yang sudah berkelana jauh.

"Papa dimana?" Tanya suara anak laki laki yang sudah dipastikan itu adalah Sam.

"Sam ya ampun maaf papa lupa, papa ada di kafe tempat biasa nak. Kamu udah pulang ya" Jawab Adel yang tersadar.

"Sam kira papa pergi ninggalin Sam...Sam udah pulang pah, tadi di jemput pak Adi" Ucap Sam dengan nada khawatir dan sedih.

"Ga mungkin papa ninggalin kamu, yaudah papa otw kerumah ya" Ucap Adel lalu bergegas membereskan barang barangnya dan pergi menuju rumahnya.

°°°

Adel kini sudah tiba dirumahnya. Rumah nya yang sekarang tidak akan pernah sepi karena sahabat sahabat Adel dan juga kakak adik nya sering menginap disini.

Adel memasuki rumahnya dan melihat Sam sedang bermain dengan Ara dan Chika di ruang keluarga.

"Sam" panggil Adel.

"Papa" Ucap Sam lalu berlari menuju Adel dan memeluk nya.

"Maaf ya papa ga jemput kamu. Tadi sekolah nya gimana sayang?" Tanya Adel lembut yang kini sudah duduk di sofa memangku Sam.

"Hari ini sekolah nya seruuu, Sam disuruh ikut olimpiade matematika sama Bu guru terus pah besok itu Sam disuruh ajak orang yang Sam idolain" Jawab Sam dengan sangat bersemangat membuat Adel melupakan sejenak kejadian tadi siang.

"Wih keren banget sih anak papa ikut lomba terus nih. Emang Sam ngidolain siapa sayang?" Tanya Adel dengan nada yang antusias.

"Sam besok mau ajak papa karena papa idola Sam! Sam mau jadi kayak papa kalau sudah besar nanti!" Ucap Sam sambil tertawa.

"Duh fans papa nomor 1 ternyata kamu ya pantesan tiap malem suka ngetok pintu minta tidur bareng" Ucap Adel ikut tertawa.

Mereka pun mengobrol seperti biasa. Sam yang selalu bercerita, Ara dan Chika yang selalu menanggapi cerita Sam dan Adel yang selalu bahagia setiap melihat Sam tersenyum.

Sam sekarang sudah tidur di kamarnya. Tersisa Ara, Chika dan Adel di ruang tamu. Ara sudah peka dengan perilaku adik nya jika seperti ini.

"Ada apa cerita sini" Ucap Ara membuat Adel sedikit kaget.

"Hah cerita apaan" Ucap Adel pura pura.

"Gausah boong, udah cerita aja sih" Ucap Ara yang tau adik nya berbohong.

"Ashel di jakarta" Ucap Adel sambil menunduk.

"Hah" Kaget Ara dan Chika.

"Serius kamu Del?" Tanya Chika.

"Serius kak, tadi siang aku ga sengaja ketemu dia dan besok dia ngajakin aku ketemuan di kafe itu lagi" Jawab Adel yg masih menunduk.

"Takut?" Tanya Ara.

"Bukan" Jawab Adel yang menahan tangisan nya.

"Terus apa?" Bingung Ara.

"Dari dulu perasaan aku ga pernah berubah kak buat Ashel. Setiap detik perasaan aku semakin besar buat dia. Aku ngga akan pernah bisa marah sama dia. Aku akan jadi manusia yang paling ngertiin dia. Tapi aku kecewa banget sama diri aku setiap inget dia, aku benci sama diri ku sendiri karena ga pernah nanya keinginan Ashel apa sampai dia harus pergi diem diem dari aku"

"Tadi... Saat dia panggil namaku, saat dia sentuh tangan ku dan saat dia natap mata aku... rasanya... Aku cuman mau peluk dia, aku mau marah sama dia, aku...aku mau nangis yang lama sama dia...aku takut saat besok aku bertemu dengan dia, hatinya bukan punya ku lagi kak" Pecah Adel yang sudah menangis di pelukan kakaknya. Chika ikut menangis karena dia sangat tau rasa cinta Adel kepada Ashel dan perjalanan Adel sampai saat ini.

"Dengerin kakak! Kamu orang paling baik yang pernah kakak kenal! Jangan benci sama diri kamu sendiri! Kakak gasuka! Gimana Sam kalo denger idola nya benci sama diri nya sendiri hanya karena dia terlalu cinta sama seseorang" Ucap Ara kini memegang pipi Adel.

"Aku bahagia banget saat tau ashel berhasil sama cita citanya, aku bahagia liat muka dia jauh lebih baik keadaan nya sekarang, aku bahagia saat Ashel tetap ingin bertemu dengan ku kak" Lirih Adel.

Malam ini menjadi saksi betapa sakitnya Adel semenjak kejadian tujuh tahun lalu. Bertemu dengan seseorang yang ia pikir tidak akan pernah kembali ke kehidupan nya kini berada tepat di depan matanya.

Adel adalah Adel, disaat orang lain pergi berjalan kedepan menuju kehidupan nya, Adel memilih duduk dan setia berada di tempatnya, menunggu Ashel kembali dan menyambut Ashel dengan senyuman nya.




































MARAH MARAH AJA DAH PADA, SANTAI AJA AUTHOR NYA GABAKALAN  NINGGALIN KALIAN KOK, POKOKNYA UNTUK SEKARANG KALAU LAGI ADA WAKTU SENGGANG AUTHOR USAHAIN UNTUK UP. KARENA AUTHOR MASIH KELAS 12 JADI KEGIATAN FREE NYA BARU ADA DI PERTENGAHAN BULAN MARET JADI SABAR SABAR AJA YA

Invisible StringWhere stories live. Discover now