Kehidupan Azkara Dewara

497 155 227
                                    

"Perbaikilah dirimu, maka orang akan memaafkan mu dengan sendirinya."

Haii kenalin aku Azkara Dewara umur aku 23 tahun, aku berasal dari keluarga yang begitu kaya raya. Anak pertama dan memiliki satu adek cewek yang bernama Najwa Khairunnisa, kehidupanku memang berada di luar hobi suka bikin keributan dan membuat onar, suka berantem dan lain sebagainya ini dia kisahku.

Pada waktu pagi hari, sekitar pukul 06.00 orang rumah sudah pada siap - siap untuk pergi ke sekolah.

Justru Azkara sudah pergi kelayapan entah kemana sejak tadi malam sampai saat ini belum kembali, sampai orang rumah sudah muak terhadap sikap dia selama ini.

"Dasar, anak tidak tahu diri main kelayapan terus. Gedenya mau jadi apa?." Gumam sang ayah.

"Ayah! Bunda! Ayo Najwa sudah terlambat pergi ke sekolah ini." Najwa sang adek bungsu ini teriak - teriak memanggil sang ayah dan bunda.

Akhirnya Najwa pergi ke sekolahan diantar oleh kedua orangtuanya, pada saat ingin mengeluarkan sebuah mobil dan akan berangkat pergi ke sekolahan sang adek tiba - tiba saja Azkara Dewara ini datang ke rumah dalam kondisi mabuk - mabukan.

Orangtuanya hanya menggelengkan kepalanya bahwa tidak menyangka bahwa sang anak jadi begini. Ayah, bunda dan adek Najwa hanya bisa mengelus - elus dadanya dan pergi meninggalkan Azka yang masih terduduk lemas dan kehilangan kesadarannya.

Selang beberapa menit kemudian, ayah dan bunda pun pulang ke rumah sehabis mengantarkan sang adek sekolah. Ayahnya mengetahui kalau Azka masih belum juga bangun dari kesadarannya, emosi ayah sudah memuncak datang menghampiri Azka menampar dirinya dengan sangat keras.

"PLAK!."

"BUGH!."

Sang Ayah pun juga memukuli Azka agar dirinya cepat tersadar dari mabuknya itu, sang ayah sudah kelelahan menghadapi sikap Azka sang anak.

"Astaghfirullah hal adzim, Azka kenapa kamu jadi begini. Padahal dulu kamu anak yang Sholeh, hafal Al-Qur'an sekarang jadi berandalan begini." Sang Ayah hanya bisa mengatakan dalam hatinya.

Sang ayah pun meninggalkan Azka yang masih belum sadarkan dirinya, beberapa menit kemudian akhirnya Azka pun tersadar dan kembali masuk ke kamar untuk mengganti pakaian dan tidur kembali.

"Bunda, Ayah sudah capek mengurus anak yang satu ini, kenapa dia jadi begini." Ujar sang Ayah.

"Bunda juga tidak bisa menahan Azka agar tidak melakukan ini semua." Sahut bunda.

"Apakah kita termasuk gagal dalam mendidik anak - anak kita sehingga anak - anak kita jadi berandalan begini?." Ayah merasa dirinya bersalah.

"Andaikan saja ayah melarang Azka bergaul sama anak - anak berandalan itu, pasti Azka akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi." Lirih ayah dengan suara lembutnya itu.

"Sudah ayah, ini bukan salah ayah kita sebagai orang tua sudah baik membimbing Azkara Dewara. Cuman Azka salah pergaulan aja jadinya Azka jadi berandalan begini." Sahut bunda yang mencoba untuk menenangkan sang suami agar tidak terlalu di pikirkan.

***

Beberapa menit kemudian, Azka keluar dari kamarnya dan ingin memakan. Dirinya juga menyuruh sang ibundanya untuk segera di buatkan makanannya, Azka masih saja setengah sadar belum sadar full efek samping minum minuman keras.

"BUNDA! Azka ingin dimasakin makanan untuk Azka, buruan cepat!." Azka memerintahkan ibundanya untuk segera membuatkan makanan untuk dirinya.

"Astaghfirullah Azkara Dewara, kenapa kau jadi durhaka begini sama bunda kamu." Batin sang ayah

Luka (Karenamu Aku Berubah) Where stories live. Discover now